Malam Minggu di Madbottle Coffee Solo - Nasirullah Sitam

Malam Minggu di Madbottle Coffee Solo

Share This
Mengopi di Madbottle Solo
Mengopi di Madbottle Solo
Tak ada rencana mengopi di Solo, tapi untuk menghabiskan waktu malam minggu di kamar saja tentu sedikit membosankan. Istri sibuk bermain gawai, lantas mengajakku mengunjungi Madbottle Coffee. Ternyata, sedari tadi dia sedang mencari kedai kopi dengan ulasan yang baik.

Lokasi Madbottle Coffee di Jalan RE Martadinata No.83, Sudiroprajan. Kami menaiki transpotrasi daring menuju kedai kopi tersebut. Sebelumnya, dari Jogja sengaja naik Kereta KRL Jogja–Solo. Selepas magrib, aku sudah sampai di Madbottle Coffee.

Bangunan kedai kopi ini merupakan deretan ruko dan tidak jauh dari Pasar Gede. Konsepnya seperti kedai kopi kekinian. Di bagian luar lantai satu sudah ada tempat duduk ruang tunggu para pengemudi daring yang mendapatkan pesanan di Madbottle Coffee.

Jejeran motor terparkir rapi, kubuka pintu dan menghampiri meja barista. Dua meja kecil di depan barista. Barista dan pramusaji menyapaku. Mereka langsung memberikan nomor meja dan alat Button Transmitter Calling.
Meja kasir Kedai Kopi Madbottle Solo
Meja kasir Kedai Kopi Madbottle Solo
Perempuan di meja kasir mengarahkan kami langsung naik di lantai dua. Nantinya pramusaji yang menghampiri pengunjung ketika ingin memesan. Pengunjung tinggal menekan tombol panggil pada alat pemanggil pelayan tersebut. Alat semacam ini banyak digunakan terutama pada bar ataupun tempat karaoke.

Kode batang pada nomor meja kupindai dan langsung mengarahkan ke file menu yang tersimpan di Google Drive. Kulihat berbagai minuman yang menarik untuk kupesan. Kutulis semua pesanan, lalu turun kembali ke meja kasir untuk memesan.

“Kakak tinggal pencet alat tadi, biar kami yang naik,” Terang mbak di meja kasir.

“Nggak apa-apa mbak. Sekalian mau tanya apakah saya diperbolehkan memotret kedai ini?” Tanyaku sembari memegang kamera.

Beliau memperbolehkan. Aku kembali naik menginformasikan istri jika pesanannya tidak ada lagi. Kali ini aku tinggal menekan tombol panggil, pramusaji datang sembari membawa kertas catatan dan pena. Biar tugas istri yang memesan menu malam ini.
Kode batang untuk daftar harga dan menu di Madbottle Solo
Kode batang untuk daftar harga dan menu di Madbottle Solo
Kami putuskan tidak makan berat, karena pukul 15.00 WIB tadi baru saja menikmati gule dan sate buntel di Bu Hj. Bejo. Dua minuman dan dua macam cemilan menjadi teman kala bersantai di Madbottle Coffee. Ini pun sudah lebih dari cukup.

Ditilik dari media sosialnya, Madbottle Coffee sudah ada sejak awal tahun 2017. Tapi lokasinya tidak di sini. Dua tahun terakhir baru menempati di lokasi yang sekarang. Kukelilingi sebagian sudut-sudut kedainya, memotret yang menurutku menarik.

Ruangan tertutup dan terbuka ada di lantai dua. Begitu pengunjung datang, kasir langsung memberikan nomor meja beserta alat pemanggil. Lantas kasir mengarahkan untuk langsung menuju lantai dua. Sementara kamar mandi ada di bawah tangga.

Pukul 18.47 WIB belum ramai pengunjung kedai kopi. Di ruangan tertutup baru ada dua meja yang terisi. Semuanya memilih sudut kursi berlapis busa. Tempat duduk yang paling sering terisi di banding meja-meja lainnya.

Aku sendiri duduk di kursi dalam, mencari stop kontak dan memanfaatkan waktu untuk menyimpan file konten selama di Solo. Sementara ruang terbukanya tidak luas. Hanya ada beberapa meja yang berdekatan. Kutangguhkan keinginan memotret, karena ada banyak orang.
Ruangan tertutup di Madbottle Coffee Solo
Ruangan tertutup di Madbottle Coffee Solo
Dari berbagai ulasan yang ada di Local Google, Madbottle Coffee menjadi salah satu kafe yang cukup populer. Bahkan ada yang mengatakan tempat ini menjadi hidden gems bagi para pecinta kopi dengan harga yang relatif sesuai saku pengunjung.

Memang pada dasarnya tempat ini mempunyai banyak pilihan minuman, makanan berat, hingga cemilan. Harganya juga menurutku sesuai. Tapi aku tidak tahu bagaimana geliat di Solo. Apakah sama dengan Jogja yang didominasi para mahasiswa atau tidak.

Lokasi Madbottle memang cukup strategis, karena wilayah Solo yang cukup padat. Tak jauh dari sini ada kampus, pun dengan berbagai tempat yang memang menjadi wilayah padat. Sampai menjelang pukul 19.00 WIB, pengunjung belum banyak.

Lambat laun mulai banyak pengunjung. Sebagian langsung menuju area terbuka, rombongan pengunjung duduk di bagian kursi berlapis busa. Suara keramaian mulai terdengar, seperti rombongan muda-mudi yang sibuk memainkan permainan di gawai secara bersama-sama.

Di sudut anak tangga ada kursi untuk balita. Sebagian besar kafe memang menyediakan tempat duduk untuk balita, terkadang ada rombongan yang membawa balita. Aku pernah melihat di beberapa kedai kopi waktu di Jogja.
Menikmati kopi dan cemilan di Madbottle Coffee Solo
Menikmati kopi dan cemilan di Madbottle Coffee Solo
Keramaian mulai tampak, sedikit demi sedikit meja yang kosong mulai terisi. Malam ini lebih banyak rombongan remaja dan muda-mudi. Aku sendiri sudah menikmati minuman dan cemilan yang tersedia. Suasana yang sempat lengang mulai agak ramai.

Beberapa perempuan sibuk berfoto pada cermin yang diletakkan di sudut ruangan. Mereka silih berganti memotret. Biasanya mereka tingga mengunggah di beranda ataupun story media sosial dengan menandai akun kedai kopinya.

Cukup lama kami di sini untuk menghabiskan waktu. Kulirik arloji di tangan, sudah saatnya pulang. Kami menuruni anak tangga sekaligus menunggu jemputan. Untuk pembayaran bisa dilakukan waktu pemesanan atau ketika hendak pulang.

Madbottle Coffee bagiku cukup menyenangkan. Aku memang belum paham bagaimana suasana dan geliat kedai kopi di Solo. Tapi secara umum pasti tak jauh dengan di Jogja. Sempat berbincang dengan baristanya pun ramah. Mungkin kalau ke Solo lagi bakal berkunjung ke sini. *Solo, 05 Februari 2022.

12 komentar:

  1. mantap, daftar menunya udah pakai GDrive
    kursi berlapis busa memang favorit ya,, heuheuheu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang memang lebih nyaman menunya scan barcode, biar lebih santai hehehhehe

      Hapus
  2. malam minggu yang hangat. ruangannya itu loh serasa lagi di mana gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mumpung masih bisa dolan dan bersantai, jadi ke kedai kopi ehheheh

      Hapus
  3. Madbottle Coffee Solo, mantap, Mas. Cocok buat tongkrongan anak muda. Kami yang tua2, cukup di warung kopi tradisionsl ajah. Selamat sore. Terima kasih telah berbagi informasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini juga jarang-jarang ehehhehe, kalau pas sempat dan ada waktu aja ke sini

      Hapus
  4. wah jauh juga ngopinya sampai ke Solo ...
    sepertinya kedai kopi di Jogja sudah khatam di singgahi semua ya mas Sitam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe, sekalian ajak istri dolan ke Solo, om. Biar nggak sendirian ngopinya

      Hapus
  5. Jujurly aku paling males kalau harus scan dulu buat liat menunya mas wkwk, sukanya liat menu di buku kalau selembar kertas aja gitu hahahha.

    Tapi aku suka banget kalau foto2 di cafe pas sepi gini, jadi ga ada pengunjung lain yg harus masuk frame hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mirip sama sitriku, kemarin pas mau scan bilangnya, pakai hpmu saja hahahahahah
      Memang mbak, pas enak motret itu sepi, jadi aman

      Hapus
  6. Catet dulu mas. Sebagai org solo, aku malah baru tahu kafe ini 😄. Tapi memang tiap mudik kami LBH suka cari tempat makan dibanding kafe kopi. Cuma bolehlah sesekali kalo pengen ngopi dan ngemil, mampir ke kafe ini. Pas di Jogja aku suka eksplor kafe kopi nya, tapi ntah napa di solo jarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini juga karena istri gabut, jadi beliau minta biar ngopi aja hahahah

      Hapus

Pages