Menangkap Tikus Bareng Mahasiswa - Nasirullah Sitam

Menangkap Tikus Bareng Mahasiswa

Share This
Belum lama ini, aku mengikuti kegiatan fieldtrip mahasiswa Kedokteran Tropis UGM (Tropmed) di Salatiga. Lokasinya tepat di B2P2VRP Salatiga, ada yang tahu kepanjangan B2P2VRP? Baiklah, kepanjangannya adalah Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit. Agendaku kali ini sebagai staf yang menemani mahasiswa untuk terjun ke lapangan langsung sekaligus sebagai fotografer setiap kegiatan mereka. Aku pun membawa dua kamera, satu dari kantor dan kamera satu tentu pocket milikku pribadi.

Untuk apa menangkap Tikus? Ya, karena mahasiswa ini berasal dari Minat Entomologi, mereka tentu belajar berkaitan dengan penyakit yang ada hubungannya dengan Tikus. Salah satunya tentu adalah Leptospirosis, penyakit yang ditularkan karena terkena urine tikus. Tapi sebenarnya untuk kali ini, mahasiswa lebih pada untuk mengetahui tentang Ektoparasit Tikus (Parasit Tikus). Heeeemm, aku ini ngomong apa ya?
Perangkap Tikus siap dipasang
Perangkap Tikus siap dipasang
Sore hari (Senin 27 Juli 2015), setelah materi selesai. Sekelompok mahasiswa pun langsung terjun ke lapangan untuk menangkap Tikus di area perkampungan. Kami membawa 22 perangkap Tikus yang sudah siap, lalu berjalan ke area perkampungan dan meletakkan seluruh perangkap Tikus tersebut. Peletakannya pun terserah mahasiswa, ada yang menaruh di dalam rumah, ada juga yang di luar rumah. Seraya berbincang dengan warga setempat, seluruh mahasiswa yang ikut langsung menaruh perangkap dengan harapan esok akan mendapatkan hasil.
Salah satu mahasiswa sedang memasang perangkap Tikus di luar rumah
Salah satu mahasiswa sedang memasang perangkap Tikus di luar rumah
Selesai meletakkan perangkap, kegiatan lainnya adalah mencari Jentik Nyamuk (tulisannya nanti ya). Pagi harinya (Selasa, 28 Juli 2015) pagi kami langsung melihat perangkap yang kemarin sore kami pasang. Alhasil, ada empat perangkap yang membawa hasil. Dua tikus, dan dua Curut. (Ingat Curut tidak dikategorikan sebagai Tikus, karena mereka pemakan Serangga dan Semut. Kalaupun dilihat secara fisik, juga terdapat perbedaan pada mulutnya).
Tikus hasil tangkapan
Tikus hasil tangkapan
Tikus hasil tangkapan
Dua Tikus tersebut kami bawa ke Lab, di sana mulailah praktek dengan Tikus. Tikus tersebut diukur panjang keseluruhan tubuhnya, kemudian diukur hanya ekornya, tengkoraknya, dan juga panjang telinganya. Setelah itu Tikus dibersikah dengan Sikat dan ditimbang beratnya. Kegiatan di Lab ini tidak sampai membedah Tikus untuk mengambil Ginjalnya, namun hanya mengidentifikasi Parasit-paraist apa yang ada pada Tikus.

Parasit Tikus pada dasarnya dibagi menjadi dua; Ektoparasit dan Endoparasit. Ektoparasit adalah jenis Arthropoda (Insekta + Arachnida). Insekta itu seperti; Pinjal dan Kutu. Sedangkan Arachnida itu seperti; Tungau dan Caplak. Sedangkan Endoparasit sendiri seperti (Virus/Bakteri/ & Protozoa & Helmint).

Di sini mahasiswa hanya mengidentifikasi Ektoparasitnya saja. Jadi dengan menyikat bulu Tikus, diharapkan parasit-parasit yang ada di bulu Tikus bisa keluar dan diambil oleh mahasiswa. Letak parasitnya pun tidak pada satu tempat yang sama ditubuh Tikus. Ada dibagian telinga, leher, perut, maupun punggung Tikus.
Praktek berlangsung di dalam lab
Praktek berlangsung di dalam lab
Praktek berlangsung di dalam lab
Praktek berlangsung di dalam lab
Sepertinya aku pun ikut belajar banyak dengan mengikuti agenda mahasiswa ini. Aku pun ikut masuk ke lab, mendokumentasikan dan juga sedikit-sedikit ikut mencatat apa yang dosen terangkan ke mahasiswa. Baiklah, ini aku abadikan beberapa jenis Tikus yang sudah diawetkan. Ada yang besar banget Tikusnya. Selain itu, aku juga mengabadikan saat penangkap kami mendapatkan Tikus.
Tikus-tikus yang diawetkan
Foto bareng Tikus
Foto bareng Tikus
Dari sini aku tahu banyak penyakit bersumber dari Tikus. Mulai dari penyakit yang sudah sering aku dengan namanya, sampai nama penyakit yang baru kali pertama aku dengar. Total penyakit yang dituliskan pada materi ada 35 jenis penyakit, diantara penyakit tersebut adalah Tuberculosis, Leptospirosis, Salmonellosis, Plague, Lymphocytic Chroriometingitis, Fleas, Capillariasis, dll (sumber tulisan jenis penyakit dari materi B2P2VRP Salatiga). Sebuah ilmu baru dan sangat menyenangkan bisa mendapat materi yang tidak sama dengan apa yang aku kerjakan. Aku yakin, dalam tiga hari ini pasti mendapatkan ilmu dan pengalaman sangat luar biasa selama di B2P2VRP Salatiga. *Seluruh kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa S2 Ilmu Kedokteran Tropis UGM beserta B2P2VRP Salatiga.
Baca juga tulisan yang lainnya 

23 komentar:

  1. wah serem juga itu mas tikus hehehe...

    BalasHapus
  2. ya ampun mas, gede banget tikusnya... hebat bisa nangkep tikus kayak gitu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih gedean yang udah diawetkan :-D

      Hapus
    2. kalo tikusnya gede kayanya kucing juga malah takut yamas..

      Hapus
  3. wah itu tikusnya setelah diperiksa diapakan lagi selanjutnya pak? dikasih makan kucing tetangga ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya harus dibedah sih, tapi kalo ini ditaruh di Lab dulu

      Hapus
  4. anjir gede amat itu tikusnya.
    tikusnya dalam kondisi mati?

    BalasHapus
  5. ih aku sebel banget sama clurut loh, soalnya bau...tikus apalagi, geliiii ama buntutnya
    ektoparasit...ngeri ya mas

    BalasHapus
  6. harusnya tikus-tikus dikota juga dijebak gitu biar ga nambah banyak.masa saya tiap ke kota liat tikus gede nyelonong tanpa takut manusia.berani banget kan.huhu

    BalasHapus
  7. Gede banget njir. Tapi emang tikus itu jorok banget hidupnya, ga heran banyak penyakit di dalamnya. Apalagi tikus got :D

    BalasHapus
  8. Tikusnya besar banget mas yang terakhir :o

    BalasHapus
  9. waaa..tikus pun ada yang parasit....mau dong tikus di kosan ku ditangkepin..plus curut yang suka masuk dari celah pintu....:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaa, sepertinya ini bakal jadi bisnis yang menggiurkan :-D

      Hapus
  10. Kalau tikus, angkat tangan aku mas. Paling takut sama tikus

    BalasHapus
  11. Kalau sama hewan yang namanya tikus saya akui sangat benci dan takut sekali wkwkwkw.

    BalasHapus

Pages