Selepas puasa dan lebaran, aktifitas bekerja kembali seperti
biasa. Mengayuh sepeda menuju tempat kerja, bercengkerama dengan teman-teman
kerja, dan yang pastinya berkumpul dengan komunitas sepeda dibunderan UGM
setiap hari rabu sore. Oke fix, reboan
kali ini temanya adalah syawalan haaaa.
Kumpul reboan dibunderan UGM Agustus 2014 |
Diskusi pendek sempat tertuang digrup FB, kemudian aku
nongkrong dibunderan UGM untuk bertemu dengan teman-teman. Ega, dan Prima
datang, biasalah asli Jogja selalu datang haaa. Ditambah lagi temannya Prima
dari Federal yang tidak sengaja bertemu, lanjut skuad ini bertambah saat mas
Miqdad (nama difb). Total ada 5 orang yang berkumpul.
Syawalan sudah (padahal hanya berjabat tangan saja tanpa ada
kuenya), lalu seperti biasa; berdiskusi kecil sambil menunggu anggota lain yang
mungkin tiba-tiba nongol. Arzy sedang di Bangka, Septian lagi sibuk, Azmi
mungkin masih liburan, Adit mudik ke Bekasi, hemmm angkatan 2014 kayaknya masih malu-malu ikut kumpul, ada juga
yang masih belum di Jogja. Jadi fix kami hanya berlima untuk sore ini.
Ngobrol santai dibunderan UGM |
Diskusi kecil kami hanya sebatas bagaimana menarik mahasiswa
baru untuk bergabung, mengajak mereka bersepeda (jika mau) tanpa ada paksaan.
Mau rutinitasnya naik sepeda, seminggu sekali naik sepeda, sesempatnya naik
sepeda itu terserah mereka. Yang penting kami hanya ingin mengajak heeee. Nggak
ada paksaan kok haaa, lagian kami juga kadang naik motor juga.
Ya pemandangan dibunderan UGM masih sama, bergantian para
pendatang baru berfoto ria didepan tulisan “Universitas
Gadjah Mada” atau ngobrol dengan teman-temannya ditepian bunderan, atau
juga COD jual-beli disekitar UGM. Kami tetap antusias berkumpul sambil melepas
lelah, kemudian bubar takkala adzan Magrib berkumandang. Dalam hati berdoa
“Semoga kedepannya akan lebih banyak dan lebih seru”. Semoga saja, aminn.
Seperti biasa, kayuhan sepeda kami menyusuri jalanan menuju
rumah/kos. Berbaur dengan kendaraan bermesin lainnya, menyusuri tepian jalan
yang kadang berlubang serta bergelombang. Wajib berhati-hati tatkala harus
menyebrang, dan tentunya patuhi setiap rambu-rambu lalu lintas.
Baca juga postingan yang lainnya
tatkala atau takkala sih bro sing baku? paragraf terakhir
BalasHapuskoyoke tatkala dab, gek q yo lagi mudeng mergo koe nulis haaa. Jian hahaha
Hapus