Setelah
menikmati beberapa hari mulai dari tiduran di hotel, ke Lembongan menikmati bounty cruises, mengunjungi Centro dan
menikmati semilirnya hawa angin malam pantai Kuta. Kali ini pagi dan hampir
setengah hari agenda selanjutnya adalah mendekatkan diri dengan alam, dengan
mahluk-mahluk lainnya (padahal mau bilang ke Bali Safari). J
 |
Kawasan Bali Safari |
Kalau
tidak salah sih lokasinya di Jl. Bypass Proff. Dr. Ida Bagus Mantra Km 19,8
(ngecek di google). Oke lanjut, setelah mengalami sedikit kemacetan karena
berbarengan dengan acara lomba lari marathon. Jadi akses ke Bali Safari agak
macet dan sedikit terlambat sampai sana. Aku dan rombongan sampai sana siang,
dan langsung menaiki semacam bis untuk mengelilingi kebun binatang. Pokoknya
kalau disini tidak diperbolehkan memakai kendaraan pribadi, jadi mau tidak mau
wajib ikut bis yang udah dimodif tempat duduknya, dan pintunya pun hanya bisa
dibuka dari luar. Selain itu bisnya juga unik, karena pintunya kalau tidak
salah ada 4 dan samping kiri semua ini pintu.
 |
Bis untuk keliling Bali Safari |
Kami
mutar-mutar mengelilingi kawasan Bali safari melihat hewan-hewan yang ada
diluar sana lirik Zebra, Orangutan, Babi, Banteng, Sapi, Burung, Jerapah,
Gajah, Anoa, ataupun hewan yang rada buas kayak Harimau, Singa, Buaya. Ada juga
Kuda Nil, sayang waktu keliling saya mencari dan menanyakan Buaya Darat kata
guide malah “Buaya daratnya didalam bus” jadi aku mikir sambil menerka-nerka
siapa diantara kami yang ternyata dia itu buaya darat. Seperti siluman berarti
orangnya.
Setelah
capek akhirnya kami lanjutkan untuk menuju kampong Gajah, disana ada
pertunjukan Gajah Sumatera yang menceritakan tentang interaksi Gajah dengan
manusia. Sebelumnya sih saya sempat menyinggahi tempat Harimau Putih dulu, liat
hewan yang katanya buas itu dulu. Dan seletelah puas saya lanjut ke Kampung
Gajah. Ternyata dikampung gajah ada tempat duduknya untuk menonton, serasa di
Stadion loh.
 |
Gerbang Kampung Gajah |
Pertunjukan
gajah ini hampir satu jam, disini menceritakan awal gajah yang mengamuk karena
kawasan hutan dirambah manusia untuk lading, dan akhirnya terjadi konflik
antara manusia dengan gajah (kayak pacaran aja pakai konflik). Selanjutnya
adanya pembantaian gajah yang dilakukan oleh sekelompok manusia yang tidak
bertanggung jawab. Mulai dari menembaki sampai tega membunuh gajah.
 |
Konflik antara Manusia dan Gajah (Ilustrasi) |
 |
Pembantaian gajah oleh oknum (Ilustrasi) |
 |
Gajah merusak lahan warga (Ilustrasi) |
Pada
akhir cerita, ternyata gajah dan manusia damai. Disana ada hubungan yang saling
menguntungkan, dengan cara adanya pendekatan-pendekatan khusus agar gajah tidak
merusak lading masyakat. Caranya adalah masyarakat tidak melakukan illegal logging dan tetap menyediakan
hutan untuk kawasan hidupnya populasi gajah. Wah udah kayak difilm aja, seluruh
gajah yang main udah pada paham kapan saat jatuh, kapan saat marah, dan kapan
saat mencium manusia. Heemmm, jadi kebayang kayak apa rasanya dicium belalai gajah.
 |
Seekor gajah menolong manusia (Ilustrasi) |
 |
Evakuasi yang dilakukan oleh gajah |
Tidak
terasa acara di Kampung Gajah selesai, saya kembali duduk disalah satu patung
gajah dan mulai berfoto ria. Setidaknya ini adalah pelampiasan karena saya
tidak sempat untuk berfoto bareng bareng gajah beneran, ibarat pepatah “Gajah asli tidak dapat, patungnya pun tidak
masalah” ini adalah obrolan orang lapar kayak saya saat itu.
 |
Berpose dulu |
 |
Teman-teman narsis, aku yang motret :( |
Mungkin
pelajaran yang bisa aku ambil dari atraksi yang dilakukan oleh Gajah tadi
adalah, kita harus bisa peka dengan kehidupan mahluk lain (binatang). Jangan
sampai kita terlalu rakus untuk mencapai apa yang kita inginkan dengan cara
merusak alam dan mengusik kehidupan populasi mahluk lainnya. SAVE GAJAH
SUMATRA!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar