Suasana di Nest Coffee & Donuts Jogja |
Sebulan sekali, istri mengagendakan berkunjung ke kedai kopi ataupun kafe. Dia sendiri yang mencari kafenya, aku cukup mengikuti. Di penghujung bulan Juli, kafe yang kami sambangi bernama Nest Coffee & Donuts.
Aku melihat Google Maps, sepertinya tidak asing dengan lokasinya. Benar saja, Nest Coffee & Donuts ini tepat di jalan ringroad. Alamatnya di Ringroad Selatan, Giwangan, Umbulharjo. Sebagian besar orang di Jogja mesti cukup mudah menemukan lokasinya.
Mobil yang kami naiki menuju Nest Coffee & Donuts. Dari jalan Veteran, mobil mengarah ke terminal Giwangan. Tepat di seberang Mie Ayam Tumini, mobil belok kanan hingga Ringroad. Lantas mengikuti arah kiri, lokasinya di sisi kiri jalan.
Nest Coffee & Donuts buka mulai pukul 09.00 WIB. Bagian samping lebih tampak seperti galeri mebel. Pintu kafe terbuka lebar, bagian atas terbuka dengan bunga-bunga yang merambat. Tak ketinggalan tulisan kafe serta kode batang untuk pindai pengunjung di kala pandemi.
Sebagai bocoran, donat di Nest Coffee & Donuts menjadi menu yang paling disenangi pengunjung. Hal ini pula yang membuat istri tertarik menyambangi di akhir pekan. Selama perjalanan, dia sudah mencatat minuman dan donat yang hendak dipesan.
Bagian depan Nest Coffee & Donuts Jogja |
Ada banyak varian donat yang bisa kita pesan. Tepat di depan kasir, kami membuka buku menu makanan dan minuman. Istri memesan minuman Popcorn Frappe dan donutnya yang Tiramisu Regal. Aku sendiri tertarik memesan Affogato.
Daftar menu dan harga bisa kalian akses melalui tautan ini “daftar harga dan menu Nest Coffee & Donuts” Ataupun kalian ingin melakukan pemesanan tempat juga dilayani melalui berbagai tautan yang sudah disematkan pada profil media sosial instagramnya.
Bagian kasir menyatu dengan tempat pembuatan donat di belakangnya. Selain itu berbagai varian donat juga sudah dipajang. Para pengunjung dapat memilih donat yang diinginkan. Di samping kasir, ruangan yang lebih luas merupakan galeri berbagai alat dapur dari kayu.
Sembari melakukan pembayaran, aku bertanya terkait keinginanku untuk mengambil foto sebagai pendukung ketika aku menulis kafe ini di blog. Kasir tersebut berdiskusi dengan salah satu orang yang duduk di galeri. Lantas memperbolehkanku untuk mengambil gambar.
Berbagai jenis donat di Nest Coffee & Donuts Jogja |
Hanya saja, aku tidak mengambil vlog. Sewaktu aku izin apakah boleh mengambil vlog untuk konten tambahan di blog, beliau menjawab jika harus meminta izin dulu kepada yang berpihak. Hanya saja hari Sabtu pihak yang bertanggungjawab tidak datang.
Hal-hal seperti ini mulai aku biasakan, karena kadang tidak semua tempat memperbolehkan pengunjung mengambil vlog ataupun gambar. Mereka harus tahu foto atau vlog ini untuk keperluan pribadi atau dikomersilkan.
“Silakan ambil nomor mejanya, nanti kami antar pesanannya,” Ujar kasir sembari menyerahkan nomor meja.
Kasir pun menginformasikan jika bangunan yang di atas masih cukup panas, tempat tersebut lebih pas ditempati kala sore ataupun malam. Aku mencari tempat yang kosong, bagian terbuka sudah ada pengunjungnya. Opsi yang pas tentunya area tertutup.
Bangunan yang tertutup sebenarnya tidak serta merta kedap. Bangunan ini lebih tepat semi tertutup. Bangunan ini tetap mempunyai citra terbuka. Jendela-jendela dibuka, sirkulasi udara berjalan dengan baik. Konsep yang tepat di masa pandemi.
Daftar harga dan menu di Nest Coffee & Donuts Jogja |
Tahun 2020, Nest Coffee & Donuts ini dibuka. Pengunjung yang datang untuk sementara waktu didominasi para wisatawan. Mungkin tahun ini bakal lebih banyak mahasiswa, karena perkuliahan sudah mulai luring, serta mahasiswa sudah ada di Jogja.
Usai mendapatkan izin memotret, aku menjelajah sudut-sudut kafe. Tempat favorit para pengunjung tentunya are terbuka. Tempat terbuka di Nest Coffee & Donuts terbagi menjadi tiga bagian. Ruangan utama di tengah, antara bangunan kasir dengan tempat tertutup, serta di atas.
