Mengopi di Ranu Coffee and Eatery Rembang - Nasirullah Sitam

Mengopi di Ranu Coffee and Eatery Rembang

Share This
Ranu Coffee and Eatery Rembang
Ranu Coffee and Eatery Rembang
Kursi-kursi di ruangan terbuka Ranu Coffee and Eatery Rembang cukup luas. Beberapa pengunjung sengaja duduk mencari tempat yang lebih teduh. Tepat pukul 13.00 WIB, kafe ini sudah lumayan ramai. Rata-rata yang datang rombongan.

Istri mengajakku berkunjung ke tempat ini karena ingin menikmati waktu mengopi siang hari. Terlebih, kami memang berencana kopdar dengan kawan-kawan di Rembang. Beruntungnya, Ranu Coffee and Eatery sudah buka.

Bangunan masih terlihat baru. Kombinasi warna yang dipilih cukup minimalis. Jendela melengkung panjang, seakan-akan bangunan ini terinspirasi dari bangunan eropa. Mungkin yang membedakan bagian kanopi depan. Pun dengan lampu-lampu klasik yang tersemat di tiap dinding.

Berlokasi di jalan Veteran, Kutoharjo, Rembang. Kafe ini lokasinya cukup strategis dari pusat keramaian. Mulai dari Alun-Alun Rembang, perhotelan, destinasi wisata, hingga kawasan perkantoran. Bahkan di jalanan depannya pun lumayan rindang.
Kesibukan barista di Ranu Coffee and Eatery Rembang
Kesibukan barista di Ranu Coffee and Eatery Rembang
Sepeda motor kami parkir di ujung, kami langsung menuju dalam kafe. Siang hari cukup banyak rombongan yang menikmati santap siang. Aku menghampiri meja barista, ada empat pegawai yang bertugas sesuai pekerjaannya masing-masing.

Perempuan yang bertugas menjadi kasir menyapa, sementara satu barista sibuk membuat pesanan di mesin kopi, satu lainnya sedang mencuci di wastafel. Sesaat kami masuk, mereka menyambut dengan hangat. Semacam aturan yang berlaku di tiap kafe ataupun kedai kopi.

“Es kopi Susu,” Ujarku sembari melihat katalog buku menu.

Semua kuserahkan ke istri. Aku ingin menjajal minuman kopi di sini. Sementara terlihat mesin kopi berukuran sedang. Tak terlihat adanya peralatan untuk manual seduh. Es Kopi Susu adalah pilihan yang paling gampang ketika menyambangi sebuah kafe.

Di katalog buku menu, terdapat berbagai makanan yang bias kita pesan. Berhubung kami sudah makan siang, jadi hanya memesan minuman dan camilan. Untuk kopi susu, harga di sini cukup terjangkau. Bahkan di Ranu Coffee and Eatery pun menyediakan minuman Cold Brew dan Affogato.
Daftar menu dan harga di Ranu Coffee and Eatery Rembang
Daftar menu dan harga di Ranu Coffee and Eatery Rembang
Menariknya, menu makanan jauh lebih beragam. Mulai dari makanan Indonesia, Westren, hingga menu makanan Jepang tersaji. Daftar makanan Indonesia yang tersedia seperti; Nasi Bawang Bebek Goreng, Nasi Dori Sambal Dabu, Nasi Goreng Seafood, dan yang lainnya.

Kombinasi menu manca yang tersaji antara lain; Ranu Salmon Sushi, Shoyu Ramen, hingga Japanese Katsu Curry with Rice. Sementara menu western yang ditawarkan adalah Italian Spaghetti, Creamy Italian Classic Bolognese, hingga Jumbo Australlian Fish nd Chips.

Kudengar istri sedang memesan salah satu minuman yang dia inginkan. Sayangnya saat itu minuman yang dipesan sedang tidak tersedia. Lantas dia mengganti pesanan minum ke Caramel Machiato, dan dessert Messy Waffle.

Ruangan dalam masih penuh pengunjung. Sepertinya, menjelang awal buka memang ada promo yang diberikan. Sebagian besar yang datang merupakan rombongan keluarga. Mereka menikmati waktu makan siang di Ranu Coffee and Eatery.

Di area dalam kafe, meja dan kursi ditata sedemikian rupa. Ruangan ini disekat namun semuanya terbuka menjadi satu. Dari pintu utama, tepat sisi kiri semacam sofa, sementara sisi kanan yang lebih luas ditata meja panjang serta meja kecil dengan sepasang kursi berbatasan langsung dengan tembok. Sisi yang lainnya kombinasi meja panjang dan meja kecil.
Suasana pengunjung kala sore
Suasana pengunjung kala sore
Sewaktu kami datang, meja-meja yang di dalam ruangan sudah penuh. Aku sengaja duduk di area terbuka. Tempat terbuka memang cocok untuk nongkrong santai. Menariknya, tempat ini pun bisa untuk orang-orang yang hendak mengerjakan tugas.

Kursi panjang sebagai pembatas lengkap dengan meja kecil. Tidak ketinggalan beberapa kursi sebagai pelengkap. Pada bagian kursi permanen, sudah tersedia stop kontak. Tempat ini lebih asyik jika kita datang sore ataupun menjelang malam.

