Mendulang Ilmu Jurnalistik dari Kontributor VOA Indonesia dan Wartawan Detik.com - Nasirullah Sitam

Mendulang Ilmu Jurnalistik dari Kontributor VOA Indonesia dan Wartawan Detik.com

Share This
Pekan lalu (Jum’at 31 Oktober 2014) aku menghadiri acara Workshop Jurnalistik  Dalam Media Online di UC UGM Hotel & Convention Yogyakarta. Aku menjadi perwakilan dari tempat kerjaku untuk mengikuti acara tersebut. Berhubung aku sedikit suka menulis, jadi dengan senang hati aku mengikuti acara seharian penuh tersebut.

Ada empat pembicara yang dihadirkan, dua diantaranya berasal dari internal UGM. Iby Fitri yang merupakan orang FK UGM (Asisten Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Aset dan Teknoligi Informasi) dan satunya Mas Gusti Grehenso (bagian Humas UGM). Sedangkan dua narasumber lainnya berasal dari luar UGM. Beliau adalah Ibu Munarsih (RRI Yogyakarta sekaligus kontributor penulis di VOA Indonesia) dan Pak Bagus (Wartawan Senior detik.com yang berada di Jogja).
Pelatihan Jurnalistik dalam Media Online
Pelatihan Jurnalistik dalam Media Online
Untuk pembicara dari internal UGM menekankan kami untuk aktif berinteraski dengan bagian fakultas berbagi informasi dan berita agar website fakultas bisa lebih banyak lagi berita yang diposting. Hal yang lebih menarik tatkala narasumber dari RRI Yogyakarta dan detik.com ini berbagi tips dan pengalaman. Sangat menyenangkan bisa mendulang sedikit ilmu dari sosok-sosok senior.
Narasumber dari internal UGM
Narasumber dari internal UGM
Bu Fitri dan Mas Gusti memaparkan materinya
Pak Bagus bekerja di detik.com sejak tahun 2000-sekarang. Tulisan pertamanya itu terposting bulan November 1999. “Tipikal pembaca masyarakat Indonesia itu kantoran; jam-jam istirahat ataupun dimulai dari pukul 08:00 – 16:00 wib itu paling sering membaca. Untuk pembaca sementara banyak dari Jabodetabek, Bandung, Jogja, dan Surabaya” Kata pak Bagus.

Menurutnya tulisan di media online (untuk berita) itu tidak pelu panjang lebar. 120 karakter saja bisa menjadi sebuah tulisan. Yang penting tulisan itu baru, dan memang penting. Beliau juga bilang, menulis banyak itu tidka masalah. Tapi apakah menulis banyak dan memposting semua itu terbaca oleh pembaca? Kalau bukan situs berita seperti detik.com dll, tentu pembacanya enggan membaca karena dirasa kurang penting.
Pak Bagus memberikan cara-cara menulis sebegai reporter/kontributor
Pak Bagus memberikan cara-cara menulis sebegai reporter/kontributor
Pak Bagus memberikan cara-cara menulis sebagai reporter/kontributor (foto kedua dok FK UGM)
Rumus berita menurut pak Bagus itu tidak harus 5W+1H, tapi cukup 3W+1H. Ada beberapa tipe berita sepert Breaking News, Running News, dll. Berita bisa dikategorikan berdasarkan isi, komunitas, info kesehatan, gaya hidup, olahraga, travelling dll. Beliau mengutip dari menu-menu yang ada di detik.com

“Yang penting dalam menulis di media online adalah jangan pernah malas” Tandas beliau saat penutupan.

Selanjutnya dari Ibu Munarsih mengataka kalau “Kapanpun waktunya itu adalah deadline”. Beliau juga mengatakan kalau teknologi itu tidak akan dapat mengubah jurnalisme. Yang mendasari jurnalisme adalah fakta yang benar, juga fakta yang dibuat (dikutip dari sumber saat wawancara).
Ibu Munarsih berbagi pengalaman dalam menulis
Ibu Munarsih berbagi pengalaman dalam menulis
Beliau juga mengatakan kalau jenis tulisan itu sebenarnya ada dua; Berita dan Opini. Ada yang memadukan keduanya yang disebut Feature; seperti catatan perjalanan, bigorafi, dll. Dalam menulis di media online, rata-rata penulis akan menulis dengan model piramida terbalik. Tujuannya adalah menulis hal yang paling penting itu ada dialenia pertama agar pembaca langsung paham dengan tulisan kita.

Seru juga menyerap ilmu dari para pakar hari ini. tidak hanya hari ini, besok pun aku juga akan mendulang ilmu tentang penulisan di media online dari pakar yang lainnya. Setelah ikut acara workshop, kami langsung latihan menulis berita online dan dievaluasi oleh bu Munarsih. Tiba-tiba ingin rasanya menjadi wartawan/kontributor di media online seperti beliau. Semoga nanti aku bisa; Amin….
Baca juga postingan yang lainnya 

6 komentar:

  1. Saya pernah mengirimkan aplikasi lamaran ke VOA INDONESIA untuk jabatan sebagai "STRINGER" . Mangap eh maaf kalau saya salah tulis. Kira kria sebagai kontributor. Saya kirim aplikasi ke VOA Indonesia via email ke bos nya Mr Goodman kalau nda salah. Sampai sekarang tidak ada kabar beritanya. Dijawab pun tidak. Lamaran saya sudah lebih dari satu tahun yang lalu. Any ideas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya malah belum pernah mengirim pak :-)
      Yang penting udah ada usaha, semoga bisa lebih baik :-)

      Hapus
  2. Asiklah, akan makin banyak orang yang gemar tuk menulis nih. Muantebs :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama :-D
      paling penting adalah kita mau untuk menulis :-D

      Hapus
  3. Mantablah mas, dapat ilmu langsung dari wartawan "master" senior..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, heee. Kemarin juga sempat dapat ilmu dari wartawan senior lainnya. Paling besok aku posting :-)

      Hapus

Pages