Sunset Indah di Bukit Love Karimunjawa - Nasirullah Sitam

Sunset Indah di Bukit Love Karimunjawa

Share This
“Cahaya kemerah-merahan mentari berjatuhan. Berbias mengenai permukaan air. Gulungan ombak yang bergerak tampak berkilauan membiaskan cahaya matahari. Indah, seperti kesatria berbaju zirah emas - Kutipan Novel Senja di Karimunjawa karya Mira Tri Rahayu”
Senja di Bukit Love Karimunjawa

Di saat yang tepat, ketika cuaca mendukung karena cerah. Senja akan menampakkan pemandangan yang sangat indah bagi para penantinya. Sebuah keberuntungan bagiku yang tadi sempat mengunjungi Bukit Joko Tuwo, dan memutuskan kembali menuju Bukit Cinta atau Bukit Love Karimunjawa untuk menunggu senja. Jarak kedua tempat tersebut tak lebih dari 1 kilometer. 

Aku masih ingat pertanyaan dari Riki ketika kuajak mengabadikan sunset di Bukit Love. Dia memberi masukan sebenarnya memotret senja di tepian pantai jauh lebih indah. Walaupun dia berbicara seperti itu, namun dia tetap menerima permintaanku untuk memotret senja di Bukit Cinta. 

“Aku ingin memotret sunset tepat di tulisan LOVE. Berkali-kali aku bilang di banyak postingan jika memotret sunset dari sini itu indah. Aku ingin memberikan bukti pada mereka. Oya, kalau nanti aku balik lagi, kamu harus antar aku memotret sunset di pesisir pantai, dan di Bukit Joko Tuwo tadi.”
Berfoto di tulisan Karimunjawa
Berfoto di tulisan Karimunjawa

Sebenarnya sebelum aku mengunjungi Bukit Joko Tuwo, aku sudah terlebih dulu berkunjung ke Bukit Cinta/Bukit Love Karimunjawa. Berhubung masih sore, aku bergegas membeli pulsa, air mineral, dan mengunjungi Bukit Joko Tuwo terlebih dulu. 

Mentari mulai tampat condong di barat, dan aku sudah setia menantikan senja di sini. Tak hanya aku, di sini ada sekitar delapan wisatawan lain yang juga menantikan sunset. Keseluruhan wisatawan itu berasal dari Jakarta. Aku bergabung dengan mereka, dan kami saling berkenalan. Obrolan ringan seputar daerah asal dan berapa lama di Karimunjawa menjadi topik pembuka. 

Menantikan sunset memang tak membutuhkan waktu lama. Begitu pukul 17.17 WIB, cahaya mentari sudah mulai tidak menyilaukan mata. Aku mengambil smartphone dan mengabadikannya. Riki meminta dipotret dengan latar sunset.

Dia berjalan ditulisan LOVE, dan aku mulai mengabadikannya. Smartphone kumiringkan, sehingga cahaya yang tertangkap jauh lebih gelap. Sedangnya sinar mentari masih tetap berkilauan indah.
Berpose di tulisan Love di bukit Love Karimunjawa
Berpose di tulisan Love di bukit Love Karimunjawa

Cahaya mentari yang tenggelam terpantul jelas di lautan yang tenang. Dari atas Bukit Cinta ini, tak ada penghalang untuk memotret senja. Awan tipis tak menghalangi mentari yang benar-benar bulat. Tak hanya aku, wisatawan lain yang dari tadi berbincang denganku asyik memotret.

Aku melihat seorang yang sudah berumur lebih dari 45 tahun ini mengganti lensa kamera. Sebuah tas penuh peralatan fotografer. Berbagai jenis lensa, kamera, dan tripod besar dipasang. Dia memintaku untuk sedikit bergeser. Ya, aku bergeser ke arah dia dan melihat frame kameranya. 

Benar-benar indah hasil potretannya. Yang dia potret sama denganku, dua orang sedang berdiri di tepian bukit dan di sana ada sebuah kursi lipat. Kursi-kursi ini bisa diduduki dan menjadi spot menarik saat diabadikan kala senja datang.

