Berawal di Loko Coffee Stasiun Tugu Jogja, Berakhir di Loko Coffee Stasiun Gubeng Surabaya - Nasirullah Sitam

Berawal di Loko Coffee Stasiun Tugu Jogja, Berakhir di Loko Coffee Stasiun Gubeng Surabaya

Share This
Kopi Susu panas di Loko Coffee Stasiun Tugu Jogja
Kopi Susu panas di Loko Coffee Stasiun Tugu Jogja
Keberadaan kedai kopi di Indonesia makin pesat. Hampir tiap sudut kota besar sudah banyak kedai kopi. Salah satunya adalah kedai kopi yang berada di stasiun-stasiun kereta api. Jika kalian pernah mengikuti lini masa KAI Indonesia, mereka pernah membuat program dengan tagar #NgopiBarengKAI. 

Meski suka kopi, aku tidak turut dalam tagar tersebut. Salah satu alasannya adalah waktu pertama dilaksanakan pada hari kerja, sehingga tidak memungkinkan untuk ikut menikmati segelas kopi di stasiun. 

Loko Coffee Stasiun Tugu Jogja

Di Jogja, kedai kopi yang berada di stasiun juga sudah ada. Nama kedai kopinya sama, Loko Coffee. Kali ini aku mengunjungi Loko Coffee yang berada di sudut jalan Pasar Kembang. Loko Coffee di Jogja ada yang di tepi jalan dan di dalam ruang tunggu stasiun Tugu. 

Banyak stoples yang berisi biji dari berbagai kota di Indonesia terpajang. Aku bingung memilih bijinya. Cuaca di Jogja lumayan panas, aku memesan Es Kopi Susu. Sepertinya segar menikmati es kopi kala panas menyengat. 
Stoples biji kopi yang tersedia
Stoples biji kopi yang tersedia
“Biji kopinya terserah mas, pokoknya yang direkomendasikan saja,” Ujarku. 

Kasir menulis pesanan, sembari menyerahkan nomor meja berbentuk seperti tiang bendera kecil yang nantinya aku taruh di atas meja. Pucuk tiang kecil ditempeli struk pembayaran. Pramusaji langsung paham jika yang masih ada tanda seperti di mejaku berarti pesanannya belum datang. 

Harga minuman di sini berkisar Rp. 20.000-an. Sembari menunggu antre pesanan, aku meminta izin barista untuk mengabadikan kala dia sedang meracik kopi. Sempat ditanya untuk kepentingan apa sewaktu memotret. Aku hanya bilang jika sering mengulas kedai kopi tiap 10 hari sekali. Bolehlah cek tagar #NgopiTiapPekan; di sana ada beberapa postinganku bersama teman-teman pecinta kopi di Jogja. 
Melihat proses pembuatan kopi
Melihat proses pembuatan kopi
Di kedai yang terbuka ini, rasanya cocok bagi yang menunggu teman saat di Malioboro. Lokasi yang strategis membuat kedai kopi ini banyak dikunjungi wisatawan. Terlebih bagi yang ingin menghabiskan waktu saat menunggu kereta api. Ada juga para pengunjung yang dari jalan-jalan sepanjang Malioboro. 

Kursi-kursinya pun banyak. ada yang di depan barista (tanpa atap). Aku sendiri memilih di belakang, duduk di kursi sofa. Di sini dominan kursi kayu panjang, pun dengan mejanya. Siang hari pengunjung ramai. 

Sayangnya meja yang kugunakan tidak sepenuhnya bersih. Bisa jadi yang membersihkan lupa belum mengelap meja. Abu rokok masih tersebar di meja, sementara asbak sudah kosong tanpa ada sisa putung rokok. 

“Silakan kopi susunya, mas,” Seorang pramusaji mengantarkan minuman kopi susu panas. 

