Mengelilingi Destinasi Wisata Pura Ulun Danu di Danau Beratan - Nasirullah Sitam

Mengelilingi Destinasi Wisata Pura Ulun Danu di Danau Beratan

Share This
Pura Ulun Danu di Danau Beratan
Pura Ulun Danu di Danau Beratan
Pura Ulun Danu menjadi salah satu destinasi wisata yang kerap diperbincangkan wisatawan. Khususnya mereka yang penasaran dengan gambar pada lembaran uang 50.000 rupiah. Sebuah pura tampak jelas di tepian danau. Di gambar itulah gambar Pura Ulun Danu.

Hawa dingin makin terasa ketika rombongan bus melintasi perbukitan. Aku meluangkan waktu untuk tidur. Menikmati perjalanan panjang di penghujung waktu berlibur. Setelah danau Beratan, bus langsung balik ke Gilimanuk melalui jalur jalur Buleleng.

Mendekati danau Beratan, terlihat tempat istirahat para wisatawan yang cukup luas. Di seberangnya terdapat masjid besar. Bagi wisatawan muslim, keberadaan masjid ini tentu menyenangkan. Kita dapat menyempatkan waktu untuk salat.

Area parkir dipenuhi bus-bus besar. Kami turun, lantas mengikuti rombongan yang mulai antre masuk kawasan danau Beratan. Pemandu lokal sudah mengurusi semuanya, kami hanya menunggu arahan untuk melintasi portal pagar.
Jembatan untuk perahu di Danau Beratan
Jembatan untuk perahu di Danau Beratan
“Seperti yang kami bilang tadi, jika ada yang halangan, mohon tidak melintasi gapura pura di depan. Bisa mengikuti jalan yang belok kanan. Nanti arahnya juga sama,” kembali pemandu mengimbau rombongan. Aku dan istri sepakat melintasi samping, melihat taman yang luas penuh dengan tempat permainan anak-anak.

Kami melintasi sisi kanan, tidak melewati gerbang menjulang tinggi. Perlu diperhatikan, setiap mengunjungi destinasi yang di area tersebut ada pura, kita harus mengenakan pakaian yang sopan. Tentu hal semacam ini harus menjadi perhatian bersama.

Wisatawan tumpah ruah, mereka menyebar mengelilingi kompleks Pura Ulun Danu. Para masyarakat yang menyewakan perahu tradisional menawarkan jasa untuk menikmati pemandangan dengan sensasi berbeda. Semuanya saling bersahut-sahutan.

Banyak wisatawan yang tertarik menaiki perahu tradisional. Mereka mengantre di posko sebelum menuju dermaga. Kabut lumayan lebat, kami berdua tidak mempunyai waktu lama. Jadi cukup berjalan mengelilingi kompleks wisata.

Pura Ulun Danu semacam magnet yang mendatangkan banyak wisatawan. Mereka berbaur menjadi satu untuk berfoto dengan latar belakang pura. Tak ketinggalan para penjual jasa foto cetak. Mereka pun cakap menawarkan jasanya ke setiap wisatawan, khususnya rombongan keluarga.
Memotret Pura Ulun Danu dari sudut beda
 Memotret Pura Ulun Danu dari sudut beda
Pura Ulun Danu Beratan didirikan pada abad ke-17. Pura ini memiliki beberapa pura yang lebih kecil di dalamnya, setiap pura mempunyai fungsi masing-masing. Pura utama, Pura Penataran Agung, terletak di sebuah pulau kecil di tengah danau dan dapat diakses dengan menggunakan perahu tradisional.

Salah satu keunikan Pura Ulun Danu Beratan adalah adanya pura Teratai Bang, yang terletak di tepi danau. Pura ini memiliki sembilan menara yang menyerupai bunga teratai, dan merupakan salah satu spot foto paling ikonik di Bali.

Penataan di Pura Ulun Danu sudah bagus. Setidaknya, dengan banyaknya wisatawan yang datang, kita tetap bisa menikmati tanpa terganggu dengan wisatawan yang lainnya. Aku mengeliling kawasan Pura Ulun Danu.

Tepian danau menjadi spot berfoto. Perlu kesabaran untuk dapat foto tanpa ada wisatawan di setiap sisi. Sesekali aku membatu rombongan yang ingin berfoto dengan keluarganya. Tak ketinggalan, aku memotret istri dari sudut yang berbeda.