Ruangan utama yang di tengah paling ramai pengunjung. Kulihat, seluruh kursi yang disediakan sudah ada orangnya. Hanya kursi agak tinggi yang ditaruh dekat area mirip bar kosong. Meski terbuka, tempat ini cukup sejuk dengan berbagai bunga yang ditanam.
Petakan tanah yang membatasi bangunan tertutup dengan kasir juga sudah dilengkapi meja dan kursi. Di tempat ini lebih banyak pengunjung yang berfoto. Sepertinya, tempat ini menjadi spot berfoto, karena ada semacam taman kecil di tengahnya.
Beranjak menuju bangunan yang tertutup. Pada dasarnya bangunan ini dikonsep semi terbuka. Berbahan papan, semua jendela terbuka lebar. Sirkulasi udara terjaga dengan baik. Menariknya, bagian atas juga banyak tanaman yang bergelantung.
Desain di luar ruangan Nest Coffee & Donuts Jogja |
Meja dan kursi beragam. Ada yang diperuntukkan empat orang, sebagian juga untuk rombongan. Aku sempat menuju salah satu sudut yang bagus, sayangnya tempat tersebut sudah ditandai dengan tulisan ‘sudah dipesan’. Memang, kita bisa memesan tempat melalui media sosialnya.
Rata-rata pengunjung di sini memang menghabiskan waktu untuk makan siang. Bagi yang datang pagi hari sepertiku, lebih untuk menikmati donat serta minumannya. Aku duduk di meja panjang, karena meja tersebut yang tidak ada tulisannya sudah dipesan.
Menjelang siang, makin banyak pengunjung yang berdatangan. Meja-meja yang awalnya sudah dipesan sudah ada pengunjungnya. Silih berganti para pengunjung yang datang dan pergi. Aku dan istri masih menikmati pesanan.
Ruangan utama di Nest Coffee & Donuts Jogja |
Pesanan sudah diantarkan, pramusaji mengambil nomor meja. Donat dan minuman istri sudah hampir tandas. Aku sendiri menikmati Affogato. Ternyata, affogato yang disajikan melebihi ekspektasi, es krimnya tiga sendok.
Istri cukup antusias dengan donatnya. Bahkan, kami kembali memesan donat untuk dibawa pulang. Di sini, kita bisa membeli donat sebagai oleh-oleh untuk orang rumah. Aku memesan enam donat. Seingatku yang dibeli adalah Tiramisu Regal, Chocolate, Ret Velvet, Almont, Pineapple Crumble, dan Speculoos.
Berbagai fasilitas sudah ada, termasuk musala yang berada di atas. Selebihnya mungkin yang harus diperbanyak adalah tempat sampah. Di bagian ruangan, tempat sampah agaknya tersembunyi. Aku mencari tempat sampah untuk membuang tisu, tapi tidak ketemu. Akhirnya aku buang di dekat pembuatan pesanan.
Menikmati Affogato di Nest Coffee & Donuts Jogja |
Sebelum pulang, kuambil donat yang sudah dipesan. Kami pulang menjelang waktu pengunjung makan siang. Nest Coffee & Donuts mulai ramai. Biasanya tempat seperti ini bakal lebih ramai ketika malam hari. Beruntungnya, area parkir luas.
Di Jogja ada banyak kafe dengan berbagai konsep yang bisa kita sambangi. Jika kalian berada di sekitaran Giwangan, Kotagede, atau tak jauh dari sana. mungkin Nest Coffee & Donuts bisa menjadi opsi untuk bersantai dengan orang terdekat. * Jogja, 30 Juli 2022.
dari dulu pengen mampir ke cafe ini, namun belum jadi jadi. lebih seringnya di jogja bagian utara.
BalasHapusliat daftar menu nya, harga minumannya lumayan juga ya, sekitar 30 ribuan
Aku malah baru tau karena istri yang ngecek, mas. Iya mas, harganya sekitar 30.000-an
HapusIhiirr sekarang ke mana-mana sudah sama istri :D Selamat menempuh hidup baru mas! Nggak akan selalu berbahagia ever after, tapi semoga kalian tetap saling menyayangi dan menguatkan. Lancar rejekinyaaa.
BalasHapusKarena beberapa kali bolak-balik Bantul, kayaknya aku juga lewat cafe ini, tapi nggak mampir sih. Pas banget aku suka donat. Biasanya ya ke Dunkin Donuts aja karena ada paketan sama kopinya.
Di sini juga bisa sepaket dengan kopi, mas. Bisalah pankapan mlipir hahahah
HapusKalo donat2 begini kesukaan suami dan anak2 ku sih. Aku sendiri kurang mas 😅. Cuma donat kampung pakai gula halus favoritku hahahahaha.
BalasHapusTapi kalo kesana aku pastinya bakal pesan kopi dan menu makan siang . Donat biarlah utk anak2 aja 😅
Hahahaha, aku di kedai kopi jarang beli makanan besar, mbak. Lebih sering memang kopi dan cemilan
Hapus