Beliau mengambil tiang kecil penanda pesanan sudah dilayani, pun dengan struknya. Aku masih terdiam, perasaan tadi waktu di kasir pesananku adalah es kopi susu, tapi yang datang kopi susu panas. Tak ingin mempermasalahkan pesanan yang salah, aku sesap kopi susu tersebut. Padahal dari awal sudah ingin menikmati segarnya es kopi susu kala terik. 
Kopi Susu panas di Loko Coffee Stasiun Tugu Jogja
Kopi Susu panas di Loko Coffee Stasiun Tugu Jogja
Waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB, ini artinya satu setengah jam lagi kereta yang kunaiki berangkat. Bergegas kuhabiskan kopi susu sebelum menuju Stasiun Tugu Jogja. Secara tempat, kedai Loko Coffee yang di Jalan Pasar Kembang ini strategis. Enak buat bersantai, bukan untuk bekerja. Selain itu, stop kontak tidak di setiap meja ada. Hanya di beberapa spot saja. 

Saatnya meninggalkan kedai kopi Loko Coffee. Aku melangkah menuju pintu timur Stasiun Tugu, mencetak tiket, lantas masuk di ruang tunggu. Sebelum perjalanan, kusempatkan salat di musola stasiun. Di sini juga aku melihat Loko Coffee yang ada di ruang tunggu stasiun. Tempatnya jauh lebih nyaman. 

***** 

Loko Coffee Stasiun Gubeng Surabaya

Langit di Surabaya tertutup awan tebal, akhir desember identik hujan deras. Sepanjang perjalanan pulang dari Tosari, Pasuruan diterpa hujan deras. Tepat sebelum magrib rombonganku sudah ada di stasiun Gubeng. Kereta api berangkat pukul 19.20 WIB. 

Pandanganku tertuju pada Loko Coffee Stasiun Gubeng. Tempatnya terlihat nyaman dan berada di dalam; dekat dari kursi ruang tunggu. Aku bergegas menuju kedai kopi tersebut, kulihat sebagian teman rombongan sudah memesan minuman. 
Loko Coffee di Stasiun Gubeng Surabaya
Loko Coffee di Stasiun Gubeng Surabaya
Di teras luar ada beberapa meja panjang, pun dengan meja kecil-kecil tersebar. Aku ikut gabung dengan rombongan, mereka asyik bercerita tentang liburan akhir tahun di Bromo. Pelantang suara penyanyi di stasiun makin kencang, lagu “Yogyakarta” menjadi teman para penumpang yang menunggu kereta api. 

“Es Kopi Susu, mas,” Pintaku. Semoga saja pramusaji kali ini tidak salah membuat pesanan seperti di Loko Coffee Jogja. 

Aku lupa harganya, namun di kedai ini lebih murah dibanding Loko Coffee Jogja. Usai memesan, aku berbincang-bincang dengan pramusaji dan barista yang meracik kopi. Melihatku yang sibuk menenteng kameran, mereka makin asyik buat berbincang. 

“Mas, itu Latte-nya boleh saya abadikan?” 

“Silakan mas. Nanti kalau diunggah di Instagram, akun kami ditandai ya,” Balasnya. 
Cafffe Latte pesanan salah satu pengunjung kedai kopi
Cafffe Latte pesanan salah satu pengunjung kedai kopi
Asyik juga barista dan pramusaji di kedai kopi ini. Teman rombongan di luar sedikit heran melihat aku yang akrab berbincang tanpa mengganggu kerja mereka. Rasanya kedai kopi Loko Coffee di stasiun Gubeng ini seperti kedai-kedai yang ada di banyak tempat. Mereka cukup tanggap dan mau berinteraksi dengan pengunjung. 

Pengunjung di kedai kopi ini banyak. Sebagian dari mereka memilih ruang di dalam. Bahkan tak ada slot kursi kosong. Tua, muda, remaja, dan anak-anak silih berganti yang datang. Tempat ini rasanya nyaman buat bekerja. 
Suasana Loko Coffee Stasiun Gubeng lebih asyik
Suasana Loko Coffee Stasiun Gubeng lebih asyik
Kata Aqied, Loko Coffee di stasiun Gubeng itu tempatnya asyik. Dan memang begitu adanya; tempat di dalam stasiun, pramusaji dan barista supel, serta harga lebih murah, dan tentunya rasa minuman pas bagiku. Tidak salah jika kedai kopi ini mendapatkan pujian dari teman pecinta kopi. 