Ranu Coffee and Eatery sekilas mengambil target pengunjung beragam. Semua kalangan bisa masuk target. Bagian ruangan dalam bisa dioptimalkan bagi mereka yang datang bersama keluarga, sementara area terbuka fokus untuk para remaja yang ingin bersantai sambil mengerjakan tugas.

“Mbak, bisa minta akses internet?” Pintaku.

Mbak kasir menunjukkan kata sandi yang terpasang di mesin kasir. Aku memang masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum sore. Di sini juga kulihat sekumpulan remaja yang sibuk dengan laptopnya. Menjelang sore, tempat terbuka memang cocok untuk muda-mudi bersantai.
Area terbuka di Ranu Coffee and Eatery Rembang
Area terbuka di Ranu Coffee and Eatery Rembang
Selang setengah jam, empat kawan kami pun datang. Kami pindah tempat ke ruangan di dalam. Sepertinya pengunjung sudah berkurang, hanya sesekali datang silih berganti. Ranu Coffee and Eatery pun sudah menyediakan toilet yang bersih, pun dengan musala.

Di kota-kota besar, konsep kafe seperti ini memang sudah banyak, entah di Rembang. Selama di Rembang, aku baru mendatangi beberapa kafe, itupun konsepnya berbeda. Bagiku Ranu Coffee and Eatery mengusung konsep yang menarik di kota ini.

Layaknya kafe-kafe di manapun berada, pada akhirnya Ranu Coffee and Eatery nantinya mempunyai pelanggan sendiri. Biasanya, usai tiga bulan dari waktu pembukaan, kunjungan di kafe berubah. Statistik itu yang bisa dijadikan patokan sebuah kafe ke depannya.
Menikmati kopi di Ranu Coffee and Eatery Rembang
Menikmati kopi di Ranu Coffee and Eatery Rembang
Aku sendiri cukup nyaman di Ranu Coffee and Eatery, waktu kunjung yang menurutku asyik mulai pukul 13.00 WIB hingga menjelang magrib. Setelah itu, biasanya pengunjung jauh lebih ramai. Tidak tepat untuk orang yang mengerjakan tugas sepertiku.

Sebagai catatan, mungkin di sini diperbanyak asbak. Beberapa putung rokok terlihat berserakan di bawah meja, ataupun di sela-sela kursi permanen panjang. Takutnya mengotori sekitar meja. Selain itu, mungkin tempat sampah ditambah dekat area terbuka, agar sampah tidak beterbangan diterpa angin.

Menjelang sore, kami meninggalkan Ranu Coffee and Eatery. Harga makanan dan minuman cukup terjangkau, minuman es kopi susunya pun lumayan untuk lidahku. Salah satu yang harus dipertahankan adalah keramahan pegawainya. Tidak sedikit pengunjung balik lagi ke suatu kafe karena pelayanan dan keramahan para pramusaji. *Ranu Coffee and Eatery; Kamis, 01 Juni 2023.

8 komentar:

  1. Melihat foto paling atas langsung kepikiran kalau tempatnya di bangunan lama khas eropa dengan jendela yang besar dan langit-langit yang tinggi.

    Kopi susu jadi penyelamat kalau bingung mau pesen apa. Rasanya mirip dengan cafe lainnya. Harga afpgatto dan cappucinonya sangat terjangkau mas.

    Coffe shop sekarang memang lebih mengakomodasi semua kalangan. Tidak hanya pencinta kopi, tetapi juga non-kopi. Baik yang datang sendirian, atau dalam grup. Banyak menu yang ditawarkan yang membuat pengunjung tidak bingung dalam memilih.

    Bagus mas sitam!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mas, bagi para pengunjung, semakin banyak opsi minuman membuat mereka lebih leluasa untuk memilih menu. Bagi pemilik kafe, yang penting kan laris.

      Aku malah lupa tanya, apakah konsep bangunan ini memang sudah ada sejak awal lalu direstorasi atau mereka membangun baru dari nol dengan model eropa

      Hapus
  2. suka ama kombinas warna hijau coklat untuk interiornya
    sering kutemukan cafe2 yang ada outdoornya dengan tema seperti itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku kepikiran bikin tembok warna begitu, mas hahahahah

      Hapus
  3. Kalau melihat gambarnya kayak bangunan pemninggalan Eropa gitu ya mas .terlihat dari bentuk jendelanya yg besar dan tinggi, memang sekarang banyak kafe dengan konsep bermacam "yang bikin betah pengunjungnya..salam kenal mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konsepnya memang begitu, tapi kalau bangunannya saya kurang tahu apakah ini bangunan lama atau bangun baru dengan konsep begitu

      Hapus
  4. Setujuuuu. Aku sering kali balik ke suatu tempat hanya Krn terkesan Krn keramahan staffnya mas. Walopun mungkin ada minus di rasa kopi atau tempat, tapi kalo orang2nya baik, ramah, hangat, biasanya bikin betah, dan minus yg lain jadi ga penting 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat mbak, seringnya pelayanan dan keramahan staf memang jdi poin penting

      Hapus

Pages