![]() |
Nasi Gandul khas Pati |
Seporsi nasi gandul sudah siap santap. Aku menyempatkan untuk mengabadikan dengan gawai milik istri. Menurutku, di saat mendadak seperti ini, keberadaan kamera gawai sangat membantuku untuk mengabadikan. Waktunya menyantap nasi gandul, kuliner khas dari Pati.
Perjalanan masih cukup panjang. Kendaraan yang menjemput kami sudah sampai di pelabuhan Kartini, Jepara. Kami sedari tadi sengaja menunggu di Taman Mutiara Jepara agar sikecil terhindar dari asap rokok di terminal pelabuhan.
Sudah ada rencana untuk makan siang, namun kami masih belum menentukan tempat. Terlebih masih suasana lebaran, sehingga tidak banyak opsi warung yang sudah buka. Sepanjang perjalanan Jepara ke Kudus, belum ada tempat yang sesuai.
Tanpa terasa, kami hampir memasuki area Pati. Istri meminta untuk makan siang Nasi Gandul di Pati. Salah satu tempat yang pastinya buka dan ramai warung nasi gandul adalah Puri, Pati. Lokasinya tepat di belakang halte Puri, Pati.
![]() |
Mengunjungi salah satu warung nasi gandul khas Pati |
Benar saja, deretan warung yang menyajikan nasi gandul buka semua. Ada banyak warung yang bisa disambangi. Kami sengaja memilih salah satu warung nasi gandul yang terdekat. Sempat kuabadikan, namanya “Warung Makan Nasi Gandul Mbak Ti”.
Berhubung ibu mertua sedang puasa, jadi hanya kami bertiga yang makan siang. Aku, istri, dan bapak supir yang menjemput. Kami bertiga memesan nasi gandul dengan lauk daging sapi. Siang ini, suasana di setiap warung lumayan ramai.
“Tunggu sebentar ya mas, masih antre yang di sana,” ujar salah satu ibu sembari menunjuk arah meja panjang.
Kami mengangguk, kulihat di bagian dalam terdapat rombongan keluarga sejumlah lebih dari tujuh orang. Mereka tidak hanya memesan nasi gandul, ada beberapa yang memesan sop. Di setiap warung, nasi gandul memang menu andalan, namun tetap menyediakan menu yang lainnya.
Sejak mempunyai rumah di Rembang, aku memang hampir setiap bulan melintasi area Pati, khususnya Puri. Karena bus rute Semarang – Surabaya yang kunaiki pasti berhenti di halte Puri jika waktu sore hingga malam. Hal ini juga yang membuatku tahu kuliner nasi gandul, meski belum pernah menyicipi.
![]() |
Seorang ibu menyiapkan nasi gandul khas Pati |
Hingga akhirnya, kali ini aku bisa menyantap salah satu kuliner legendaris dari Pati. Seporsi nasi gandul sudah siap santap. Irisan daging besar dan cukup banyak. Waktunya menikmati makan siang nasi gandul Pati.
Nasi Gandul adalah salah satu kuliner khas dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang sudah dikenal sejak dulu. Hidangan ini menyajikan daging sapi yang empuk dengan kuah santan. Penyajiannya menggunakan piring, namun dilapisi daun pisang sehingga aromanya lebih sedap.
Penamaan “gandul” berasal dari kata bahasa Jawa yang artinya “menggantung”. Konon awalnya, para penjual nasi gandul ini menjajakan kulinernya dengan cara memikul dipundak. Nasi dan lauk diletakkan dalam wadah kedua ujung pikulan, lantas mereka berkeliling kampung.
Aroma menyeruak kala nasi gandul disajikan dalam keadaan masih cukup panas. Dandang berisi kuah santan dan daging terus dipanasi. Aku mencoba menggigit irisan daging sapi, ternyata empuk. Rasanya juga sesuai dengan lidahku, meski cenderung agak manis.
![]() |
Kuah dalam dandang berisi irisan daging |
Meski begitu, pada dasarnya kuah santan pada nasi gandul itu gurih. Namun, untuk lebih nikmat memang harus ditambahi kecap. Secara khusus aku tidak tahu jenis kecap yang digunakan, namun kecap ini sebagai penyatu rasa.
Sembari menikmati nasi gandul, aku melihat bagaimana proses penyajian ke pengunjung. Tumpukan daun pisang sudah tertata rapi, lantas dijadikan tambahan di atas piring. Nasi putih serta lauk pilihan disiram kuah. Biasanya, kita juga bisa mengambil lauk tambahan sebagai pelengkap.
Lauk pelengkap yang bisa kita tambahkan seperti gorengan, telur rebus, perkedel, ataupun yang lainnya. Berbagai menu lauk tersebut sudah tertata rapi di atas meja makan. Menurutku, rasa nasi gandul ini cukup beragam, gurih santan berbaur dengan berbagai bumbu rempah, daging, serta tambahan kecap pedas manis.
![]() |
Menikmati makan siang nasi gandul khas Pati |
Tidak membutuhkan waktu yang lama, seporsi nasi gandul selesai kuhabiskan. Aku mulai membayar tiga porsi makanan tersebut ditambah dengan minuman dan lauk tambahan. Sayangnya, aku lupa mencatat berapa harganya. Tapi setahuku, harga nasi gandul cukup terjangkau.
Nasi Gandul Pati bisa menjadi opsi kulineran bagi para wisatawan yang datang ke Pati. Atau buat kalian yang sekadar singgah saat melintasi jalur pantura. Aku sendiri tidak tahu, nasi gandul mana yang paling otentik di Pati, tapi deretan warung di Puri ini bisa menjadi opsi untuk dikunjungi.
Setelah bertahun-tahun melintasi Pati, penasaran dengan nasi gandul yang pernah diulas kawan narablog dari Pati. Bahkan, istri dulu juga sempat mempunyai wacana untuk kuliner nasi gandul, akhirnya terealisasikan. Tentunya kalian harus mencoba saat melintasi Pati. *Pati; 08 April 2025.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar