Rumah Dome: Rumah Teletubbies di Yogyakarta - Nasirullah Sitam

Rumah Dome: Rumah Teletubbies di Yogyakarta

Share This
Pagi ini aku sengaja mencari rute untuk gowes sendirian. Setelah googling akhirnya aku putuskan untuk menuju ke area rumah Dome, daerah kalasan. Aku coba coret-coret rute yang harus aku tempuh dikertas. Perjalanan aku mulai menyusuri jalan solo – RS Panti Rini (perempatan belok kanan) jalan arternatif menuju Pleret. Terus menyusuri sampai ada perempatan (pasar) belok kanan, dan ikuti terus jalan sampai ketemu SD Degelan 1. Dari sana aku belok kiri, langsung menuju rumah Dome.
Rute dari kos ke Rumah Dome
Rute dari kos ke Rumah Dome
Rumah Dome ini bentuknya unik, hampir seperti rumah kartun Teletubbies (jadi ingat Tinky Winky, Dipsy, Laalaa, dan Po). Dan benar saja, sampai disana aku melihat susunan rumah teratur beberapa komplek yang berwarna putih yang unik. Aku mencoba mengelilingi kompleks perumahan tersebut sendirian. Ternyata banyak banget yang gowes kelokasi ini, selain aku ada beberapa orang yang gowes juga menuju kesini.

Menurut berbagai informasi, konsep rumah ini dibuat karena adanya campur tangan beberapa orang dari Jepang. Dengan rumah model seperti ini diharapkan bangunan ini tahan gempa. Bangunan ini dibuat karena untuk mengantisipasi dampak gempa yang menakutkan. Karena sebelumnya penduduk daerah sini rumahnya hancur saat kena gempa beberapa tahun silam.

Gerbang di rumah Dome
Gerbang di rumah Dome
Selain unik rumahnya, warga disini sangat ramah-ramah. Mereka bercerita kalau setiap akhir pekan selalu saja ada banyak orang dari luar desa (Jogja dan sekitarnya) sengaja gowes kerumah Dome ini. Jadi mereka sudah terbiasa berinteraksi dengan para pesepeda.
Rumah Dome
Rumah Dome
Rumah Dome

Tiba-tiba aku ingin melihat kompleks rumah ini dari atas bukit, aku kayuh sepeda mendaki bukit (jalan tanah licin). Berhubung sepedaku tidak bisa naik, aku sandarkan ditepi jalan dan melanjutkan jalan kaki. Sampai disana aku bertanya beberapa penduduk untuk bisa melihat dari atas. Dan beliau mengantarkan aku sekalian menuju ladangnya.

Jalan sekitar 20 menit, akhirnya aku sampai lokasi bukit, sungguh indah pemandangan dari atas, tapi sayangnya aku tidak punya camera yang layak untuk mengabadikan pemandangan indah ini. Jadi aku hanya bisa memakai hp butut yang aku punya sebagai bukti sudah mengabadikan dari atas.
Gambar dari atas bukit
Gambar dari atas bukit
Gambar dari atas bukit
Puas melihat dari atas, aku kembali menuju gerbang yang bertuliskan “Selamat Datang di New Ngelepen”. Disana aku memesan nasi pecel yang dijual simbok-simbok. Selain itu aku juga sempatkan untuk berpose didepan salah satu rumah Dome.

Sungguh tempat ini sangat aku rekomendasikan untuk teman-teman yang belum pernah gowes ke daerah sini. Karena jalanan yang kita tempuh sebagian besar adalah sawah dan tidak terlalu ramai. Aku berharap suatu saat bisa kembali kesini lagi bareng teman-teman, tidak seperti ini saat aku hanya gowes sendirian. 
Baca juga postingan yang lain 
Gowes Menuju Imogiri: Santai menyeduh Wedang Uwuh
Candi Mungil itu ternyata Candi Sambisari
Candi Banyunibo: Candi Mungil dan Eksotik di Bokoharjo

5 komentar:

  1. haha... dari atas kaya telor dinosaurus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heeee
      Keren toh :-)
      Kalo telur segitu, gimana gorengnya :-)

      Hapus
  2. Sitam bisa nggaknginep d dome nya hehe....biar serasa teletubbies beneran wkwkwk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini sebenernya rumah warga, kemungkinan sih bisa :-)

      Hapus
  3. Disana jg ada homestaynya, bisa dipake nginap.

    BalasHapus

Pages