Ilustrasi: Pengendara motor yang tidak memakai helm (sumber: www.peeniewallie.com) |
Lama aku tidak menulis cerita tentang Sariman, walau belum
tentu ada yang kangen; tapi minimal Sariman agak dongkol. Kan biasanya dia
selalu menjadi sumber inspirasiku untuk menulis cerita. Baiklah, aku akan menceritakan
salah satu pengalaman Sariman saat bertemu dengan polisi. Nggak… Nggak kok,
Sariman nggak ditangkap polisi karena kriminal. Tenang saja.
Dua minggu lalu, aku sedang naik motor bareng Sariman ke
Malioboro. Karena melewati beberapa pos polisi, aku sudah menyiapkan seluruh
perlengkapan motor plus STNK dan SIM. Lengkap semua, kami pun menaiki motor
menuju Malioboro. Saat aku asyik menaiki motor, tiba-tiba Sariman berteriak.
“Bang, kita dikejar polisi!!”
“Lah emang salah apa, Man? Kita kan nggak nerobos lampu,” Aku
sedikit bingung dan mulai menarik gas lebih kencang.
“Mboh bang,” Jawab
Sariman polos.
Aku mencoba melihat polisi melalui kaca spion. Benar, seorang
polisi sedang menguntit kendaraan yang kami naiki. Tidak sengaja dari kaca
spion terlihat wajah Sariman yang sudah gemetaran.
“Loh, Man!! Helm-mu mana? Kok nggak bawa helm!?”
Sariman memegang kepalanya. Memang tidak ada helm yang
terpasang.
“Nganu bang,
helmnya tak taruh dilutut. Lupa aku bang, tadi waktu masih di gang nggak aku
pakai helmnya,” Kata Sariman cengengesan.
Duh nasib, mimpi apa aku semalam. Mana ada helm yang harusnya
dipasang di kepala malah dipasang Sariman dilutut kanannya. Lha apa otaknya
Sariman ada dilutut ya? Bergegas Sariman memasangkan helm pada kepalanya. Namun
sudah kepalang basah, polisi tersebut tetap mengejar kami.
Berhubung tanggal tua, sebagai anak kos yang kekurangan
suntikan dana. Aku langsung membelokkan motor menuju gang, dan memutar balik ke
arah kos. Untung polisinya nggak bisa mengejar. Antara lega dan mangkel, akupun
meluapkan semuanya ke Sariman.
“Besok-besok otakmu itu di pindah ke kepala, Man. Biar helm
itu dipakai di kepala,” Cerocosku rada mangkel.
“Iya, bang. Namanya juga lupa,” Jawab
Sariman tanpa dosa.
Maaf pak polisi, kalau dendam jangan sama kami, cukup sama
Sariman saja. Lha yang bikin masalah kan Sariman. Iya toh pak?
Baca juga postingan yang lainnya
Hahaha... emang lagi ngetren kali ya, Bang, masang helm di lutut atau nggak di dengkul. sering kali aku nemu orang gitu di jalan.
BalasHapusWahahahaha, ternyata Sariman punya teman yg sama :-)
HapusWah Jepretan profesional nih. Ini teknik fot FREEZE. Kalau nda salah PANNING ya
BalasHapusMem "BEKU" kan objek foto yang bergerak CEpat
Wah ini juga ngambil dari google pak heeee, tapi tetap saya cantumin kok sumbernya :-)
HapusAsyik banet photonya Kang, bikin ngiler aja. ha,, ha, ha,, mana duluan sampainya, polisi atau yang di udak motornya sih ? ha,, ha, ha,, :D
BalasHapusAku nyomot dari google kang :-) Tapi etika mencantumkan sumber gambarnya masih kupakai kok kang :-)
Hapushahaha sariman ada ada aja mas iya helmnya di pasang di lutut sih :D
BalasHapusLututnya lebih penting daripada kepalanya :-)
Hapushhaahaha sariman sariman kok helm nya di simpan di lutut sih :D harus nya helm di simpan di kepala haduuuu parah iyah :D
BalasHapusDia lupa kalau kepalanya lebih penting daripada lutuTnya :-D
Hapuswah, kok bisa tuh helm gak dipakai. btw, motornya oke tuh mas.
BalasHapusIni gambar nyomot di google (ada sumbernya) heeee.. Biasa namanya juga Sariman :-D
Hapus