Tidak terasa, selama kurun waktu dua hari ini aku berkunjung di dua kedai kopi yang ada di stasiun. Loko Coffee Jogja dan Loko Coffee Stasiun Gubeng Surabaya. Tidak sabar untuk berkunjung ke kedai-kedai kopi yang lainnya kala naik kereta api. Jadi tahun ini naik kereta api ke mana? *Loko Coffee Stasiun Tugu Jogja & Loko Coffee Stasiun Gubeng Surabaya; 21-22 Desember 2018.

16 komentar:

  1. gak nyangka cafe keren gitu ada di dalam area stasiun :)
    keren

    BalasHapus
  2. Loko ini mulai kapan ya ada? Seingatku awalnya di Semarang. Terus karena menurut penilaian banyak orang (aku belum ke sini) enak, maka dibuka deh di beberapa stasiun besar.

    Kalo aku kok sedikit menyayangkan nek Loko ini di dalem stasiun ya. Jadi harus bertiket yang boleh masuk. Kalo di Jogja kan di luar, jadi siapa aja bisa. Mungkin bisa dibikin kayak di Lempuyangan itu dia bikin separuh di luar separuh di dalam. Jadi ada sekat di dalam cafe biar nggak ada penumpang gelap yang lewat wkwkwk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Loko yang di dalam stasiun malah ada di Jogja. Coba di stasiun Tugu di dalam itu ada Loko coffeenya. Kalau mau beli kudu melewati pengecekan tiket.
      Di Jogja ada 2 mas. Luar di jalan pasar kembang dan satu di dalam (khusus orang punya tiket).

      Kalau di Gubeng kan posisinya di ruang tunggu yang dekat musola. Jadi tidak harus yang punya tiket bisa masuk.

      Hapus
  3. idola bangeeeeeet Loko Gubeng ini. aku suka suasana, interior, pelayanan, makanan, dan vibe nya.
    Andai di semua stasiun, terminal, bandara, pelabuhan ada seperti Loko Gubeng ini, bakalan rajin deh datang sejam 2 jam sebelum jam keberangkatan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harganya juga terjangkau yang di Gubeng ahahhahaha. Joslah.

      Hapus
  4. Hwah. Apakah di semua stasion ada Loko Coffee begini? Perjalanan dengan KA tentu menjadi catatan sendiri dengan mampir di kafenya begini. Seperti di pos ini hehe. Manapula suasananya asyik meskipun saya lebih suka yang di Gubeng. Duh, kenapa tidak dari duuuuullluuuuuuu yaaaa ada Loko Coffee (termasuk pengguna aktif kereta api kala itu :p).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya tidak smeua stasiun. Ini memang terobosan yang menarik dilakukan KAI, mbak.

      Hapus
    2. Terobosan ini, semoga bakal ada di semua stasiun KA ya. Mantotep.

      Hapus
    3. Bikin asyik kalau menunggu kereta ahahaha

      Hapus
  5. Kamu sabar banget ya? Pesan es kopi, dikasih kopi panas dan diam aja hahaha.

    Tapi suasana yang di Gubeng kayaknya asyik juga tuh. Kalau ke Gubeng kayaknya wajib coba nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kondusif banget dan nyaman daeng. Pokoknya top lah di Gubeng

      Hapus
  6. Sepertinya Baristanya ramah ya mas, jadi bisa bertanya seputar kopi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rata-rata barista di kedai kopi memang ramah mas:-)

      Hapus
  7. sepertinya hampir di setiap stasiun kota kayaknya ada ya ... harganya sih standar .. tempatnya ok.. cuman kurang kebersihannya ya mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk kebersihan, saya paling salut sama yang di Gubeng, kang. Di Jogja mungkin yang di dalam bersih. Di dekat jalan Malioboro memang untuk banyak pengunjung dan terbuka.

      Hapus

Pages