Memotret Aktivitas Pagi di Mbelik Niten Bantul - Nasirullah Sitam

Memotret Aktivitas Pagi di Mbelik Niten Bantul

Share This
Seorang anak sedang bermain di Mbelik Niten, Bantul
Seorang anak sedang bermain di Mbelik Niten, Bantul
Kebiasaan mencari destinasi tujuan bersepeda akhir pekan melalui Google Maps menjadi rutinitasku tiap menjelang akhir pekan. Aku tertarik dengan berbagai spot yang mungkin terlewatkan atau kurang populer, sehingga tidak banyak orang yang menyambangi.

Aku lupa dari mana awalnya mendapatkan informasi Mbelik Niten Bantul, sebuah tempat sumber mata air yang lokasinya tak jauh dari pusat kota Bantul. Bahkan, jalannya juga pernah kulintasi di beberapa kesempatan. Hanya saja, kebiasaanku menjelajah Bantul fokus pada destinasi yang ada warungnya.

Mbelik Niten kusambangi setelah sebelumnya aku menjelajah di utara, tepatnya di Ledok Blotan. Jika di Blotan lebih tepatnya sebagai tempat wisatawan, di sini jauh lebih beragam aktivitasnya. Mbelik Niten mengingatkanku pada Umbul Saren pada masanya.

Berlokasi di Trirenggo, Bantul, Mbelik Niten ini sebenarnya sudah cukup dikenal. Diruntut dari berbagai cerita, konon sumber air ini sudah digunakan sejak zaman Belanda. Mata airnya tidak pernah kering meski di musim kemarau.

Dari jalan besar, aku mengayuh pedal memasuki gerbang desa. Melintasi area tenis lapangan, lantas belok kanan. Sebelumnya, aku sudah terlanjur melintasi jalan yang sama. Ketika melihat peta di gawai, nyatanya sudah terlewati.
Mbelik Niten di Bantul kala pagi hari
Mbelik Niten di Bantul kala pagi hari
Suara gemericik air mengalir, tembok tinggi di seberang merupakan kolam besar. Sementara Mbelik Niten ada di bawah. Dua sepeda terparkir, semuanya milik warga yang hendak membilas pakaian ataupun mencuci pakaian di mata air yang jernih.

Di satu tempat, ada beberapa aktivitas yang kulihat. Dua orang simbah sedang mencuci pakaian, seorang lelaki tanggung sibuk memainkan jorang pancing, atau yang lainnya duduk santai. Belum ada rombongan anak yang biasa menguasai mbelik untuk berenang.

Hilir mudik masyarakat setempat melintas, tempat ini memang sangat dikenal oleh warga lokal. Mereka memanfaatkan beningnya sumber air di Mbelik Niten untuk mencuci pakaian. Sesekali terdengar suara sapaan yang berbalas sesama warga lokal.

Mbelik Niten tak besar, mata air ini mengalir hingga ujung pada sungai kecil. Sebuah pohon tunggal menjadi ikonnya. Terdapat seutas tali yang tergantung. Tali dengan ujung batang kayu kecil ini dijadikan arena loncat anak-anak kala mandi.

Jalan menuju bawa sudah dibalur semen. Satu ujung berundak, dan satunya jalan menurun landai. Sempat kubaca di beberapa portal, Mbelik Niten ini direncanakan sebagai area terbuka ataupun hutan kota Bantul. Jika dilihat lokasinya memang cukup strategis.
Tiap pagi Mbelik Niten dimanfaatkan sebagai tempat mencuci pakaian
Tiap pagi Mbelik Niten dimanfaatkan sebagai tempat mencuci pakaian
Mata air yang bersih dan mengalir di sungai kecil menjadikan Mbelik Niten sebagai salah satu tempat untuk penebaran benih ikan. Sewaktu aku datang, ada satu pemuda yang sedang memancing ikan. Katanya, kemarin dia mendapatkan salah satu jenis ikan yang lumayan besar.

Beningnya air di Mbelik Niten membuat mata dapat melihat sesekali ada jenis ikan yang melintas. Di petakan kecil pun hilir-mudik ikan yang ukurannya tak besar. Aku berbincang dengan pemuda yang memancing, kemudian beliau undur diri.

Silih berganti warga lokal yang berdatangan, tapi belum satupun ada anak-anak yang bermain air. Dituturkan salah satu bapak, anak-anak biasanya datang di hari libur antara pukul 09.00 WIB. Atau mereka berenang menjelang sore hari.

“Wah kalau sore biasanya ramai anak-anaknya, mas.”

Memang sedari tadi mereka yang datang adalah simbah-simbah ingin mencuci. Aku menyapa beliau sembari meminta izin untuk memotret. Beliau memperbolehkanku memotret ketika beliau sedang beraktivitas.

Tepian Mbelik Niten sudah dibuat beton, sehingga masyarakat lokal yang ingin mencucil lebih aman dan nyaman. Sayangnya, temboknya penuh coretan. Sementara ini di dasar mbelik, masih terlihat beberapa plastik bekas sabun cuci yang tertinggal dan tenggelam.
Anak-anak juga sering padusan di Mbelik Niten
Anak-anak juga sering padusan di Mbelik Niten
Air di Mbelik Niten cukup dalam, meski tidak luas, mbelik ini menjadi tempat favorit anak-anak untuk bermain air. Tidak sedikit anak kecil sekitar sini bisa berenang karena kebiasaan bermain air di Mbelik Niten. Tempat yang cukup nyaman untuk anak-anak, dan tetap dalam pengawasan orang dewasa.

