Embung Sendangtirto, Berharap Tuah dari Para Pecinta Olaharaga untuk Kembali Ramai - Nasirullah Sitam

Embung Sendangtirto, Berharap Tuah dari Para Pecinta Olaharaga untuk Kembali Ramai

Share This
Landmark embung Sendangtirto
Landmark embung Sendangtirto
Sekumpulan komunitas pesepeda sedang asyik berkumpul. Mereka menjadikan embung Sendangtirto sebagai tempat titik kumpul. Setelah itu, rombongan yang kurang lebih 20 pesepeda meninggalkan embung. Mereka menuju destinasi tujuan yang lainnya.

Informasi dari kawan tentang embung Sendangtirto yang mulai sepi terdengar. Kala itu, aku bertemu kawan sewaktu dia bersama keluarganya sedang berolahraga di embung Potorono. Aku sendiri pernah ke embung Sendangtirto di beberapa kesempatan.

Jika tidak salah, di tahun 2023 aku pernah menyambangi embung Sendangtirto. Saat itu sedang menjadi bagian panitia dari gelaran sepeda yang dilaksanakan oleh Hotel Gramm Ambarukmo yang berkolaborasi dengan Bike to Work Jogja. Embung Sendangtirto dijadikan salah satu destinasi tujuan.

Rute yang kulintasi seperti dengan beberapa tahun lalu waktu menyambangi embung Sendangtirto. Hal ini sekalian untuk mengingat rutenya. Aku sendiri tipikal orang yang jarang menghafal rute, bahkan sering kali malah tersesat saat bersepeda.

Mendekati lokasi embung, terlihat beberapa orang sedang asyik berolahraga lari pagi. Bisa jadi embung Sendangtirto menjadi salah satu spot untuk berolahraga. Begitu mendekat lokasi, memang tampak beberapa orang sedang memanfaatkan lokasi embung sebagai tempat berolahraga.
Para pengunjung sedang lari pagi
Para pengunjung sedang lari pagi
Sebuah kardus bertuliskan sumbang sukarela diletakkan arah masuk area embung. Sepertinya, embung ini memang sedang dalam masa-masa transisi. Beberapa waktu lalu dikabarkan jika embung Sendangtirto sedikit terbengkalai, kini mulai ada perubahan.

Dua orang warga sekitar bertugas membersihkan lokasi embung. Aku sendiri menikmati waktu santai sembari melihat para pesepeda yang berdatangan. Beberapa pesepeda aku kenal, bahkan sempat kami berbincang lama dengan salah satu pesepeda senior.

“Om Bilal kan sudah lebih 2.000 pengikutnya di TikTok. Bisa loh sesekali siaran langsung pas kopdar seperti ini,” ucapku saat berbincang.

Om Bilal merupakan salah satu pesepeda nyentrik di Jogja. Dulu dengan slogan “jersey kulit”, kini seringnya bersepeda menggunakan sepeda jengki biru. Aku mengajari beliau membuka aplikasi TikTok dan mencoba siaran langsung, lumayan ramai yang menonton.

Setengah jam berlalu, rombongan kopdar meninggalkan embung Sendangtirto. Aku berbincang dengan pengelola embung. Mereka berdua bilang bahwa sedang berusaha mengelola embung ini agar kembali ramai. Mereka berdua berjuang dengan dukungan seadanya.

“Kami sengaja tempatkan kotak dengan tulisan sukarela karena memang untuk biaya operasional, mas. Tentu harapannya kami bisa konsisten menjaga agar embung ini bisa kembali ramai,” ujar salah satu penjaga dengan lirih.
Deretan sepeda terparkir di dekat tulisan embung Sendangtirto
Deretan sepeda terparkir di dekat tulisan embung Sendangtirto
Cukup lama kami berbincang, kudengar bagaimana perjuangan tiga pemuda yang bertugas membersihkan embung. Harapannya tetap sama, embung Sendangtirto bisa menggaet para pengunjung lebih banyak, sehingga secara tidak langsung bisa menggerakkan perekonomian sekitar.

Pagi ini terlihat ada sekitar 30an orang yang berolahraga. Para pengunjung yang berolahraga dapat berlari dengan nyaman. Lintasan yang memutari embung cukup luas dan bagus, sehingga tidak berdesakan. Kondisi embung terawat dengan baik.

