Long weekend, sebuah ucapan keluar dari lisan ini
saat melihat kalender kecil di meja kantor. Kalender imut ini memamerkan warna
merah pada tanggal 1 Mei 2015 (hari Jum’at). Sejauh ini belum ada rencana ingin
berlibur di mana. Paling mentok,
nantinya akan mengurung diri di dalam kamar seraya bergelut dengan
tulisan-tulisan untuk blog yang masih terbengkalai. Namun sepertinya akan
sangat rugi kalau akhir pekan ini hanya semedi di dalam kamar. Tanpa perencanaan
yang matang (namun tidak modal nekad), akhirnya malam-malam aku berkemas untuk
berlibur ke Semarang. Tujuan utama adalah mengunjungi teman yang ada di Unnes,
lalu melanjutkan menuju salah satu destinasi wisata di Semarang.
Kota lama!! Ya, tempat ini akan menjadi
tujuanku setelah keperluan dengan teman di Semarang selesai. Dari Jogja aku
naik bis turun di pertigaan Sukun (Ungaran), berlanjut naik ojek ke Unnes. Berhenti
di depan Fak. Mipa Unnes, dan membayar ojek sebesar 20k. Aku bertemu dengan
teman di kosnya, lalu melanjutkan perjalanan menuju Kota Lama. Dari Unnes menaiki angkot ke arah Semarang bawah,
berhenti di Jembatan; lalu menaiki angkot jurusan Pasar Johar. Total dua angkot
yang aku naiki bertarif 8k.
Angkot sedang menunggu penumpang |
Turun dari angkot, aku berjalan menyusuri jalanan arah Kota Lama. Lalu-lalang kendaraan
bermesin di depanku, aku berjalan menyusuri setiap sudut jalanan Kota Lama. Pemandangan
yang aku pandang tentu bangunan-banguan yang sudah usang maupun sudah direhab
lebih baru. Tentu mata ini lebih senang memandang bangunan yang menjulang
tinggi dan temboknya sudah kusam. Bangunan yang menggambarkan usianya sudah
tua. Kota Lama, mungkin sama dengan sebutan Kota Tua (Old Town) di
beberapa Negara atau sudut lain di Indonesia.
Banguan sepanjang jalanan Kota Lama, Semarang |
Sudah pasti tujuan utama kalau mengunjungi Kota Lama, Semarang adalah berfoto di
depan Gereja. Gereja Bleduk, seperti
itulah kiranya orang menyebutnya. Bangunan ini bisa dikatakan menjadi sebuah landmark saat menginjakkan kaki di Kota Lama. Aku pun tidak lupa untuk
mengabadikan beberapa kali gereja ini. waktu masih terlalu pagi, sehingga masih
sedikit pengunjung yang berkunjung ke kawasan Kota Lama, Semarang. Aku menikmati sejenak keindahan instruktur
bangunan-bangunan di tempat ini. Tidak hanya Gereja Bleduk, di depannya pun bangunan menjulang tak kalah tinggi
bernuansa Belanda masih berdiri kokoh dan megah.
Gereja Bleduk dan bangunan lainnya di Kota Lama, Semarang |
Kaki ini menyusuri sepanjang sudut jalan Kota Lama, lalu mengabadikan beberapa tempat lain yang menarik mata
untuk melihatnya. Ada banyak bangunan lain yang tak kalah indah untuk
diabadikan. Banyak bangunan yang masih bertuliskan dengan bahasa Belanda yang
ada di sini, dan keseluruhan temboknya sudah terlihat kusam. Kita tahu, semakin
kusam maka sangat terlihat keindahanannya. Aura Kota Lama tampak jelas di setiap sudut bangunannya. Tembok-tembok
yang sudah mengelupas dan memamerkan bata tersusun rapi menjadi daya tarik
tersendiri. Akan ada banyak jepretan kamera yang mengabadikan setiap sudutnya.
Banguan klasik lainnya yang cukup indah |
Di sudut lain, bangunan klasik yang ada di sepanjang Kota
Lama bisa menjadi sebuah tempat yang digunakan untuk berfoto. Seperti pagi ini,
sepasang sejoli sedang melakukan proses foto Pre Wedding. Berlatarkan pintu dan tembok tinggi, sepasang sejoli
mengikuti arahan sang Fotografer untuk berpose. Indah sekali, namun sayang
sekali. Karena tepat di belakangnya, beberapa tembok tercoret oleh ulah
segelintir orang yang tidak paham tentang etika. Coretan ini ada di banyak
sudut, sehingga keindahan yang seharusnya kita jaga; malah ternodai.
