Telaga di Dusun Kemuning, Bunder, Gunungkidul |
Gersang. Begitulah pemandangan yang terlihat di Kabupaten Gunungkidul. Meskipun tanah tandus, di kabupaten ini menyimpan berbagai potensi destinasi wisata yang indah. Barisan pantai di antara tebing-tebing terjal salah satunya. Belum lagi lorong-lorong gua yang membuat mata terkesiap kala memandang.
Satu persatu desa di Gunungkidul bergerak mempromosikan potensi wisatanya. Mulai dari destinasi wisata alam, budaya, kuliner, hingga hasil bumi. Seperti yang dilakukan Dusun Kemuning, Desa Bunder, Patuk, Gunungkidul. Dusun yang berada jauh dari jalan raya ini pun bersolek.
Diawali dengan memperbaiki telaga alami di daerahnya, Kemuning mengambil langkah besar untuk bangkit bersama demi kesejahteraan masyarakatnya. Perkenalan dengan Astra menjadi titik awal melangkah maju.
Tarian warga Dusun Kemuning |
Awalnya, Astra ada program penghijauan tidak jauh dari Kampung Kemuning ditemani salah satu universitas negeri. Kemudian dari perwakilan kampung ada yang mengirimkan proposal ke Astra untuk dijadikan kampung binaan Astra. Akhirnya pada tahun 2016, Kampung Kemuning menjadi salah satu desa binaan Astra tergabung dalam “Kampung Berseri Astra”.
Astra sendiri mempunyai program CSR untuk membangkitkan kesejahteraan hidup masyrakat di berbagai desa di Indonesia. Programnya membidik empat pilar; Kesehatan, UMKM, Pendidikan, dan Lingkungan. Empat pilar ini jika berjalan dengan baik tentunya membuat suatu kampung menggeliat kesejahteraannya.
Jika ditilik lebih dalam, kampung Kemuning ini bisa menggaet pengunjung untuk datang ke sini. Telaga Kemuning bisa menjadi daya tarik wisatawan, khususnya para pecinta sepeda di Jogja. Seperti yang diketahui, banyak pecinta sepeda Jogja senang blusukan ke kampung naik sepeda.
Kontur jalan bervariasi menjadi idaman pesepeda, selain itu juga rute ke kampung Kemuning pun penuh tanjakan. Sehingga para pesepeda lebih bersemangat. Tinggal bagaimana pihak kampung bisa memulas telaga tersebut menjadi lebih menarik dan dilengkapi dengan fasilitas umum lainnya.
Suasana di Dusun Kemuning |
Selain itu, keberadaan telaga juga mengundang para pecinta memancing dari berbagai tempat untuk datang. Dituturkan warga Kemuning, telaga Kemuning disebar benih ikan, dan tiap waktu tertentu ada memancing ikan gratis. Tinggal pengemasan dan promosinya digenjot lagi.
Aspek-aspek yang lain sebenarnya sudah tercakup dengan empat pilar yang dilakukan Astra. Pada sektor UMKM, Astra secara aktiv menyadarkan masyarakat tentang hasil bumi. Di Gunungkidul, khususnya Kemuning merupakan pusatnya singkong. Segala olahan dari singkong pun dikreasikan.
Ide-ide muncul dari warga yang membuat Gaplek Geprek. Sajian singkong yang sudah dikeringkan dan dijadikan kue tradisional yang rasanya manis. Sebuah inovasi baru yang mungkin ke depannya menjadi terkenal.
Olahan singkong juga dijadikan Lempeng Telo. Olahan ini seperti keripik yang terbuat dari singkong. Meskipun jangkauan pembeli belum luas, kita sadari produksi UMKM di suatu desa bisa membuat geliat perekonomian masyarakat tersebut membaik.
UMKM Keripik Singkong |
“Sementara ini baru sekadar pesanan tetangga desa. Kami juga membawa keripik kemasan ini setiap ada pameran desa wisata yang diadakan Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul,” Tutur seorang ibu yang rumahnya kami datangi.
Tak mau kalah dengan olahan kue, kuliner di Kampung Kemuning juga menarik dinikmati. Layaknya desa, sajian yang paling utama di suatu kampung adalah Ingkung. Ingkung Ayam menjadi sajian kuliner saat makan siang ataupun santap malam.
Kuliner Ingkung di Kampung Kemuning |
Setiap desa diharuskan peka terhadap kesehatan warganya. Hal ini juga disikapi dengan serius oleh masyarakat Kampung Kemuning. Tiap bulan sekali mereka berkumpul di pendopo untuk menimbang berat badan balitanya. Sebuah program yang memang harus dilakukan tiap masyarakat untuk menciptakan kampung sehat.
Masyarakat Kampung Kemuning tiap tanggal 10 perbulannya berkumpul di pendopo. Mereka menimbang berat badan balita, penyuluhan kesehatan, serta kegiatan lainnya. Tidak jarang lagu “Aku Anak Sehat” terdengar kencang dari pendopo disertai tepuk tangan berirama.
“Astra sangat membantu kami di bidang kesehatan. Adanya Posyandu itu menjadi salah satu buktinya,” Terang Mas Po saat wawancara.
Program Posyandu tiap bulan sekali |
Mas Po adalah pemuda yang menyambut rombongan kami sewaktu datang. Beserta pemuda lainnya, beliau bekerjasama dalam menentukan rute, tujuan, serta mendokumentasikan kunjungan rombongan kami.
Membangun desa tidak bisa hanya dengan UMKM dan Kesehatan saja. Masih ada aspek yang lainnya. Tentu pendidikan menjadi hal yang mutlak. Mendidik generasi masyarakat yang baik memang dari sejak dini.
Di Kampung Kemuning sudah ada sekolah PAUD. Sekolah yang membuat anak-anak mengenal teman baru, lingkungan baru, dan aktivitas tambahan baru. Tak melulu belajar angka dan huruf. Di PAUD ini, anak-anak juga bisa bermain di luar kelas dengan arahan para guru.
Tidak besar memang bangunan sekolahnya. Fasilitas permainan juga terbatas, guru-guru yang mengabdi dapat dihitung dengan jari. Namun semangat guru dan siswa ini jauh lebih besar dari apa yang kita bayangkan.
Suasana PAUD kala pagi |
Jika di luar terlihat deretan sepatu siswa, di dalam ruangan pemandangan berbeda. Deretan piala dan piagam tertata rapi. Ruangan disekat beberapa tempat dijadikan untuk tempat belajar, bermain, dan beribadah. Sebuah rak kecil tersusun sedikit koleksi bertuliskan “perpustakaan”.
Dari para guru yang mengajar, mereka bangga dengan semua siswanya. Keterbatasan kelas tak menjadi halangan. Mereka mengajarkan anak-anak tentang alam, belajar di luar kelas. Terlontar sebuah pengharapan besar terkait gedung PAUD.
“Kami tentu butuh koleksi bacaan anak-anak yang lebih banyak lagi, adanya ruangan untuk salat, serta adanya program pengenalan sampah pada siswa-siswa.”
Harapan-harapan ini terucap dalam tiap doa guru dan anak-anak PAUD. Kita percaya, doa tersebut pasti terkabulkan.
Masyarakat Kampung Kemuning pun dikenalkan Astra dalam mengolah limbah/sampah rumah tangga. Secara umum sampah dibedakan menjadi dua jenis, organik dan non organik. Jika diuraikan lebih detail lagi, sampah tersebut bisa menjadi banyak jenis.
Program Bank Sampah di Kampung Kemuning |
Guna menanggulangi sampah, Astra mengenalkan Bank Sampah pada masyarakat. Di mana mereka dapat memilah-milah sampah untuk dijadikan pupuk maupun dijual pada penampung sampah di desa tetangga.