Jika diperhatikan, Mbelik Niten ini mempunyai potensi dijadikan salah satu destinasi wisata alam pihak terkait. Sepanjang aliran sungai harusnya dibersihkan, berbagai semak yang memenuhi permukaan sungai dibersihkan, serta dibangun tempat permainan.

Selepas pandemi, destinasi dengan konsep alam terbuka menjadi salah satu objek wisata yang melejit. Harusnya, dinas terkait dapat memanfaatkan momentum tersebut. Selain untuk kebutuhan masyarakat mencuci, tempat ini harusnya bisa dijadikan objek wisata.

Seorang anak asyik berenang sendirian, dia datang bersama neneknya yang mencuci. Tampaknya anak ini tidak merasa terganggu kegiatanku memotret. Terdengar suara sang nenek bercerita dengan sampingnya, beliau membahas cucunya cepat besar.
Mata air di Mbelik Niten tidak pernah kering
Mata air di Mbelik Niten tidak pernah kering
Aku turut nimbrung, beliau bercerita cucunya bisa berenang karena sering bermain air di Mbelik Niten. Perkataan yang sama dengan bapak yang tadi berbincang denganku. Ternyata, keberadaan Mbelik Niten ini memang begitu besar manfaatnya.

Di tengah keramaian kolam renang berbayar dengan berbagai fasilitas, adanya sumber mata air bersih seperti Mbelik Niten ini adalah oase bagi anak-anak kecil yang hobi berenang dengan tanpa mengeluarkan uang saku.

Pun dengan para penduduk setempat, tidak sedikit dari mereka menjadikan Mbelik Niten sebagai tempat untuk mencuci. Sebuah aktivitas yang mulai pudar karena adanya mesin cuci. Kehadiran beliau mencuci di sini, secara langsung menjaga Mbelik Niten agar tetap terawat dan terjaga dengan baik.
Memotret aktivitas mencuci di Mbelik Niten
Memotret aktivitas mencuci di Mbelik Niten
Hari ini, aku cukup lama bersantai di Mbelik Niten. Berinteraksi dengan masyarakat lokal, mendengarkan cerita-cerita beliau, dan pastinya melepas penat untuk sesaat. Mbelik Niten bukan satu-satunya tempat bermain air yang kusambangi. Aku masih ingin menjelajah sudut-sudut lainnya di sini yang mempunyai potensi alam bagus.

Aku beranjak dari tempat duduk, berpamitan kepada simbah-simbah yang masih mencuci, serta meninggalkan Mbelik Niten. Harapanku, Mbelik Niten tetap terjaga kebersihan airnya, dan siapa tahu ke depannya bisa dikelola dengan konsep lebih baik. *Bantul; Sabtu, 12 Maret 2022.

12 komentar:

  1. Anak2 desa setempat bisa berenang karena adanya air di Mbelik Niten. Saya juga bisa berenang karena semasa kecil tinggal di pinggir sungai. Kami tak kenal dengan kolam renang. He he .....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mirip kayak aku, dulu tanunya berenang cuma di laut aja ahhahaha

      Hapus
  2. wah ini lokasi andalan emak2 buat nyuci nyuci, heuheuheu
    nah anak2nya main air dah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di mana ada simbah mencuci, di situ ada cucu yang berenang

      Hapus
  3. Ya ampuuun mas, dari foto aja kliatan jernihnyaaa ❤️.

    Ini ingetin aku Ama blue lagoon di vang vieng Laos. Tapi di sana beneran jadi objek wisata utama, dan airnya biruuu bangettt.

    Kalo yg mbelik Niten ini, walo ga bisa sebiru blue lagoon, tapi kepengennya ttp bersih aja. Jgn ada sampah. Sayang banget kalo sampai tercemar airnya :(. Aku JD pengen kesini. Awal Agustus kebetulan mau ke Jogja Ama temen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, di sini memang lebih sering untuk aktivitas sehari-hari. Biasanya yang main air anak-anak. Kalau di luar kan memang khusus wisatawan

      Hapus
  4. Mata air, atau sungai macam gini emang jadi tempat untuk belajar berenang. Selain gratis, airnya juga jernih. Yang terpenting bersih dulu, nanti akan banyak orang yang akan mengunjungi.

    ga ikut nyemplung sekalian mas? hahahhaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mas, ternyata dari tempat seperti ini, banyak yang bisa renang.
      Aku renangnya di tempat lain ahahahha

      Hapus
  5. kalau ditata rapih bersih tempat seperti ini, pasti jadi bakalan rame ya mas Sitam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meski kecil tempatnya, tapi buat anak-anak memang seru. Jadi ramai warga sekitar, kang

      Hapus
  6. Wow, ini airnya all in 1 berfungsi macam2 ya mas hihihi. Bisa buat nyuci baju, piring, sekaligus berenang :D Kok aku ngeri yach kalau nyebur ke situ wkwkwkwk. Tapi seru juga sih melihat kegiatan orang di Mbelik Niten.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, mbelik di Jogja dulu memang untuk aktivitas masyarakat setempat. Ada banyak tempat seperti ini

      Hapus

Pages