Es Kopi Susu di Rumah Budhe Coffee Jogja - Nasirullah Sitam

Es Kopi Susu di Rumah Budhe Coffee Jogja

Share This
Kedai Kopi Rumah Budhe di sekitaran Selokan Mataran
Kedai Kopi Rumah Budhe di sekitaran Selokan Mataran
Lalu-lalang kendaraan sedikit tersendat di perempatan kecil depan Fakultas Teknik UNY. Titik ini mulai ramai karena di sekitar Karangmalang sedang ada pasar tiban menjelang buka puasa. Aku melangkah menyeberang jalan, menuju sisi utara selokan mataram guna menunggu waktu buka puasa di kedai. 

Rumah Budhe Coffee ini menjadi tujuanku. Lokasi tepat di pinggir jalan berseberangan dengan Fakultas Teknik UNY. Kedai kopi ini tepat di ujung jalan Gambir Karangasem Baru. Berdinding sekatan kaca, sehingga dari luar tampak aktivitas orang yang ada di dalam kedai saat kerai terbuka. 

Pada hari-hari biasa, kedai ini buka mulai pukul 10.00 WIB hingga tengah malam. Bagian depan kedai digunakan sebagai area parkir motor. Bagi yang menggunakan kendaraan roda empat, mencari area parkir di sini lumayan susah. Aku rekomendasikan menggunakan transportasi daring. 

Kumasuki kedai, satu barista bersama pramusaji menyapa. Meja bar tidak terlalu besar. Pun dilengkapi dengan alat mesin kopi yang berukuran kecil. Pramusaji menyapa tiap pengunjung yang datang. Aku langsung menyusul teman yang sudah sampai di sini. 
Barista sedang sibuk membuat pesanan pengunjung
Barista sedang sibuk membuat pesanan pengunjung
Berhubung menjelang waktu buka puasa. Aku memesan minuman dingin dan makanan berat. Menu yang disediakan lumayan banyak. Tiap menu minuman dan makanan tersemat pada tulisan besar di atas. 

“Es kopi susu budhe satu dan nasi goreng seafood.” 

“Kalau bisa es-nya sedikit saja mas. Bisa?” Ujarku kembali. 

“Bisa mas,” Jawab barista dengan santai. 

Ada yang menarik dari berbagai menu yang tersedia. Di Rumah Budhe Coffee menyediakan berbagai jenis makanan berat. Nasi Goreng, Sop Buntut, Sego Krecek, dan masih ada menu seperti Hot Dog, dan yang lainnya. Jarang-jarang ada kedai yang menyediakan menu makanan sebanyak tempat ini. 
Daftar harga dan menu di Kedai Kopi Rumah Budhe Jogja
Daftar harga dan menu di Kedai Kopi Rumah Budhe Jogja
Aku kembali menuju meja, menantikan pesanan datang. Di kedai sudah ada tujuh orang (termasuk aku dan kedua temanku). Usai berbuka puasa, pengunjung kedai makin banyak. rata-rata yang datang mahasiswa. Meja dan kursi yang di ruangan bisa digeser sesuai keinginan pengunjung. Namun, tetap saja harus koordinasi dengan pramusaji. 

Sebelum mengulas menu yang aku pesan. Aku memotret ruangan yang digunakan pengunjung untuk menikmati waktu selama di kedai. Di ruangan bebas asap rokok terdapat tiga meja panjang yang melekat pada dinding. Meja panjang tersebut dilengkapi dengan kursi tinggi. 

Untuk yang lainnya, disediakan delapan meja agak rendah. Setiap meja dipasangi dua kursi. Meja dan kursi inilah yang bisa kita geser dan gabungkan ketika datang lebih dari dua orang. Tidak ketinggalan stop kontak melekat di dinding. 

“Agak rendah ya kursinya. Sedikit kurang nyaman untuk mengetik,” Celetuk temanku yang mendapatkan deadline posting artikel blog dari klien. 
Suasana kala malam hari di kedai kopi
Suasana kala malam hari di kedai kopi
Aku merasakan hal yang sama. Memang menurutku sedikit kurang ergonomis karena kursinya agak rendah. Namun, tidak semua orang sepakat dengan persepsiku. Bisa jadi bagiku kurang sedikit nyaman, bagi pengunjung yang lain sudah nyaman. Hanya masalah selera. 

Kursi yang dibalut busa tipis ini lebih asyik untuk sekadar bersandar sembari berbincang. Nyatanya, di kedai ini kami malah lebih banyak memotret, latihan mengabadikan kopi dan makanan. Kami manfaatkan sudut kedai yang kiranya pas untuk memotret kopi. 

Dua ruangan terlihat transparan. Di ruangan merokok, tempatnya juga dilengkapi pendingin. Dua kursi panjang lengkap dengan meja. Tepat ini mulai ramai menjelang pukul 20.00 WIB. Sedari awal, hanya ada sepasang muda-mudi yang menatap layar laptop. 
Sebagian pengunjung kedai kopi memanfaatkan waktu untuk belajar
Sebagian pengunjung kedai kopi memanfaatkan waktu untuk belajar
Kedai kopi yang berdekatan dengan area kampus dan kos-kosan membuat Rumah Budhe menjadi opsi tongkrongan mahasiswa. Kedai ini sudah dibuka sejak bulan desember 2018. Sementara ada empat barista dan satu jurumasak. 

“Silakan minumannya, mas.” 

Seperti yang aku bilang, datang ke kedai kopi kali ini sekaligus buka bersama dadakan. Minuman yang kupesan adalah Es Kopi Susu. Di Jogja, Es Kopi Susu menjadi minuman yang diandalkan dua tahun terakhir. Setiap kedai kopi berlomba-lomba membuat Es Kopi Susu sebagai minuman andalannya. 

Di Rumah Budhe sendiri ada tiga es kopi susu yang ditawarkan. Es kopi susu budhe, es kopi susu pakdhe, dan es kopi susu hahaha. Aku tidak sempat menanyakan perbedaan ketiga es kopi susu tersebut. Sementara baru menyicip es kopi susu budhe. Menurutku rasanya lumayan enak. 

Menariknya di kedai kopi ini sebenarnya menyediakan cold brew. Sayangnya minuman tersebut sudah habis sewaktu kami datang. Tidak banyak kedai kopi yang menyediakan cold brew. Oya, sedotan di sini menggunakan sedotan stainless. 
Es kopi Susu Budhe
Es kopi Susu Budhe
“Kami rendam semalaman mas untuk mencuci sedotannya.” 

Di beberapa kedai kopi sekarang memang beralih menggunakan sedotan stainless. Namun, belum banyak. Hanya saja, aku melihat beberapa pajangan di kedai kopi yang menjual sepaket sedotan beserta alat mencucinya. Seingatku di Aegis Coffee menjual sedotan stainless. 

Tidak lama kemudian, pramusaji kembali menuju meja kami. satu porsi nasi cumi diantarkan. Sementara pesananku nasi goreng seafood masih dalam tahap dimasak. Lagi-lagi, aku memotret makanan berat yang ada di kedai kopi ini. 
Nasi Cumi di Rumah Budhe Coffee Jogja
Nasi Cumi di Rumah Budhe Coffee Jogja
Ramainya kedai kopi di Jogja juga berkembang pesat di sepanjang Selokan Mataram. Jalan panjang yang menyambungkan antara Jalan Gejayan menuju Jalan Kaliurang (perempatan MM UGM) ini sudah terlihat beberapa kedai kopi. Sepertinya menarik dikunjungi semuanya secara berkala. 

Kedai Kopi Rumah Budhe menurut informasi dari barista cukup ramai di hari biasa. Banyak mahasiswa yang mengerjakan tugas kelompok di sini. Terlebih tempat ini menyediakan tempat yang lumayan nyaman serta menu yang beragam. Tidak ada salahnya jika mencoba berkunjung di kedai kopi ini. *Kedai Kopi Rumah Budhe, 15 Mei 2019.

16 komentar:

  1. iya yaaa, es kopi susu itu udh kayak candu dan jamur di semua kota Indonesia hahahaha... dan aku keikut untuk selalu nyobain banyak kopi susu yang baru2 di jakarta... enak2, apalagi dgn nama yg aneh2.. tp tetep sih, kalo ditanya kopi susu favorit, aku masih belum bisa lupain es kopi susu di warung2 kopi Aceh :D. The BEST kopi susu aceh itu. Belum aku compare ama JOgja krn jujur aja aku blm prnh coba kopi2 di jogja :).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Jogja ada beberapa kedai kopi yang menurutku kopi susunya kurang asyik, tapi ada juga yang enak ahahhah

      Hapus
  2. bener banget, jarang yang menyediakan cold brew
    btw pas baaca judulnya kirain di rumah budhe nya, ternyata itu nama kedai toh, heuheuheu

    BalasHapus
  3. Emang terlihat kalau kursinya agak rendah, kayaknya ga nyaman buat duduk lama2, tp tempatnya bersih ya mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau untuk sekadar bersantai cukup nyaman, mbak. Mungkin pas ngetik baru terasa gimana gitu. Hehehhehe

      Hapus
  4. Waw keren juga sudah pakai sedotan stainless. Sekelas MCD aja cuma berani campaign antisedotan pelan-pelan aja, tapi kalo diminta mah tetep dikasi, wkwkwk
    Kebayang pasti repot banget tuh pas nyucinya

    Fajarwalker.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedikit demi sedikit memang harus mula mengubah haluan. Sebagian kedai juga menggunakan sedotan dari bambu.menarik memang heheheheh

      Hapus
  5. Hahaha es kopi susu ini kayaknya hits banget ya di mana-mana. Macam jadi minuman nasional untuk what so called, cafe-cafe instagramable.

    Jadi, bedanya apaan ya es kopi susu budhe, pakdhe, biasa? Gantung nih :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang sedang hits hahahahhaa
      Untuk perbedaan rasa aku belum tahu. Karena kemain pesan yang budhe. Besok kalau mampir lagi kucoba yang pakdhe

      Hapus
  6. es kopi susu emang jadi daya tarik kedai kopi ya ... tapi di jakarta sudah mulai kedai kopi ingin punya keunikan sendiri dan membuat kopi yang aneh2 ... dicampur dengan elemen lain .. yang menurut saya sih jadi aneh .. bukan kopi lagi ... hehe .. sorry curhat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Jogja juga ada yang seperti itu, kang. Memang mereka bereksperimen sih hehehehhe

      Hapus
  7. Nasi cuminya yawlaaaa endeus banget kayaknya.
    Nasi goreng seafoodnya gak dateng2 sampai tulisan ini terbit apa pegimane? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul ahahahha, pas nasi goreng seafood-nya datang, langsung makan ahahhaha

      Hapus
  8. Wah ternyata Jogja juga nggak lepas dari jajahan es kopi susu kekinian ya.

    Aku suka aksen warna kuningnya. Ceria, tapi porsinya nggak berlebihan. Soal kursi, mungkin memang cafe ini tidak terlalu berharap pengunjung berlama-lama di situ untuk bekerja. Cukuplah datang, menyesap secangkir dua cangkir kopi, berbagi obrolan hati, atau menyepi sendiri, lalu pergi dan kembali esok hari.

    eh seafood dinikmati sama kopi gapapa ya? Aku suka takut memikirkan paduan minuman buat makan seafood.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan dijajah sih, tai mereka menciptakan menu es kopi susu sesuai dengan pasar yang lagi ramai. Seafood dan es kopi susu saya rasa tetap aman kok, beda kalau minumnya americano atau yang manual brew.

      Hapus

Pages