Di beberapa titik, masyarakat setempat masih terbiasa membakar sampah di halaman atau di pinggir jalan. Ini menjadi tugas pelaku Bank Sampah dibantu ASTRA untuk memberi pengetahuan ke khalayak umum agar sampahnya bisa diolah lagi.
Bank Sampah memang belum sepenuhnya berjalan dengan baik, tapi dengan adanya kemauan warga untuk menjadikan kampungnya bersih dari sampah ini yang perlu diapresiasi. Segala sampah plastik yang berasal dari kemasan minuman dikumpulkan, lalu dijual ke pengepul di Desa Ngoro-Oro.
Sedikit demi sedikit, ketika masyakaratnya peka dengan pengolahan limbah/sampah, pasti ke depannya muncul ide-ide cemerlang berkaitan dengan pengolahan sampah. Tentu kita harapkan nantinya muncul hasil kreasi warga yang dibuat dari limbah bekas rumah tangga.
Diruntut satu persatu, program Astra yang dilakukan kepada anggota “Kampung Berseri Astra” adalah langkah yang tepat. Semoga segala programnya bisa berjalan dengan baik pada tiap kampung binaan, dan diikuti kampung-kampung yang lainnya.
Sebuah perjalanan singkat untuk mengenal aksi nyata yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Kemuning dalam mengenalkan potensinya di khalayak umum. Tentunya kita berharap, tidak lama lagi nama Kampung Kemuning menjadi nama yang familiar di telinga masyarakat luar. *Kampung Berseri Astra – Kampung Kemuning; 03 November 2018.
Seneng sih ngeliat perusahaan-perusahaan peduli dan membuat acara yang bermanfaat untuk masyarakat begini.
BalasHapusKampung menjadi bangkit untuk bisa maju bersama.
HapusSumbangsih astra ini menarik buat tiap kba ya. Jadi pengen main ke kba yang ada.
BalasHapusCoba main-main ke kampung Astra di sekitaran Sumatera, koh. Bisa dicari di webnya kok hehehehe
HapusSalut Buat Astra...
BalasHapus4 Jempol dah
Semoga makin banyak kampung yang bisa dibina Astra.
HapusDesa Kemuning ini boleh dibilang sedang menggeliat banget, dengan dukungan swasta maupun pemerintah, semoga UKMMnya berjalan lancar. Pengelolaan singkong juga bisa menembus pasar-pasar yang lebih besar.
BalasHapusIya mbak, ketika warga berhasil menghasilkan produk dan bisa dijual, tentu geliat ekonominya naik.
HapusNaik dan harus dipertahankan dan/atau ditingkatkan. Perlu upaya luar biasa untuk mempromosikan (produk-produk kripik singkong itu misalnya), perlu dibantu oleh kaum muda lewat jalur / media seperti internet salah satunya, dan lain sebagainya. Semoga mereka, masyarakat di sana, semakin maju jaya!
HapusAdanya media sosial memang membantu UMKM, mbak. Kita harapkan dengan media sosial semuanya menjadi lebih mudah dalam promosi dan pemasarannya
HapusSeneng banget kalau ada perusahaan yang bukan hanya peduli terhadap keuntungan yg didapatkan, tetapi juga peduli terhadap dampak sosial yg bisa mereka berikan kepada masyarakat.
BalasHapusASTRA di sini cukup bagus menurut saya, karena tidak hanya memberikan dana, tapi juga memberikan tuntunan bagaimana mempergunakannya untuk kemajuan desa :)
Harapannya perusahaan-perusahaan lain juga melakukan hal yang sama untuk kemajuan suatu desa :-)
Hapuswah mantap ... kalau di bantu dan didampingi perusahaan besar seperti Astra .. perekonomian desa ini bisa tambah berkembang .. mudah2-an program ini menginspirasi perusahaan swasta besar lainnya .. jadi semakin banyak desa yang terbantu
BalasHapusSetuju kang. Harapannya langkah seperti ini diikuti perusahaan-perusahaan besar yang lainnya.
Hapus