Tidak lama lelaki ini memotret wanita yang ada di dekat kursi. Dia terus bergeser ke bawah. Aku mengalihkan pemandangan ke arah bawah. Jauh di bawah sana adalah rerimbunan hutan mangrove. Matahari ini masih terlihat jelas dan tidak serta-merta tenggelam. Seperti inilah keindahan senja di Bukit Cinta. 
Bersantai menikmati senja dari atas bukit
Bersantai menikmati senja dari atas bukit

Aku rasa seperti inilah pemandangan indah sunset bersatu dengan siluet sosok-sosok yang berdiri di ujung sana. Pamor Bukit Cinta sebagai tempat menunggu senja memang masih kalah dengan tepian pantai yang menghadap ke barat. Selain itu, wisatawan yang ikut paket wisata memang sengaja difokuskan pada satu tempat menjelang sore.

Biasanya kapal-kapal wisatawan berduyun-duyun ke Pantai Ujung Gelam. Di sana, mereka dibebaskan bermain air sepuasnya sambil menunggu senja. Sehingga, ketika setiap orang yang berkunjung ke Karimunjawa pasti akan mengingat lokasi sunset terindah itu ada di Pantai Ujung Gelam.

Walau sejatinya tidak seperti itu, di Karimunjawa ada banyak lokasi indah untuk menyaksikan tenggelamnya sang mentari. Selain karena memang ingin mengabadikan senja di sini. Alasan lain aku memilih Bukit Cinta adalah tempat ini tidak ramai. Sehingga aku dapat mengabadikan tanpa harus bingung menghindari keramaian orang. 

Terlihat mentari itu masih terus merayu agar mata tak berpaling darinya walau hanya sebentar. Aku memang mencintai senja, terlebih di tepian pantai. Bercengkerama dengan pasir serta gemericik ombak kecil. 

Suasana yang sangat menyenangkan. Namun, mengangkat spot lain sebagai tujuan alternatif melihat senja menggugahku untuk memotret sunset dari bukit ini. Sebagaimana yang aku lakukan ketikan menunggu senja di Jembatan Cinta Karimunjawa serta di Dermaga Mrican Karimunjawa yang berada di desa Kemujan.
Seperti inilah pemandangan sunset jika cuaca bagus
Seperti inilah pemandangan sunset jika cuaca bagus


Mengabadikan senja tentu tidak puas rasanya tanpa ikut mengabadikan diri sendiri. Aku yang sedari tadi memotret senja dan sesekali harus membantu Riki agar diabadikan berbalik. Segera kuhampiri Riki untuk memotretku. 

“Aku pas duduk di kursi nanti dipotret ya. Pokoknya asal potret saja,” Pintaku. 

“Berapa kali motretnya?” 

“Terserah kamu. Pokoknya lebih dari satu kali,” Jawabku berlalu. 

Berhubung kursi sudah tidak digunakan orang lain untuk memotret, serta mentari juga masih terlihat jelas, aku bergegas menuju kursi dan berpose. Riki sendiri sibuk mengabadikan. Jempol Riki diacungkan ke arahku. Ini artinya dia sudah berhasil mengabadikan. Aku lihat hasilnya sangat puas. 

“Keren Rik. Terima kasih.”
Sunset di Bukit Love Karimunjawa
Sunset di Bukit Love Karimunjawa

Sementara senja terus beranjak, dan mentari tidak tenggelam di lautan. Sebelum tepat di permukaan air, mentari sudah mengenggelamkan diri. Adzan Magrib juga sudah berkumandang sedari tadi. Aku dan Riki membatalkap puasa hari ini dengan roti dan air mineral. 

Kami terus bergegas meninggalkan Bukit Cinta Karimunjawa menuju Nyamplungan. Di sana kami sholat magrib di rumah kakakku. Seperti itulah pemandangan sunset di Karimunjawa. ada banyak sudut pantai dan daratan tinggi yang bisa digunakan sebagai spot menunggu senja. Hampir setiap senja itu sama indahnya. 

