Kesadaran Rambu-rambu Lalu Lintas Mulai Terkikis - Nasirullah Sitam

Kesadaran Rambu-rambu Lalu Lintas Mulai Terkikis

Share This
Sering kali saya mengalami kejadian yang mungkin blogger lainnya alami juga. Ini berhubungan dengan kesadaran diri untuk menaati rambu-rambu lalu lintas yang sudah ada. Hal yang paling sering pengendara (motor dan mobil) pada umumnya adalah melanggar lampu lalu lintas (bangjo).

Dari dulu kita tahu kalau lampu lalu lintas yang menyala kuning, itu artinya kendaraan yang kita naiki harus memperlambat laju, agar saat menyala warna merah kita bisa berhenti. Tetapi sekarang sebagian besar sudah menyalahi aturan yang ada. Saat lampu kuning menyala, beberapa dari pengendara bukannya memperlambat laju melainkan semakin menambah kecepatan motor, agar terhindar dari lampu merah.

Disadari atau tidak, tindakan seperti itu pastinya membahayakan pengendara lain yang berlawanan arah ataupun pejalan kaki yang ingin menyeberang. Saya memperhatikan sepanjang lampu merah di Jogja (khususnya pertigaan UIN, Perempatan Timoho dekat APMD, pertigaan UNY, dll) pengendara seperti tergesa-gesa dan mempercepat laju kendaraannya saat lampu sudah kuning.

Selain itu, pengendara juga tergesa-gesa menarik gas saat lampu belum hijau. Mungkin mereka sudah tahu (sering lewat) kalau sebentar lagi lampu hijau menyala. Akan tetapi mereka sering menerobos sekitar tiga atau dua detik lampu hijau menyala.
Membahayakan penyeberang (foto diambil dar Kaskus)
Membahayakan penyeberang (foto diambil dar Kaskus)
Saya pernah dibentak salah satu pengendara motor (saat itu saya naik sepeda ontel/ gowes) karena belum mengayuh pedal sepeda saat lampu belum hijau. Saat itu masih kurang sekitar 3 detik lagi baru hijau (dibangjo APMD). Ternyata tidak hanya saya yang dibentak, orang lain yang ingin mematuhi rambu-rambu lalu lintas lainnya juga bentak, minimal mencet-mencet klakson agar cepat jalan.

Ironis sekali kalau kita tidak dan tidak mematuhi rambu-rambu. Kita tahu rambu-rambu lalu lintas dibuat untuk memudahkan kita semua saat melewati jalan tersebut. Akan tetapi masih banyak diantara kita yang melupakan itu, mereka tahu kalau mereka salah. Tetapi mereka tetap melakakan kesalahan tersebut. Saya berharap, kejadian ini hanya ada disepanjang jalan yang saya lewati saja. Tidak disetiap jalan diseluruh kota.  
*Tulisan ini juga saya posting diblog kompasiana saya (Nasirullah Sitam)
Baca juga postingan yang lain Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages