Berhubung sudah niat jalan kaki dari Menara Kudus menuju Alun-alun Kudus, aku menyusuri trotoar sepanjang perjalanan. Ada kalanya berhenti untuk memastikan bahwa aku tidak salah arah menuju Alun-alun Kudus. Berkali-kali pula aku menggelengkan kepala saat angkot menawariku untuk naik.
Namun, angkot-angkot tersebut tetap berjalan pelan seakan-akan terus mendekatiku. Sampai di perempatan, seluruh angkot membelokkan ke arah kiri. Panasnya kota Kudus ini sedikit tertutupi berbagai pepohonan yang agak rimbun. Aku berjalan di bawah pepohonan agar tidak terkena langsung sengatan matahari.
Bukan karena takut kulitku semakin legam, tapi tidak kuat panasnya saja. Tanpa terasa aku sampai di salah satu sudut Alun-alun Kudus. Siang ini tidak banyak orang berkunjung, tapi di beberapa kursi permanen terdapat sedikit muda-mudi yang melepas lelah seraya menikmati suasana kota Kudus.
Alun-alun Kota Kudus |
Bergegas aku menuju salah satu bangku kosong. Di sana aku melepas lelah, menyeka keringat dengan handuk kecil yang selalu kubawa. Tidak lupa juga aku mengabadikan beberapa jepretan. Setelah itu, aku kembali menyandarkan punggung di bangku dan menikmati rasa capek sehabis jalan kaki.
Suasana Alun-alun yang berdekatan dengan mal membuat tempat ini selalu ramai dan bisa jadi dijadikan pusat tongkrongan yang menyenangkan. Pengunjung mal silih berganti masuk, kemudian ada yang keluar seraya membawa belanja.
Selain itu, siang ini pun terlihat sedikit anak remaja yang menaiki sepeda bersama teman-temannya. Mungkin karena hari ini libur sehingga mereka menyempatkan akhir pekan dengan teman naik sepeda keliling kota.
Ada yang menarik di Alun-alun ini, aku melihat di sudut lain ada semacam taman. Bergegas aku melangkah menuju taman kecil yang menghiasi Alun-alun Kudus. Benar saja, berbagai bunga tertata rapi dalam pot besar yang dipondasi memanjang.
Ruang publik ini dikonsep semacam taman di tengah kota. Ada banyak bunga berbagai jenis ditata rapi, diselingi dengan bangku-bangku, serta tidak lupa beberapa tempat sampah di sampingnya, dan tentunya tiang yang diberi lampu sehingga saat malam akan memberikan cahaya terang di sini.
Taman di Alun-alun kota Kudus, Jawa tengah |
Bisa jadi karena inilah ada remaja-remaja yang mengisi waktu libur ke Alun-alun. Selama aku duduk santai seraya mengamati taman kecil, ada sekitar delapan remaja putri bergantian mengabadikan diri di sini. Ya, dengan konsep taman dibatasi dengan semen, tentunya para remaja yang ingin berfoto selfie (swafoto) tanpa merusak bunga.
Mereka hanya bisa berdiri seraya berpose dengan latar belakang bunga atau berfoto berdampingan dengan pot bunga. Ide menarik yang bisa ditiru oleh kota-kota lain sehingga tatanan Alun-alun bisa menjadi lebih indah.
Ternyata bukan hanya taman saja yang menjadi tempat favorit para remaja berfoto. Di tepian taman terdapat tulisan “Simpang 7 Kudus”. Di sana juga menjadi salah satu tempat favorit para pecinta foto untuk mengabadikan diri.
Dari berbagai literatur yang pernah aku baca; dinamakan Simpang Tujuh karena di Alun-alun ini terdapat tujuh jalan utama. Simpang tujuh ini mengingatkan kita pada kawasan Simpang Lima Semarang.
Jalan-jalan tersebut terdapat di berbagai sudut Alun-alun Kota Kudus. Di sini juga terletak Masjid Agung Kudus, Kantor Bupati, dan juga Pusat perbelanjaan. Tepat di samping Alun-alun berdiri megah sebuah Mal.
Lagi-lagi aku bergegas antri foto di tulisan ini. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya akupun bisa mendapatkan kesempatan berfoto di sini. Kuambil Tripod, dan memasang kamera; berlanjut mengatur setelan waktu menjepret. Dan pastinya langsung berpose.
Sudah sah mengunjungi kota Kudus walau hanya sebentar. Sebenarnya ingin rasanya mengunjungi lokasi-lokasi lainnya di Kudus jika ada kesempatan, termasuk mendaki ke puncak di Gunung Muria. Semoga nanti ada kesempatan ke sana. Termasuk menikmati kuliner di Kudus.
Foto di tulisan Simpang Tujuh Kudus |
Lucunya, selama proses mengabadikan diri ini, aku menjadi seperti tontonan para pengguna jalan. Di sudut yang sama, ruas jalan ini ada lampu merahnya. Jadi bisa dibayangkan bagaimana orang yang menunggu lampu hijau menyala melihat polahku.
Biarlah, toh aku tidak menyalahi aturan, dan kuanggap mereka yang tersenyum oleh tingkahku adalah suatu hiburan bagi mereka sendiri. Puas menikmati suasana Alun-alun Kota Kudus, mengabadikan beberapa sudut di sini.
Aku beranjak berjalan menuju dekat Mall. Di sana aku menunggu angkot yang arahnya ke Terminal Kudus. Awalnya berniat jalan kaki, tapi aku merasa ini terlalu jauh. Jadi kuputuskan untuk menaiki angkot saja.
“Pak, angkot ke terminal lewat sini, ya?” Tanyaku pada bapak juru parkir.