Jika kalian di Karimunjawa dan tidak ada kendaraan menuju tempat ini, salah satu lokasi strategis melihat senja adalah Pelabuhan Lama Karimunjawa. Dari sana pemandangan senja juga tak kalah indah. 

Bagiku, mengenalkan Karimunjawa tidak hanya dengan eksotik bawah lautnya. Tapi lebih dari itu, yang masih kurang sampai sekarang adalah mengulas setiap budaya di Karimunjawa. Aku berharap ada waktu bisa mengulas budaya di tempatku lahir. *Memotret Senja di Bukit Love Karimunjawa pada hari Minggu; 03 Juli 2016. Seluruh dokumentasi diabadikan menggunakan smartphone.

68 komentar:

  1. pernah menikmati sunset di bukit joko tuwo dan dermaga pelabuhan rakyat. Kalo bukit love belum..hehhee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehhe, Aku rencananya kalau mudik algi mau mengabadikans enja di dua tempat tersebut mas.

      Hapus
  2. Ih tempatnya indah banget tuh disana, pemandangannya jadi salah satu yang terbaik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau cerah memang indah heheheh. Silakan dikunjungi loh :-D

      Hapus
  3. Aaaaaaaaaakh Mas :' sunsetnyaaa parah sih ini mah -_- gilaaak. Sukaaaaak :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mas Febri hehehheh. Memang pas cuaca cerah banget ini, mas :-D

      Hapus
  4. sunsetnya cakep bener sayang klo jomblo ke sini wkwkwk #perih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak!!
      Hust nggak boleh bawa status kalau ke sini. Ntar kalau udah ada pasangan halal baru boleh bilang status ahahhahahaha

      Hapus
  5. Aaaaaaaaaaaaaa aku pengen kesini.. Eh mas kemarin ada temenku mau kesini gak jadi karna takut agustus airnya deres.. Emang iya ? hahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya udah kapan ada waktu ke sini? Hahahaha. Sempat sih ombak besar ebberapa waktu lalu. Biasanya rentang waktu agustus ke Desember itu diselingi cuaca buruk, tapi kadang juga bagus dan kapal jalan. Susah sekarang memprediksi cuaca ehehhe.

      Hapus
  6. Sepertinya saya pernah baca-baca tentang indahnya karimunjawa tapi di blog siapa ya lupa lagi :-)

    Bukti LOVE di karimunjawa memang sangat mempesona ya kang sunset nya juga gak kalah sama sunset yang di lihat di pantai kuta :-)

    Kapan atuh ajak-ajak saya ke Karimunjawa ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahhaha, aku pulangnya nggak tentu. Yang pasti pas lebaran ahahhaha

      Hapus
  7. Kirain tugu LOVE itu hanya ada di MAlaysia. Rupa-rupanya ada di Karimunjawa juga ada.

    BalasHapus
  8. buka puasa di bukit cinta, bisa menemukan cinta yg sesungguhnya ga ya

    BalasHapus
  9. Cantik.
    Semoga nanti aku juga bisa mengantar matahari pulang disini.

    BalasHapus
  10. Kamu ke bukit cinta bukan karena mencari cinta ???

    Duch karimun manja vanget, jd makin nafsu kembali kesana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mencari inspirasi om, *alibi
      Wooh kudu ke sana lagi, om. Jangan kaget liat perkembangans ekarang ahhahaha

      Hapus
  11. Suasananya bikin kangenin aja untuk ke Karimunjawa lagi nih kang. ha,, ha,, ha,

