Suara dua mesin saling bersahutan. Kapal kayu yang kunaiki melaju ke pelabuhan. Sedari pagi aku ikut tur laut. Mulai dari aktivitas snorkeling, hingga merapat di Pulau Geleang untuk menunaikan salat dan makan siang.
Di Karimunjawa, aku mempunyai banyak waktu bersantai. Iseng kukabari kawan yang mempunyai biro paket wisata Karimunjawa untuk ikut keliling pulau. Jika kalian menanyakanku biro wisata yang kurekomendasikan. Aku pasti bilang Arriani Karimunjawa.
Senja lekas menyapa. Ufuk barat perairan Karimunjawa lumayan cerah. Gumpalan awan tebal menyatu di garis imajiner. Doaku kali ini agar kapal segera merapat di pelabuhan, sehingga aku dapat mengabadikan senja dari tepian pantai.
Ombak kecil berlarian, sesekali agak besar. Pecahan ombak menyembur ke atas kapal. Kulirik para wisatawan di atas dek, semuanya diam. Mereka sudah capek seharian di laut. Pelampung tetap terpasang di badannya.
Nahkoda kapal asyik memainkan kemudi dari buritan. Dia terlihat menikmati perjalanan pulang. Setidaknya, ada rezeki hari ini dari sewa kapal. Jika musim wisatawan sepi, kapal-kapal ini kembali dimanfaatkan untuk mencari ikan.
Baskara mulai merangkak turun. Kuambil kamera dan berusaha mengabadikan. Memotret dari atas kapal dan menahan goyang ombak itu butuh kesabaran yang tinggi. Kulihat ada semacam mercusuar kecil di tengah laut. Aku ingin memotret matahari tepat di tengahnya.
Mengabadikan sunset di atas kapal |
Kapal terus berlayar ke daratan. Sandarnya tidak di Pelabuhan Lama Karimunjawa, tapi menuju Pelabuhan Perikanan. Di sini, sudah banyak kapal yang tertambat. Jika kalian ke Karimunjawa, coba lihat jejeran kapal di belakang warung makan Alun-Alun Karimunjawa.
Pelabuhan Perikanan ini mirip dengan laguna kecil. Lokasinya aman dari gelombang laut. Tertutup gosong pasir yang sedikit melingkar. Aku bergegas turun, lalu membantu wisatawan yang berusaha menginjak daratan.
Tiba di daratan dengan waktu yang tepat. Wisatawan sudah pulang menuju penginapannya masing-masing. Aku bergegas mengambil kamera dan menunggu matahari turun. Sesekali membalas sapaan orang yang berlalu-lalang.
Lensa 30-110 kupasang, lantas mengatur posisi kamera di tanah. Sewaktu pulang, aku lupa membawa tripod ataupun gorilaz. Di sini, aku menunggu lembayung senja di sudut pelabuhan lama Karimunjawa.
Pelabuhan Lama Karimunjawa ini berlokasi di dekat Alun-alun Karimunjawa. Satu kompleks dengan area perkantoran. Mulai dari kantor kecamatan, koramil, kantor polisi, telkom, hingga kantor desa. Juga kantor Syahbandar.
Ada juga yang menyebutnya pelabuhan Syahbandar. Penyebutan tersebut mungkin karena lokasinya memang berada di depan kantor instansi tersebut. Pelabuhan ini berfungsi untuk menyandarkan kapal-kapal mencari ikan.
Kapal kala senja di Pelabuhan Lama Karimunjawa |
Di musim-musim tertentu, pelabuhan lama Karimunjawa dipenuhi kapal penangkap ikan dari Pekalongan, Tegal, dan sekitarnya. Bagi warga Karimunjawa, kami lebih familiar menyebutnya dengan nama Kapal Kursin.
Kapal-kapal berlalu-lalang. Kuabadikan sesaat, lalu kembali sabar menunggu matahari tenggelam di peraduan. Di tempat ini, aku memang pernah merencanakan untuk memotret kala senja. Lokasi yang strategis karena menghadap ke barat.
Meski pemandangannya indah, pelabuhan ini tidak banyak menarik minat wisatawan untuk menyaksikan sunset dari tempat ini. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di Bukit Love ataupun sekitaran Pantai Ujung Gelam.
Sebenarnya ini sesuatu hal yang wajar. Kita tahu tiap wisatawan banyak yang ingin mengunjungi destinasi unggulan di tempat tertentu. Sehingga tempat yang sebenarnya indah seperti ini pun luput dari daftar kunjungannya.
Sore ini tidak banyak kapal yang bersandar. Malah yang terlihat orang-orang beraktivitas di pelabuhan. Sekilas mereka adalah para wisatawan yang baru pulang dari tur laut, lalu menyempatkan untuk melihat sunset.
Orang-orang di pelabuhan melihat sunset |
Awan tebal menutup matahari, yang terlihat hanya semburat cahayanya. Orang-orang yang berada di pelabuhan bergegas bubar. Mereka kembali ke penginapannya. Sementara itu masih ada segelintir orang yang bersabar menunggu sepertiku.
Nelayan mendayung sampan hendak pergi mancing. Ada kalanya mereka mencari ikan saat malam hari. Biasanya, nanti menjelang pagi hari para nelayan tersebut pulang. Ikan yang didapatkannya pun beragam.
Dua pemuda menaiki motor, lantas berhenti di ujung jembatan. Biasanya mereka adalah pemuda Karimunjawa yang meluangkan waktu bersantai. Mereka asyik menikmati suasana kala sore dengan embusan angin laut.
Lamat-lamat matahari kembali menampakkan wujudnya. Awan tebal tak sepenuhnya menyelimuti garis imajiner. Cahaya senja sedikit berbeda. Warnanya lebih terang dibanding waktu sebelum tertutup awan.
Nelayan mendayung sampan kayu |
Kuperbesar bidikan kamera. Berusaha mengambil objek matahari. Lumayan dapat foto, cukup untuk stok menulis di blog. Aku terus membidik sembari menikmati waktu sore. Ada rasa gembira saat berhasil mengabadikan sunset di tepian pantai.
Warna kontras merah merona dengan kabut tebal hitam menyatu. Waktu sudah mulai petang. Geliat keramaian di alun-alun terdengar. Menjelang petang, alun-alun menjadi semacam pusat kuliner di Karimunjawa.
Kumatikan kamera, mengemasinya, dan berjalan menuju rumah kawan. Sedari pagi motorku terparkir di halaman rumahnya. Aku bersenandung riang. Setidaknya hari ini sudah berharian penuh beraktivitas layaknya wisatawan.
Karimunjawa bukan hanya tentang destinasi andalannya saja yang bisa kalian kunjungi. Di manapun tempatnya, kalian bisa menikmati selama tanpa ada target tujuan yang diprioritaskan. Cobalah menyusuri sudut-sudut yang jarang dijelajahi wisatawan.
Lembayung senja di tepian pantai |
Teruntuk kalian yang memang tidak ada agenda khusus kala berkunjung di Karimunjawa, dan sedang berada di sekitaran pusat Karimunjawa. Pelabuhan Lama Karimunjawa bisa menjadi opsi untuk menikmati senja. Kalian tinggal jalan kaki.
Ada banyak cerita tentang Karimunjawa. Ada banyak keindahan yang mungkin luput dari pengamatan kita selama ini. Seperti aku yang kadang terpaku pada destinasi-destinasi tertentu. Sehingga melupakan sudut-sudut yang indah untuk kukunjungi. *Karimunjawa; 27 Juni 2017.
Sakit hati rasanya baca postingan Karimunjawa, terhitung sudah tiga apa empat kali aku gagal ke sana. Paling nyesek terakhir sudah di Semarang dan besoknya tinggal menuju Jepara. Duit udah lunas di tangan pengelola open trip. Tiba-tiba dapat kabar kalau cuaca sangat nggak santuy buat nyebrang. Kuingin misuh-misuh hahaha
BalasHapusHahahahhahah, memang kamu belum berjodoh dengan Karimunjawa. Wes suk budal numpak pesawat ae seko Suroboyo. Sekalian njajal numpak Susi Air kakakkkaka
Hapuswarna-warna senjanya bagus banget mass. aku setuju, kadang ada tempat-tempat yang bukan unggulan, tapi bisa punya keindahan sendiri. kalo aku dulu pernah ke laguna pantai depok sama ke pelabuhan tanjung adikarto. bukan tempat yang banyak dicari, tapi tetep bisa dapet sunset bagus :D
BalasHapusLaguna pantai depok biasanya banyak orang mancing. Dulu pernah lihat orang mancing di sana. Kalo aku sih, selama nyaman buat duduk dan bagus, udah disitu aja hahahahah
HapusTahu kosakata "Baskara" udah dari lama, karena beberapa teman bernama serupa. Tapi baru benar-benar ngeh Baskara berarti "Matahari" itu waktu dengerin albumnya Hindia, emaknya ngejelasin kenapa dinamain Baskara haha.. *Oot
BalasHapusThanks udah nyantumin kosakata baru di tulisannya, Mas. Jadi bisa belajar dan jadi makin sadar Bahasa Jawa itu sangat kaya istilah/padanan kata sebenarnya.
Ngomong-ngomong, dari 5 foto senja yang dimuat di tulisan ini, favorit saya adalah foto nomor 2. Siluet orang-orang yang berdiri di pelantar menunggu kapal itu bagus banget,padu sama oranye matahari sorenya. Awesome.
Baskara sering dipakai anak-anak indi kalau lagi bersantai ahahhaha. Biasanya mereka menyisipkan pada saat membuatsyair hahahahha
Hapusseru emang motret di sekitar pelabuhan, banyak momen
BalasHapusBentul mas, serunya ada objek bergerak yang bisa kita masukkan dalam rana foto
Hapussunset di tepi pantai ... kombinasi yang ngga ada matinya
BalasHapuswarna warna "emasnya" bener2 keren
Warna senja jauh lebih adem dan lama dibanding saat mentari terbit hehehehhe
HapusFoto-fotonya keren banget Om Sitam, Ah Karimun Jawa ini memang indah.
BalasHapusBtw gimana pariwisata di Karimun Jawa di masa COVID gini Om? Semoga tetap berdenyut ya. Ditunggu foto foto selanjutnya Om
Selama pandemi, Karimunjawa masih tutup. Semoga lekas berlalu dan bisa kembali bergeliat
Hapuspokoknya korona selesai aku mau piknik ke karimunjawaaaa, bodoamat meski mabok lautttttt tapi bisa dapat sunset sebagus ini :(
BalasHapusBukannya kamu cukup menkmati rasa pusing dan nikmatnya mabuk laut?
HapusDulu waktu tinggal di Semarang malah gak pernah main ke Karimunjawa. Sekarang? Nyeselllll
BalasHapusPadahal dari Semarang masih bisa menyempatkan pas akhir pekan ya hahahahha
HapusMass, sunsetnya cakeeeeeeep bangetttt. Apalagi yg bulatan nya jelas itu, duuuuh sukaaaaa deh :D.
BalasHapusBelum pernah samasekali aku ksana. Tp masih tutup juga selama covid yaa? Dulu ada temenku yg ke Karimunjawa, trus sempet ga bisa balik Krn ombaknya LG jelek :D. Aku dengernya jd kuatir juga. Kayaknya kalo ksana hrs spare cuti beberapa hari setelahnya, utk jaga2 kalo ga bisa balik ya :). Bulan apa yg biasanya bagus utk ke Karimun? Yg ombak ga terlalu tinggi?
Sementara ini masih tutup, mengunggu arahan dari pemkab ke depannya. Ke Karimunjawa enaknya bulan-bulan April-Mei atau September-Oktober hehehehhe
HapusSenja memang indah untuk selalu diabadikan; memesona banget warnanya. Terima kasih sudah berbagi foto senja, mas.
BalasHapusSaya masih menulis seri terakhir traveling sambil mengejar senja hahaha... Ada 7 seri ;)
Huaaaaa, ayi ditulis mas. Saya mau ke blognya buat baca-baca. Siapa tahu ke depannya bisa lebih sering onteraksi
HapusBaru dua kali saya ke Karimunjawa. Dua-duanya pakai agenda. Tapi kayaknya lebih seru ke Karimunjawa tanpa agenda. Seharian leyeh-leyeh saja. Agak sore keluar entah ke mana. Motoran menelusuri jalan sampai mentok, terus balik ke kota. Malam mampir ke warung kopi. :)
BalasHapusKlau begitu pas ketiga kalinya main tanpa agen aja mas. Bisa lebih leluasa buat bersantai. Atau sewa motor keliling pulau.
Hapus