Mendapatkan PIN Viking Biking Indonesia - Nasirullah Sitam

Mendapatkan PIN Viking Biking Indonesia

Share This
Menjelang akhir pekan minggu lalu (Tepatnya pada 13 Feb 2015) jika kita melihat akun twitter dari Bike to Work Indonesia, maka banyak tulisan yang dipenuhi dengan hastag #VikingBikingIndonesia. Ya sebuah kegiatan bersepeda di Jakarta yang dilakukan oleh teman-teman B2WIndonesia bersama Dubes Norwegia (Stig Traavik) dan Dubes Denmark (Casper Klynge). Hemmm, kalau misalnya kegiatannya itu di Jogja, udah aku pastikan kalau aku ikut.
Viking Biking Indonesia (sumber: @id_downtube)
Viking Biking Indonesia (sumber: @id_downtube)
Sedang bersepeda
Moment saat bersepeda Viking Biking Indonesia (sumber: @DubesDenmark)
Terus apa hubungannya denganku? Seperti ini ceritanya, malam senin-nya (15 Feb 2015) aku diajak temanku nongkrong di Le Waroenk. Aku sudah pernah mengulas tentang tempat ini, Le Waroenk adalah salah satu tempat makan yang hampir tiap rabu malam aku datangi setelah acara reboan. Walau sekarang malam senin, tapi tetap saja ramai. Kami ngobrol dengan teman-teman kuliah dulu untuk sekedar saling sapa dan bertanya-tanya apa yang bisa kita lakukan kedepannya. Yang jelas adalah mencari waktu bareng untuk main bareng lagi.

Disela-sela ngumpul, aku bertemu dengan pemilik Le Waroenk (Mas Indi). Beliau adalah senior Bike to Work Jogja. Aku menyempatkan untuk ngobrol santai dengan beliau, dan dari sana aku bisa mengetahui sejarah Bike to Work Jogja dari awal sampai sekarang. Kemudian obrolan kami sampai pada acara yang diadakan oleh teman-teman Bike to Work Indonesia yang ditayangkan oleh Kompas TV saat berita. Ternyata mas Indi dikasih kiriman kenang-kenangan berupa PIN dengan jumlah terbatas. Beliau langsung masuk rumah dan memberikan satu PIN untukku. Wah beruntung sekali aku, jadi sampai sekarang PIN tersebut aku sematkan pada tas kerjaku.
PIN Viking Biking Indonesia
PIN Viking Biking Indonesia
PIN Viking Biking Indonesia
Tweetku difavorit oleh kedubes Norwegia
Tweetku difavorit oleh kedubes Norwegia
Pada dasarnya obrolanku dengan Mas Indi sangat ringan. Beliau hanya memberiku sebuah nasehat yang cukup membuatku senang tentang bersepeda. “Jika waktumu masih luang, bersepedalah. Karena kalau waktumu tidak luang, kamu akan merindukan saat-saat bersepeda”. Benar kata mas Indi, bukan tidak mungkin kalau nanti aku sukses dan mempunyai mobilitas yang tinggi, sepedaku hanya untuk saat-saat tertentu saja. Hampir pada akhir obrolan, ada keinginan dari mas Indi untuk kembali mengumpulkan para senior-senior Bike to Work Jogja dan mencoba beraktifitas ataupun mengadakan kegiatan diskusi bersama mengenai sepeda dan lainnya. Dari sinilah, sebuah persaudaraan dapat terjalin dengan jelas tanpa memandang usia, jenis sepeda, ataupun pengalammu bersepeda. Selama kita masih meluangkan waktu untuk bersepeda, maka berbanggalah kamu.
Baca juga postingan yang lainnya 

8 komentar:

  1. Nampaknya asyik tuk join yah... Sayangnya saya tinggal jauh dari Jakarta...

    BalasHapus
  2. izin menyimak dan membaca deh mas hehehe

    BalasHapus
  3. Aku tobat bersepeda, selangkangan ku nyeri ngilu hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu sadelnya kekerasan kang, kasih bungkusan yang gel :-)

      Hapus
  4. mantap dah ams rullah lanjutkan mas....

    BalasHapus

Pages