Salah satu sudut yang digunakan untuk foto Pre Wedding |
Aku pun terlarut pada kegembiraan. Menikmati liburan yang
tidak terencanakan dengan matang. Menyusuri sepanjang jalanan Kota Lama dengan membawa kamera kecil. Mengabadikan
sudut-sudut yang indah, serta tidak lupa mengabadikan diri sendiri. Sebuah alasan
dengan berkata.
“Wajib berfoto di
tempat ini, agar kunjungan ke Kota Lama ada buktinya.”
Mengabadikan diri dulu di Kota Lama, Semarang |
Perjalanan singkat menikmati Kota Lama ini berkesan sekali. Walau terlahir sebagai orang Jawa
Tengah, tapi aku malah jarang berwisata ke Jawa Tengah. Kali ini, aku sudah
menjejakkan kaki di Kota Lama. Semoga
akan banyak tempat yang aku jejaki dan aku abadikan dalam bentuk gambar ataupun
tulisan. Kota Lama, banguan-banguan
yang berdiri megah di setiap sudutnya sangat berarti bagi kita. Semoga bangunan
ini terus terjaga dan terhindar dari segelintir ulah para perusak keindahan. Seperti
ulah para Vandalisme, yang mencoret
sesuka hati dan mengabaikan keindahan serta keunikan warna tembok aslinya.
Baca juga postingan yang lainnya
dulu pas kuliah di semarang malah ngga pernah main ke sini, pas udah di jakarta malah pengen mampir2 mulu hahahaha telat ya
BalasHapusBiasa haaa, emang kayak gitu biasanya mas. Waktu kuliah senag kumpul dan main bareng teman. Sekali udah lulus pengen nyari sensasi lain
Hapusgereja kelihatan terawat
BalasHapusyang lain nampaknya perlu perhatian khusus untuk perawatannya, malah terlihat ada yang dicoratcaret tangan jahil ya...
Sebenarnya banyak yg terawat. Tapi sengaja motret yang udah usang gimana gitu. Biar lebih kena kalau disebut Kota Lama :-D
Hapuscoretannya jadi nambah nilai seni ya mas...:)
HapusHeeee, tapi teteap indah tanpa coretan :-)
HapusSayang banget tuh tembok yang di coret-coret, sudah gitu belaga tidak tahu lagi kalau itu memang tempat memiliki potensi utnuk daya tarik wisata di Semarang, padahal kan enak kalau bersih dan terlihat terawat. Walau pun kuno namun memiliki nilai arsitektur yang unik dan klasik tempat ini. Kayanya tempat temannya di belakang Unas di jalan nama-nama tokoh pewayangan ya mas ? he, he, he,
BalasHapusIya kang, padahal indah banget kesannya kalau bersih dari coretan
Hapusitu yang lagi prawed ya mas?di bangunan tua itu?
BalasHapussemakin tua tempat tersebut maka semakin dikenang dan unik.hehe
Iya lagi Pre Wed heeee.. kayaknya kode unk ikutan pre wed *eh
HapusKalo malem angker kaya'a yah
BalasHapusKayaknya pemandangannya malah lebih indah :-D
Hapussesuai dengan namanya ya Mas, masih banyak bangunan2 peninggalan Belandanya... jadi inget di Malang, ada kota lama dan kota baru juga
BalasHapusBanyak di kota-kota Indonesia ada seperti ini mbak :-) keren
Hapusternyata kota lama/kota tua banyak banget di Indonesia. O_o sayangnya kurang terawat gitu. eh kalo terawat, entar gak keliatan tua dong.Maksudnya gak ada yang ngediemin, yang ngejadiin tempat tinggal. Padahal di berbagai negara, kota tua menjadi wilayah wisata dan jadi tempat khusus para petinggi atau orang kaya.
BalasHapusEmang kalo di Indonesia beberapa sudah terawat tapi nggak maksimal. Kao di Negara lain, mereka benar-benar merawatnya
Hapuskota lama emang selalu lama ya mas mantap euyyy
BalasHapusHeee, klasik :-D
Hapusbeberapa kali ke semarang tp ngak tertarik nikmatin kota kuno nya coz gw orang nya cepet move on dari masa lalu hahaha. Alasan sesungguhnya adalah panas nya minta ampun, ngak rela terbakar panas demi bangunan tua #Halah
BalasHapusLebih rela berendam di kolam renang, Kang :-D
HapusAku sering ke kota tua ini, sejak kecil maupun setiap ke Semarang.
BalasHapusSuka melihat bangunan-bangunan tua, suka melihat pelabuhan, suka nulis juga. Entah kenapa, hahaay.
Kayaknya memang sejarah itu part of my life.
Setia sudut dan usangnya bangunan lama membuat semuanya terlihat lebih indah :-D
HapusJadi keinget sama si doi :( KOTA LAMA, kota penuh kenangan romantis,.. eh (Kok jadi curhat)
BalasHapusDuh maaf kalo keingat dia kakakkakakka
Hapus