Selain pura, yang menjadi daya tarik para pengunjung adalah bunga-bunga di kawasan Pura Ulun Danu. Tak sedikit yang menjadikan bunga tersebut sebagai spot berfoto. Bahkan, jauh lebih menarik berfoto di sini dengan tambahan latar belakang pura.
Keramaian wisatawan di Pura Ulun Danu
Keramaian wisatawan di Pura Ulun Danu
Meski ramai, aturan di Bali tetap terjaga dengan baik. Para wisatawan mengikuti arahan untuk tidak melintasi gerbang bagi perempuan yang sedang halangan, serta mengenakan pakaian yang sopan. Bagi kita, Pura Ulun Danu merupakan destinasi wisata, namun untuk masyarakat di Bali, pura adalah tempat ibadah.

Wisatawan lebih terpusat di dekat Pura Ulun Danu. Kami mengikuti alur jalan yang memutari kawasan Pura Ulun Danu. Di sudut yang lainnya, semacam taman dengan kolam di tengahnya pun ramai. Para wisatawan berfoto pada spot yang sudah disediakan.

Tanah lapang cukup luas menjadi taman bermain. Di ujung sana tampak fasilitas kamar mandi, pun dengan semaca kafe yang bisa kita sambangi. Beberapa wisatawan manca sudah asyik menyesap minuman sembari menikmati suasana sore.

Aku terus memotret bangunan pura dari banyak tempat, mengambil sudut yang sekiranya menarik. Lantas kami melanjutkan perjalalan berkeliling hingga kembali ke tempat parkir. Hawa dingin mulai merasuk, sama halnya dengan sewaktu kami makan siang di Kintamani.
Pura Ulun Danu menjadi magent bagi wisatawan
Pura Ulun Danu menjadi magent bagi wisatawan
Pura Ulun Danu memang menarik untuk disambangi, pun dengan lansekap danau Beratan. Keduanya seperti kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Membuat wisatawan rela berdatangan dari tempat jauh untuk sekadar menikmati suasana ataupun hanya mengabadikan pemandangan yang ada.

Dari Bali, kita bisa belajar banyak tentang pariwisata. Bagaimana mereka dapat menjadikan banyak hal sebagai destinasi wisata, dengan tetap mengikuti aturan yang berlaku. Salah satu contohnya adalah Pura Ulun Danu di Danau Beratan.

Waktu makin sore, waktunya kembali perjalanan panjang untuk pulang ke Jogja. Dari danau Beratan, kami melintasi jalur atas melalui Buleleng, jalan lebih banyak berliku panjang, membuat kami lebih baik tidur daripada pusing di perjalanan.

Perjalanan beberapa hari ke Bali bersama rombongan besar menjadi cerita tersendiri. Aku dan istri cukup menikmati liburan kali ini. Tentu saja berharap makin sering berlibur dengan rombongan instansi, karena sekarang sudah jarang bermain sendiri atau berdua. *Bali, 03 September 2023.

10 komentar:

  1. Gara2 liburan lebaran 2023 lalu aku ke sini super ramai kayak di pasar, aku jadi kepengen ngulang mas, mampir ke Pura Ulun Danu. Enaknya pagi sekalian atau sore banget mungkin ya? Berfoto di spot yang diperbolehkan mesti gercep mas saking antri waktu itu. Ini enakan ya suasananya. Mantap!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang kalau libur panjang bakal ramai banget, mbak :-)

      Hapus
  2. Kalau ke tempat wisata yang berupa tempat ibadah wajib berpakaian rapi dan jaga sikap. Jangan sampai perilaku kita mengganggu orang lain. Tentu saja jaga kebersihan juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang harusnya begitu, di beberapa tempat sudah ada edaran edukasi berpakaian sopan di daerah tertentu

      Hapus
  3. Aku malah khawatir dengan makin banyaknya bule disana. Mereka kadang ga peka, dan ga taat aturan. Harusnya kalau di tempat ibadah agama apapun, ya harus jaga sikap dan menyesuaikan pakaian yang digunakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada petugas yang menjaga kok, jadi sudah diantisipasi terlebih dahulu

      Hapus
  4. Aku agak lupa sih pernah ke pura ini atau ga. Saking seringnya ke Bali dari dulu. Tapiii Krn pas kecil blm suka nulis, jadi tiap datang ke Bali ya gitu aja udah, ga inget kemana aja 🤣.

    Pura2 di sana memang baguuus sih ya mas. Selalu sukaaa dengan Bali. Apalagi daerahnya yg lebih sejuk. Enak banget buat refreshing. Wajar sih kalo banyak turis yg lebih suka Bali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahha, kalau sekarang aku lebih banyak motret untuk stok foto, mbak.
      Siapa tahu ada klien yang ingin tulisan tentang destinasi di pulau tersebut.

      Hapus
  5. hello ... sudah lama aku pengen dolan ke Bali lagi. terakhir ke sana tahun 2015, waktu gowes dari Banyuwangi. dan aku belum pernah ke Danau Baratan ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah keren mbak.
      Rutenya asyik loh, perih juga akrena tanjakan heheheheh

      Hapus

Pages