    BalasHapus
  12. Bagus sekali senjanya, Mas. Sepertinya setiap jengkal pesisir Karimunjawa bisa dipakai untuk menyaksikan senja yang dramatis. Dengan sinar pantulan yang memanjang tegak lurus horison, waaaaak indah banget! Jadi makin kepengin buat tandang ke Karimunjawa, hehe, agaknya cocok sekali jadi tempat melepas penat dan stres setelah lama kerja di ibukota. Mudah-mudahan bisa ke sana, amin!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin kalau ada waktu mas Gara bisa meluangkan beberapa ahri di Karimunjawa :-).
      Di sana juga ada Makam Sunan Nyamplungan, jadi mas bisa gai informasi mengenai sejarahnya :-)

      Hapus
  13. waktu itu sepupuku siang2 kesininya dan ambil fotonya juga siang jadi aneh haha. eh ternyata mas nasir kesini pas senjaaa aww baguss bangett mass.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau siang hanya melihatkan hamparan laut aja mbak. Klau sore yang bikin bagus ya sunsetnya :-)

      Hapus
  14. Mau lah aku ke karimun jawa, baru mentok sampai pantai kartini jepara aja nih, padahal tinggal nyebrang ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahh besok-besok tambah nyeberangnya aja, gak usah mikir penginapan ahahhahaha

      Hapus
  15. Bikin mupeng parah. Waktu liburan kemaren ada temen yang jalan2 ke Karimun Jawa. Bikin greget banget! Dari dulu pengen banget ke Karimun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau cuaca cerah dan ombak tidak menggalau bisa ke Karimunjawa mas hehehehhe. Biar rasa penasarannya hilang :-)

      Hapus
  16. Udah dari tahun kemaren pengen kesini tapi lom kesampaian

    BalasHapus
  17. pernah sekali ke karimunjawa,, dan emang luar biasa kereeeennnn :-)

    BalasHapus
  18. Ngiler lihat Karimunjawa, tapi kapan?

    BalasHapus
  19. Mupeng astaga -_- :( Dulu ga jadi ke Karimun Jawa :( ajaklah kak! :V

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duhhh hahahha, sialakan ke Karimunjawa, toh sekarang transportnya lebih banyak :-D

      Hapus
  20. Bagusss sunset yaaa... Baru tau udah ada sign love gitu ya di sana

    BalasHapus
  21. Waaaaa.... apik mas, instagramable :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jelas dong, kalau kamu mau ke sini kudu ajak pasangan hidup ya ahahhahahha

      Hapus
  22. Sepertinya aku pernah komen di postingan ini tapi kenapa komenku nggak ada ya :|
    Anw sunset itu memang selalu menenangkan jiwa!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin pas lagi error mbak :-)
      Banyak sunset yang indah di sini mbak :-)

      Hapus
  23. wah ...cantik sekali sunset nya .... moment seperti ini harus di abadikan ....

    BalasHapus
  24. Berapa dana yang perlu dipersiapkan untuk mengunjungi karimunjawa ya Mas?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tiket kapal ekonomi antara 60an/orang sekali jalan, kapal cepat dari jepara antara 150an/orang sekali jalan heheheh. Untuk homestay antara 80an ke atas, makan bisa antara 15ribuan sekali makan.

      Hapus
  25. Temen temen ku pas September ke sana, Bang. Tapi aku gak ikut gegara gak ada duit. Sedih :'

    Ada yg kayak sarang burung gitu loh, jadi gemes pengen ke sana. Wkwkwk. :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uhuk masa artis kayak kamu gak ada duit? Paling nggak ada waktu hahahahah. Ayokk ke sana ahahhaa

      Hapus
  26. kerennnn ...
    pengen potret sunset dengan siluet seperti ini

    BalasHapus
  27. kapan nih disponsorin ke Karimun, Mas :(

    BalasHapus
  28. moment yg menarik pas sunset dengan siluet nya ... keren banget

    BalasHapus
  29. Pengen banget ke karimun jawa tapi blom sempet.. waktunya blom ada masih banyak tugas.. nunggu tanggal merah yang lama nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sudah agak luang waktunya bisa ke sana :-)

      Hapus
  30. aku mau mampir ke rumahmu ah kalo ke karimun jawa. hahhahha

    gue selalu suka menikmati sunset 😊😊😊

    BalasHapus

Pages