Mereka yang berolahraga cukup beragam. Mulai dari remaja, orangtua, hingga keluarga yang membawa anaknya. Mereka berbaur menjadi satu di lintasan. Bahkan, terlihat anak kecil juga ikut berolahraga dengan naik push bike tanpa merasa takut bersinggungan dengan pengunjung yang lainnya.

Secara umum, aku suka dengan suasana embung Sendangtirto. Tidak ada sampah di dalam embung, berbagai fasilitas umum terjaga kebersihannya. Area parkir cukup luas, di dekat palang masuk, terdapat kamar mandi yang dibersihkan secara berkala.

Di salah satu area embung, terdapat tiga gazebo kecil yang masih terawat dengan baik. Ketiga gazebo dimanfaatkan para pengunjung untuk melepas lelah setelah berolahraga. Embung ini lumayan luas, hampir sama luasnya dengan embung Tegaltirto yang tidak jauh dari lokasi.

Pengunjung masih menikmati waktu berolahraga, aku sendiri melihat di salah satu sudut terdapat satu warung yang sedang buka. Waktunya mendekati warung untuk memesan minuman. Terlebih jika ada gorengan pasti lebih menyenangkan.
Suasana syahdu kala pagi di embung Sendangtirto
Suasana syahdu kala pagi di embung Sendangtirto
“Teh hangat satu bu. Gulanya sedikit saja,” pintaku.

Ibu penjaga warung membuatkan minuman. Di sini tidak terlihat adanya gorengan. Sewaktu kutanya, memang beliau belum mempunyai stok tempe ataupun tahu, terlebih pisang. Bisa jadi beliau belum sepenuhnya yakin kalau embung ini bakal ramai pengunjung.

Informasi dari ibu penjaga warung mengatakan terkadang di embung Sendangtirto ini ada kegiatan lomba mancing. Tentu saja kegiatan tersebut sebagai salah satu cara untuk mempromosikan embung Sendangtirto agar lebih ramai dikunjungi.

Seperti yang dibilang dua pemuda penjaga embung Sendangtirto, mereka sedang memutar otak agar bisa menggeliatkan keramaian embung Sendangtirto. Sehingga ke depannya bisa menjadi lebih ramai kembali. Sebuah usaha yang harus kita apresiasi.

Tidak jauh dari embung, ada semacam area luas dengan bangunan limasan. Entah bangunan tersebut warung yang lokasinya berdekatan dengan embung, atau bangunan lainnya. Sekilas, jika kedua tempat tersebut dapat saling berkolaborasi tentu menjadi lebih baik.

Kuabadikan beberapa spot foto dari sisi barat embung. Sesekali menyesap minuman teh panas. Embung Sendangtirto memang menyenangkan suasananya. Menurutku, embung ini bakal ramai dalam waktu dekat jika dikelola dengan sepenuh hati.

Cukup lama aku di embung Sendangtirto. Berbincang dengan kedua orang yang menjaga kebersihan embung membuatku yakin bahwa embung Sendangtirto di tangan orang yang tepat. Mereka benar-benar berdedikasi tinggi untuk kemajuan embung Sendangtirto.
Salah satu warung di embung Sendangtirto yang buka
Salah satu warung di embung Sendangtirto yang buka
“Terima kasih, mas,” ujar salah satu dari pemuda yang menjaga embung ketika aku memasukkan uang sukarela.

Aku berpamitan, waktunya pulang. Jalur yang kulintasi menuju arah jalan Berbah. Tidak jauh dari embung, terlihat beberapa ekor anak kucing yang berlarian. Ada sedikit kegelisahan, apakah mungkin kucing-kucing tersebut tidak bertuan?

Tentu hal ini sedikit mengusik pikiranku. Di warung waktu aku menyesap teh panas juga tadi melihat satu anak kucing yang sudah lumayan besar berlarian. Bahkan mendekatiku tanpa ada rasa takut. Semoga kucing-kucing tersebut bukan tanpa tuan.

Sejak mengunjungi embung Sendangtirto, aku melihat ada potensi untuk menjadi lebih ramai. Komitmen para penjaga untuk terus merawat embung patut diapresiasi. Para pengunjung juga terlihat nyaman beraktivitas fisik kala pagi, dan pastinya ada warung yang bisa dijadikan tempat untuk mengopi.

Aku berharap, di waktu mendatang, embung Sendangtirto menjadi kembali ramai. Ada banyak aktivitas fisik yang bisa dilakukan di sini. Melihat pengunjung memanfaatkan area terbuka sebagai tempat untuk berolahraga ataupun bermain bersama anak-anak. * Sabtu; 08 Februari 2025.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages