Padiku Eatery and Coffee, Kedai Kopi Kekinian di Jogja - Nasirullah Sitam

Padiku Eatery and Coffee, Kedai Kopi Kekinian di Jogja

Share This
Jembatan di antara petakan sawah Padiku Eatery and Coffee Jogja
Jembatan di antara petakan sawah Padiku Eatery and Coffee Jogja
Menjelang siang, aku sudah meniti jalan di antara patakan sawah. Padiku Eatery and Coffee berlokasi Siduarjo, Ngaglik, Sleman. Meski suasana terik, aku sudah membawa payung, biasanya di bulan januari hujan bisa turun kapan saja. Terlebih di Jogja bagian utara.

Suatu ketika istri mengirimkan pesan ingin mengunjungi salah satu kedai kopi di Jogja. Aku memintanya untuk mencari kedai kopi yang dia inginkan. Hingga nama Padiku Eatery and Coffee menjadi pilihan tempat tujuan.

“Kalau naik transportasi daring jauh atau tidak, mas?”

“Daerah sana aman. Toh di atasnya lagi masih ada kedai kopi dan kampus (UII),” Balasku meyakinkan.

Kubaca berbagai ulasan terkait kedai kopi kekinian tersebut. Banyak yang merekomendasikan camilannya. Kulihat di ulasan, pisang goreng dan union ring menjadi camilan yang patut dicoba. Ada juga yang mengulas terkait makanan beratnya.

Awalnya, rute dari mobil yang mengantarkan kami dilewatkan jalur blusukan, padahal paling gampang melewati jalan dekat WS Kaliurang. Padiku Eatery and Coffee berdekatan dengan Dapur Warna Jakal. Letak parkirannya pun berseberangan.
Jembatan menuju Padiku Eatery and Coffee
Jembatan menuju Padiku Eatery and Coffee
Jembatan peniti menjadi jalan menuju kedai kopi, di setiap sisi tampak padi sedang menghijau. Menjelang siang, belum banyak pengunjung kedai kopi tersebut. Hanya beberapa orang yang tampaknya sibuk mengambil konten dibantu pramusaji kafe. Bisa jadi mereka membuat konten untuk keperluan promosi tempat ini.

April 2021 Padiku Eatery and Coffee dibuka, hingga kini banyak pengunjung yang berdatangan. Lokasi kedai kopi tak jauh dari Kampus UII. Seingatku, di sini juga ada Eternity Coffee, kedai kopi yang pernah kuulas sewaktu di Babarsari.

Meski tampak sepi, nyatanya menjelang siang ini sebagian besar tempat sudah dipesan pengunjung. Tulisan sudah dipesan menghiasi meja-meja yang kosong. Bahkan, bangunan besar yang lokasinya tak jauh dari kasir pun sudah dipesan untuk pukul 12.00 WIB.

“Sementara yang kosong tinggal di area terbuka,” Ujar pramusaji menjelaskan.

Aku mengangguk santai. Mumpung masih ingat, kutanya apakah aku diperbolehkan mengambil foto maupun vlog di sini. Pramusaji yang menyapaku memperbolehkan. Tentu hal seperti ini membuatku makin nyaman dalam mengambil konten.
Sudut lain di Padiku Eatery and Coffee
Sudut lain di Padiku Eatery and Coffee
Bangunan di Padiku Eatery and Coffee ada dua bangunan utama, selebihnya semacam meja yang tersebar di sisi belakang. Tidak semuanya ada atap, konsep outdoor tampak jelas, sehingga hanya beberapa meja yang lengkap dengan payung. Selebihnya terbuka.

Aku melirik bangunan yang tadi kulintasi, ada banyak meja dan kursi yang tertata. Hanya saja aku tidak bisa di sini karena sudah dipesan terlebih dahulu. Jendela di bangunan ini terbuka, dan bangunannya pun berdinding kaca, sehingga transparan.

Selembar menu makanan dan minuman Padiku Eatery and Coffee kubawa ke meja di belakang. Aku mengambil tempat duduk di meja yang ada payungnya. Sementara sisi teduh berdekatan dengan pohon rindang sudah ada yang menempati.

Sesuai rencana awal, aku memesan pisang goreng, onion ring, kopi susu, dan minuman dingin lagi untuk istri. Bergegas kutuju meja kasir dan membayar. Selesai membayar, aku diberikan nomor meja, nantinya pramusaji mengantarkan menu yang aku pesan.

Sebagai pengunjung kita lebih baik datang langsung menuju kasir untuk mengambil daftar menu, selepas itu memilih tempat yang kosong, baru nanti kembali ke kasir untuk pemesanan sekaligus pembayaran. Pembayaran bisa uang tunai ataupun menggunakan metode pembayaran yang lainnya.
Daftar menu dan harga di Padiku Eatery and Coffee
Daftar menu dan harga di Padiku Eatery and Coffee
Masih ada waktu jeda sembari menunggu pesanan datang. Kumanfaatkan untuk memotret sekitar. Langit dari terik beranjak mendung. Area ini cukup luas, terlebih di belakang. Hamparan pekarangan sudah dilengkapi dengan meja dan kursi.

Tempat di belakang ini lebih nyaman kalau pengunjung datang sore hingga malam. Menurutku, jika datang menjelang siang tentu tempat di bangunan yang beratap menjadi prioritas. Meski pada hari-hari tertentu tempat itu sudah dipesan orang.

Belum banyak sudut yang aku jelajahi, setidaknya tempat ini ada dua kamar mandi yang dikhususkan untuk laki-laki ataupun perempuan. Padiku Eatery and Coffee konsepnya mirip dengan kedai kafe yang menonjolkan suasana nyaman.

Pesanan sudah diantar, porsi pisang goreng yang kupesan ternyata besar. Jika dimakan sendirian, tentu saja lebih dari cukup. Sementara Onion Ring pun banyak. Kucicipi minuman es kopi susunya. Sewaktu memesan, aku memang meminta untuk dikurangi esnya.
Salah satu bangunan besar di Padiku Eatery and Coffee
Salah satu bangunan besar di Padiku Eatery and Coffee
Tempat ini memang dilirik untuk mereka yang datang rombongan. Sebagian besar dari pengunjung menjadikan tempat ini sebagai opsi untuk makan siang. Selama di sini, ada empat grup yang berbeda, semuanya memang untuk makan siang.

Baru saja meneguk minuman, hujan mengguyur. Bergegas aku pindah ke bangunan dan memilih kursi yang kosong di sudut. Beruntungnya aku membawa payung, sehingga aman ketika pindah tempat. Padiku Eatery and Coffee juga menyediakan payung di dekat kamar mandi.

Selepas pindah tempat dan menggeser meja agar tidak terkena hujan, aku menginformasikan ke pramusaji. Takutnya apa yang kulakukan tidak berkenan, mereka merespon dengan baik. Waktunya santap camilan.
Tempat duduk terbuka di Padiku Eatery and Coffee
Tempat duduk terbuka di Padiku Eatery and Coffee
Kesalahan kami ke sini adalah lepas makan siang, artinya perut masih kenyang, sehingga camilan ini banyak kuambil beberapa potong. Pisang gorengnya agak lunak, sehingga dibutuhkan pisau untuk memotong. Sementara yang disediakan hanya garpu. Ukuran pisang goreng cukup besar.

Rasa pisang gorengnya manis ditambah dengan taburan keju. Onion Ring-nya juga enak. Waktu di sini lebih banyak kumanfaatkan untuk berbincang santai dengan istri. Mencari suasana baru saat akhir pekan, tidak melulu kutinggal sibuk bekerja.

Waktunya pulang, camilan masih cukup banyak. Aku menuju kasir dan bertanya apakah makanan ini boleh dibungkus. Pramusaji dan beberapa orang di sana memang menyediakan bungkusan. Makanan kuantar dan siap dibungkus.
Pesanan Onion Ring, Pisang Goreng, dan minuman di Padiku Eatery and Coffee
Pesanan Onion Ring, Pisang Goreng, dan minuman di Padiku Eatery and Coffee
Selesai dikemas, makanan tersebut diantarkan ke mejaku, kuucapkan terima kasih atas pelayanannya. Setelah itu, aku pulang. Sapaan pramusaji cukup menyenangkan, pun dengan pelayanannya. Selama di sini, tidak ada keluhan yang kudapatkan.

Di Jogja ada banyak kedai kopi dengan berbagai konsep. Pun target pengunjungnya bisa beragam. Padiku Eatery and Coffee cocok untuk bersantai kala sore hingga malam. Tempat ini lebih nyaman untuk bersantai daripada untuk kerja, suasananya memang pas.

Jika kalian kuliah di UII atau berada di sekitaran dan bingung mencari tempat untuk bersantai sambil makan siang. Atau ingin menyesap minuman bersama orang tersayang, mungkin bisa menjadikan Padiku Eatery and Coffee sebagai opsi tujuan. *Yogyakarta; Sabtu, 22 Januari 2022.

12 komentar:

  1. pernah mau kesini, pas awal awal buka
    udah sampai parkirannya. di-stop tukang parkir, ditanyain udah booking belum, kalau belum enggak bisa masuk karena full...
    heuheuheu, akhirnya kita pindah tujuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oalah ahahahha,
      emang sih waktu aku ke sini, sebagian tempat sudah dipesan terlebih dahulu. Untungnya masih ada kursi yang kosong

      Hapus
  2. Padiku Eatery and Coffee keren, Mas Nasirullah. Tempat duduk yang di alam terbuka itu yang bagus. terima kasih telah berbagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bu, pokoknya kalau ke sini kudu pagi, biar dapat tempat duduk

      Hapus
  3. Cakeeep banget yg di outdoor. Kalo ga panas pasti nyaman minum kopi di situ. Tapi kalo sedang panas aku milih yg di dalam. Kalo UII nya aku tahu mas, gampang lah Yaa berarti cari kafe ini kalo ke Jogja lagi 😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yakin kalo mbak Fanny ke sini pasti suka sama suasananya hahaah

      Hapus
  4. tempatnya keliatan kece abis, seperti dalam kebun rumah pembibitan sayur. kerenn

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang mulai banyak konsep kedai kopi yang seperti ini. Dan ternyata banyak pengunjungnya

      Hapus
  5. Tempatnya enak mas. Di luar bisa menikmati pemandangan dan angin. Kalau di dalam masih bisa menikmati pemandangan luar karena pakai kaca bening.
    Kalau aku biasanya psan onion ring atau jamur crispy. Kalau gada baru yang lainnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rata-rata konsep kedai yang di persawahan seperti ini, mas. Jadi memanfaatkan suasana alamnya untuk menarik pengunjung

      Hapus
  6. kedai kopi sekarang konsepnya bener2 beragam ... tergantung selera.
    tapi saya suka yang berkonsep seperti yang ini --- outdoor, hijau hijau apalagi di tepi pesawahan

    BalasHapus

Pages