“Iya, mas. Nanti naik angkot warna hijau,” Jawab beliau seraya menata motor yang sedang parkir.
Tidak berselang lama, angkot berwarna hijau lewat depanku. Bergegas aku masuk dan duduk di angkot. Untungnya, angkot ini tidak penuh sesak seperti saat aku naik dari Terminal Jetak menuju Menara Kudus. Sekitar 15 menit perjalanan, akhirnya aku sampai di Terminal Kudus.
Dari sini aku menaiki bus Kudus – Semarang – Lasem menuju Terminal Terboyo Semarang dikenai biaya 10000 rupiah, dan selanjutnya naik bus Patas Semarang – Jogja dan turun di terminal Jombor biaya 45000 rupiah. Total pengeluaran dari Kudus – Jogja adalah 55000 rupiah. *Kunjungan ke Kudus ini pada hari Minggu, 10 Januari 2016.
Seru sssekali tampaknya menikmati suasana kota kudus ya mas. Btw, tempatnya bersih ya mas :)
BalasHapusIya mas, konsepnya bener-bener bagus. :-D
HapusBelum pernah saya ke kota Kudus, sekali-sekali pengen kesana hehe
HapusBener mas, enak tuh bersandar - sandar di kursi orange itu,,,, eh simpang tujuhnya mana mas koq nggak di foto? Hahaha, pas foto diliatin orang ya? anggap saja ketemu sekali ama orang yang melihatnya, jadi PeDe aja,,, keren - keren, Alun - alunnya bersih :-)
BalasHapusyang difoto tulisannya, mas hahahahhah. Simpang tujuhnya kalo difoto pake drone kakakkaka
Hapusbersih ya tempatnya, bagus nih buat pacaran
BalasHapusngomong2 tuh foto pohon sama kayak foto orang yang baju oren
dari atas cokklat, tengah2 oren, bawahnya coklat lagi
Enak lagi bawa keluarga ke sini :-D
HapusDilarang pacaran ditempat umum mas Niki :D
HapusHahahahhaha, :-D
Hapusenak banget tempat ya buat ngilangin setres hehe
BalasHapusBenar gan, nyaman banget.
HapusSaya suka kalau ke alun alun seperti ini duduk duduk di bangku, Apalagi pas di sore hari sambil menikmati kuliner yang ada yang ringan namun asyik. wah damai rasanya hiheiheiieieee
BalasHapusKalau sore kayaknya benar-benar enak, pak hahhhahhaha
HapusIya mas hehehheh,,= namun simpang tujuh itu memutari Alun-alun :-)
BalasHapusdari fotonya saja sudah nampak terik matahari yang kuat joss
BalasHapusHeeeee, waktu itu sekitar jam 11an, :-D
HapusSekilas, alun-alunnya bersiiiih bangeeeet ya mas :) kereeen ah :D enak buat berlibur dan sejenak melepas penat deh :D
BalasHapusSimpang 7 ._. kirain simpang terbanyak yang aku tau cuma simpang 5 semarang, eh, ini ada simpang 7 ._.
Simpang tujuh ada di beberapa tempat kok, hanya kurang familiar aja :-D
HapusSudah lama kayanya aku tidak bermain atau hanya sekedar nongkrong jajan-jajan pingir jalan, kangen juga :)
BalasHapusAkhir pekan ini libur panjang loh, mbak hehehehhe. Bisa diagendakan tuh
HapusTerakhir ke Kudus pas masih SMP dulu, sekarang udah bagus yaa. Udah ada tamannya :D
BalasHapusWah lama banget, mas hehheheh
Hapuskeren alun-alunnya, angka 7 nya keren tuh, hehehe
BalasHapusKalu angka 13 malah lebih keren, mbak ahhahahahahha
Hapuswehhh jalan-jalan terus ini
BalasHapusNggak terus kok :-D
Hapusya ampun, jaman SD setiap tahun pasti mampir Kudus deh kalo lagi mudik ke Malang, berubah banget dan sekarang memang makin banyak alun-alun kece yang di kota-kota luar Jakarta, seru bangeettt
BalasHapusWah udah lama banget dong, mbak :-D
Hapustempatnya bersih ya mas. rapih ada sih ya eh ada sedikit yang tercecer sampahnya.
BalasHapusIya mas, ada tercecer ternyata :-(
HapusPulangnya ke Jogja ya? Jogjanya mana? Ehhh maaf gagal fokus. Warga kudus jarang lihat wartawan kece hahahai
BalasHapusHaaaa, Jogjanya dekat Ambarukmo Plaza :-D
HapusKudus kota kretek. Gambarnya bagus. Diambil dari kamera ponsel/kamera saku?
BalasHapusPake kamera mirolles, mbak :-D
Hapuswah ini tho simpang 7 yang di maksud.. aku penasaran foto dari atasnya kayak apa simpang 7 nya itu
BalasHapusKalo punya drone bisa ini dilihat dari atas :-D
HapusRapi dan bersih ya alun2 kota kudus semoga pihak yg terkait bisa menjaganya bukan cuma bikin trus dibiarin gitu aja
BalasHapusItu yang paling penting mas. Selama ada yang merawat dengan baik bakalan aman :-)
Hapuspencitraan banget bawa buku bacaan segala.
BalasHapuskudus ternyata kotanya rapi ya. keren deh. beda karo klaten. haha
Pencitraan itu dibutuhkan, Nif. Siapa tahu abis ini dikasih orang buku satu kardus kan lumayan buat bikin taman baca :-D
HapusAsik juga nih. Semoga aja gk ada yg nyampah n ngerusak tamannya heehehe
BalasHapusItu yang paling utama, bang :-)
Hapus