Sarapan Sego Sambel di Warung Cari Makan Solo - Nasirullah Sitam

Sarapan Sego Sambel di Warung Cari Makan Solo

Share This
Sarapan di Warung Cari Makan Solo
Sarapan di Warung Cari Makan Solo
Kembali kami mengagendakan kuliner di Solo. Hanya saja, kali ini cukup mencari sarapan, lantas pulang ke Jogja sebelum pukul 12.00 WIB. Istri sudah mendapatkan tempat sarapan, namanya Warung Cari Makan Solo. Di sini, menu spesialnya adalah Sego Sambel.

Mobil yang kami naiki mengantarkan menuju Warung Cari Makan. Beliau bercerita kalau warung makan ini dulunya berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, namun pindah ke tempat baru yang lebih luas. Warung Cari Makan memang menjadi salah satu tempat sarapan yang menyenangkan di Solo.

Pukul 08.30 WIB, Warung Cari Makan sudah cukup ramai pengunjung. Kami langsung menuju jejeran meja yang masih kosong, mendekati meja yang tak jauh dari kipas angin. Bergegas aku menuju meja kasir, mengambil menu makanan serta meminta izin untuk membuat vlog dan memotret.

“Boleh, kak. Silakan memotret dan mengambil vlog,” ujar salah satu pegawai yang melayaniku.

Sebelumnya, aku tidak tahu keberadaan Warung Cari Makan. Istri malah lebih tahu karena melintas di linimasa media sosial. Setelah itu, aku sengaja menuliskan kata kunci warung cari makan, ternyata tempat makan ini memang hits. Bahkan Nex Carlos, seorang naravlog kuliner sudah pernah mengulas warung makan tersebut.
Warung Cari Makan Solo sudah buka sejak pagi
Warung Cari Makan Solo sudah buka sejak pagi
Berlokasi di Jalan Prof. DR. Supomo No.1, Sriwedari, Kec. Laweyan, Warung Cari Makan ini cukup luas. Empat pegawai secara bergantian melayani pengunjung. Sesekali terlihat melayani pemesanan daring melalui aplikasi GrabFood ataupun GoFood.

Sejak menjadikan Warung Cari Makan sebagai tujuan kuliner, kami sudah menentukan menu yang ingin dipesan. Kami memesan Sego Sambel dengan lauk yang mirip. Istri memesan sego sambel dengan lauk kulit dan paru, sementara aku memesan lauk paru dan babat.

Untuk minumannya, kami sepakat memesan teh kampul. Teh yang biasa aku nikmati tiap bersantai di angkringan. Tentunya teh kampul di Solo jauh lebih nikmat, karena kita tahu mereka meracik teh dengan berbagai campuran jenama teh menjadi satu.

Di sini, aku tahu kalau menu sego sambel yang ditawarkan beragam. Beberapa menu dicoret dengan spidol merah, artinya menu tersebut sedang tidak ada. Kuserahkan kertas menu, lantas mereka mengkonfirmasi menu yang kupesan. Setelah sesuai, aku kembali duduk menunggu pesanan disajikan.

Tidak heran kalau Warung Cari Makan ini menjadi salah satu tujuan sarapan masyarakat di Solo. Tempat lumayan luas, terlebih area terbuka, serta pelayanannya cepat. Selain itu, menu yang disajikan termasuk menu-menu yang disukai sebagian besar masyarakat Indonesia.
Daftar menu dan harga di Warung Cari Makan Solo
Daftar menu dan harga di Warung Cari Makan Solo
Pelayanan cukup cepat, dalam beberapa menit saja yang kami pesan sudah disajikan. Bisa jadi karena pengunjung belum terlalu ramai. Jika kalian berkunjung saat makan siang ataupun menjelang sore, sepertinya warung ini jauh lebih ramai.

Porsi nasi yang disajikan cukup banyak. Untuk menu sarapan, ini terlalu banyak. Salah satu yang paling aku cermati adalah menu lauknya. Potongan kulit ayam besar dan melimpah, ditambah dengan babat sapi goreng serta paru. Kombinasi yang tepat.

Selain itu, di piring tersebut juga ada potongan tempe kecil-kecil dicampur dengan potongan kacang panjang. Rasanya sesuai dengan lidahku, agak pedas tapi enak. Pun dengan sambal yang diberikan secara terpisah. Sekilas, makanan ini cenderung pedas.

“Kalau sambalnya kurang, bisa minta tambah ke pegawai, kak,” ujar pegawai yang mengantarkan makanan.

“Terima kasih informasinya,” jawabku.

Benar saja, sambal yang disajikan menurutku cukup pedas. Untuk orang yang kurang bisa menikmati makan pedas, mungkin kalian bisa mengkonfirmasi sejak awal pemesanan agar tidak salah memilih. Untukku, pedasnya kuliner ini membuat gairah sarapan makin bersemangat.
Menu Sego Sambel menjadi andalan di Warung Cari Makan Solo
Menu Sego Sambel menjadi andalan di Warung Cari Makan Solo
Babat sapi goreng yang kupesan rasanya enak, lebih enak lagi adalah kulit ayamnya. Percayalah, aku merekomendasikan kalian untuk menjajal kulit ayam gorengnya. Bahkan, saking sukanya, aku sendiri memesan satu bungkus untuk kubawa pulang.

Solo memang tak pernah kehabisan tempat kuliner. Menariknya, berbagai kuliner tersebut lokasinya tak jauh dari pusat keramaian. Untuk wisatawan sepertiku, lokasi kuliner yang terjangkau membuat kami dengan mudah mendatanginya.

Warung Cari Makan bisa menjadi opsi kalian yang ingin sarapan, makan siang, ataupun makan malam bersama orang-orang terdekat ataupun kolega. Bagi yang membawa anak kecil, di sini tersedia menu makanan yang tidak pedas. Kalian bisa mengkonfirmasi pada saat pemesanan.

Makanannya sesuai dengan lidahku yang suka asin dan pedas. Pelayanan pegawainya juga baik. Mereka dengan ramah menyambut kami, melayani, dan menyajikan sesuai pesanan. Keramahan pegawai menjadi nilai tambah sebuah warung makan.

Waktunya pulang, kami memesan transportasi daring menuju stasiun Balapan. Rencananya, kami langsung pulang ke Jogja, mumpung pukul 10.30 WIB ada KRL rute Solo-Jogja. Hari ini sesuai dengan rencana, dari Jogja menuju Solo hanya untuk sarapan. *Solo; Sabtu, 06 Januari 2024.

4 komentar:

  1. Wah, itu babatnya kelihatan yummy mas, tapi aku ga doyan wkwkwkwkw. Kalau kulit ayam krispi aku mau tapi kalau ga pakai tepung belum suka sih. Nah ini penampakan sambalnya wow bingits ada juga lalapannya. Enak nih kalau aku mau ayam goreng atau bakar aja deh sama ikan wkwkwkwkw :D Aku doyan pedas, kapan2 kudu dimampirin pas main ke Solo ah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buat sobat kayak aku, ini makanan menyenangkan mbak, tapi jangan sering-sering aja ahhahaha

      Hapus
  2. Ke solo untuk numpang sarapan. Sungguh luar biasa :D
    masih pagi sudah buka dengan menu dan lauk yang lengkap. Benar-benar niat yang punya. Apalagi menu sarapannya nasi sambel.

    Bisa dijadikan tujuan kalau pas ke solo. Butuh sesuatu yang beda ketika ke solo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ide istri kudu diikuti, mas. Tapi memang asyik kok makan atau sarapan saja di Solo lanjut pulang ahhahaha

      Hapus

Pages