Kumpul Reboan dibunderan UGM [Pekan pertama Agustus 2014] - Nasirullah Sitam

Kumpul Reboan dibunderan UGM [Pekan pertama Agustus 2014]

Share This
Selepas puasa dan lebaran, aktifitas bekerja kembali seperti biasa. Mengayuh sepeda menuju tempat kerja, bercengkerama dengan teman-teman kerja, dan yang pastinya berkumpul dengan komunitas sepeda dibunderan UGM setiap hari rabu sore. Oke fix, reboan kali ini temanya adalah syawalan haaaa.
Kumpul reboan dibunderan UGM Agustus 2014
Kumpul reboan dibunderan UGM Agustus 2014
Kumpul reboan dibunderan UGM Agustus 2014
Diskusi pendek sempat tertuang digrup FB, kemudian aku nongkrong dibunderan UGM untuk bertemu dengan teman-teman. Ega, dan Prima datang, biasalah asli Jogja selalu datang haaa. Ditambah lagi temannya Prima dari Federal yang tidak sengaja bertemu, lanjut skuad ini bertambah saat mas Miqdad (nama difb). Total ada 5 orang yang berkumpul.

Syawalan sudah (padahal hanya berjabat tangan saja tanpa ada kuenya), lalu seperti biasa; berdiskusi kecil sambil menunggu anggota lain yang mungkin tiba-tiba nongol. Arzy sedang di Bangka, Septian lagi sibuk, Azmi mungkin masih liburan, Adit mudik ke Bekasi, hemmm angkatan 2014 kayaknya masih malu-malu ikut kumpul, ada juga yang masih belum di Jogja. Jadi fix kami hanya berlima untuk sore ini.
Ngobrol santai dibunderan UGM
Ngobrol santai dibunderan UGM
Diskusi kecil kami hanya sebatas bagaimana menarik mahasiswa baru untuk bergabung, mengajak mereka bersepeda (jika mau) tanpa ada paksaan. Mau rutinitasnya naik sepeda, seminggu sekali naik sepeda, sesempatnya naik sepeda itu terserah mereka. Yang penting kami hanya ingin mengajak heeee. Nggak ada paksaan kok haaa, lagian kami juga kadang naik motor juga.

Ya pemandangan dibunderan UGM masih sama, bergantian para pendatang baru berfoto ria didepan tulisan “Universitas Gadjah Mada” atau ngobrol dengan teman-temannya ditepian bunderan, atau juga COD jual-beli disekitar UGM. Kami tetap antusias berkumpul sambil melepas lelah, kemudian bubar takkala adzan Magrib berkumandang. Dalam hati berdoa “Semoga kedepannya akan lebih banyak dan lebih seru”. Semoga saja, aminn.

Seperti biasa, kayuhan sepeda kami menyusuri jalanan menuju rumah/kos. Berbaur dengan kendaraan bermesin lainnya, menyusuri tepian jalan yang kadang berlubang serta bergelombang. Wajib berhati-hati tatkala harus menyebrang, dan tentunya patuhi setiap rambu-rambu lalu lintas.
Baca juga postingan yang lainnya 

2 komentar:

  1. tatkala atau takkala sih bro sing baku? paragraf terakhir

    BalasHapus
    Balasan
    1. koyoke tatkala dab, gek q yo lagi mudeng mergo koe nulis haaa. Jian hahaha

      Hapus

Pages