Menonton Gelaran Musik Classical Night di FK-KMK UGM - Nasirullah Sitam

Menonton Gelaran Musik Classical Night di FK-KMK UGM

Share This

Classical Night di FK-KMK UGM
Classical Night di FK-KMK UGM
Denting piano menyajikan lagu Fur Elise pada pembuka gelaran musik Classical Night yang diselenggarakan dalam rangkaian penutup Dies Natalis FK-KMK UGM tahun 2025. Dari pemandu, disampaikan bahwa komposernya adalah Ludwig van Beethoven. Aku yang datang sebagai jurufoto pun menikmati pertunjukan tersebut.

Sejak tahun 2023, aku dilibatkan oleh panitia sebagai tim dokumentasi acara musik yang diselenggarakan fakultas. Setiap tahun ada dua gelaran musik di FK-KMK UGM, Jazz Night dan Classical Night. Di tahun ini, jatahku memotret di Classical Night.

Menonton musik Classical Night harus mengikuti aturan yang lumayan ketat. Bagaimana setiap penonton tidak boleh ramai, harus tenang saat menikmati tiap lantunan musik, serta hanya boleh memberi tepuk tangan ketika performa dari pemain selesai.

Pun dengan aturan memotret. Aku lebih banyak berdiri di belakang tanpa bergerak mondar-mandir layaknya kegiatan yang lainnya di auditorium. Beruntung lensa yang kugunakan tele 70-200, sehingga cukup nyaman di spot belakang. Memotret tidak diperkenankan menggunakan flash.
Salah satu kelompok sedang tampil di Classical Night
Salah satu kelompok sedang tampil di Classical Night
Sepemahamanku, ada sekitar 15 peserta yang turut memberikan sumbangan lagu. Para peserta terbagi dari residen, mahasiswa, alumni, dan beberapa tambahan dari fakultas yang lainnya. Baik di internal UGM maupun mitra jejaring.

Lagu kedua berjudul Senja di Pelabuhan Perahu, pemandu acara menginformasikan bahwa composer lagu tersebut adalah Mochtar Embut. Dua peserta dalam satu tim memulai aksinya, lirik-lirik lagu dibersamai dentingan piano.

Auditorium FK-KMK UGM menjadi lebih temaram. Nuansa merah menyatu dengan pengaturan lampu yang temaram. Suasana menjadi lebih syahdu. Para peserta musik bermain dengan sepenuh hati, sementara penonton menjadi lebih khidmat.

Pemilihan lagu cukup beragam. Mulai dari lagu-lagu bahasa Indonesia, hingga bahasa Inggris. Pun sebagian menampilkan aresemen tanpa ada vokal. Seingatku, lagu dari Indonesia selain yang sudah kusebutkan, masih ada Tembang Alit – Jaya Suprana, Kamadjaja – Mochtar Embut, hingga Sepasang Mata Bola – Ismail Marzuki.
Menikmati lantukan musik di Classical Night
Menikmati lantukan musik di Classical Night
Lagu-lagu klasik yang lainnya didominasi dari berbagai negara. Seperti Tarantella in A Minor – Albert Pieczonka, Debussy-claire de luna oleh Claude Cebussy, Beethoven Piano Sonata No 17 Tempest Sonata 3rd Movement – Ludwig van Beethoven.

Selain itu masih ada lagu Fantaisie Impromptu op.66 – Frederic Chopin, Sleeping Beauty Waltz Piano Duet, dan yang lainnya. Sebagai penutup tidak ketinggalan Mini Orchestra yang tampil. Semuanya menikmati pertunjukan dengan penuh ceria.

Setiap peserta yang tampil kuabadikan semua. Aku mempunyai tugas untuk mendokumentasikan seluruh pertunjukan. Tak jarang aku takjub dengan performa para musisi. Di sela-sela kesibukan sebagai sivitas akademika, mereka tetap bisa memberikan pertunjukan secara maksimal.

Classical Night maupun Jazz Night menjadi pertunjukan tetap setiap Dies Natalis FK-KMK UGM. Seingatku, di tahun 2024 gelaran musik ini tidak ada, karena berbarengan dengan persiapan pemilu 2024, sehingga sengaja tidak dilaksanakan.
Berkolaborasi dalam satu lagu
Berkolaborasi dalam satu lagu
Salah satu yang menjadi tantangan ketika memotret Classical Night adalah pencahayaan yang temaram. Aku harus bisa lebih detail dalam mengatur setelan kamera, sehingga menghasilkan gambar yang lebih maksimal. Karena pencahayaan hanya dari lampu sorot panggung.

Tanpa terasa pagelaran Classical Night yang diselenggarakan oleh FK-KMK UGM selesai. Lebih dari 250 penonton yang hadir. Pagelaran musik ini terbuka untuk siapa saja yang ingin menikmati musik klasik. Seingatku, tiket dijual seharga 50.000 rupiah.

Penonton tidak hanya menikmati pertunjukan. Di tengah acara, kegiatan ini berhenti sekitar 15 menit untuk menikmati kudapan bersama yang sudah tersedia. Baik penonton maupun pemain bisa menyeduh teh maupun kopi, serta menikmati kudapan yang tersedia.
Classical Night FK-KMK UGM selalu dinantikan
Classical Night FK-KMK UGM selalu dinantikan
Aku pribadi jarang menonton pertunjukan musik. Seingatku, Jazz Night tahun 2023 adalah pertunjukan musik terakhir yang aku tonton sebelum Classical Night 2025 ini. Sedari dulu, aku memang jarang melihat konser atau apapun selama di Jogja.

Kulirik arloji di tangan, sudah pukul 22.15 WIB. Pertunjukan sudah usai. Para pemain maupun penonton sebagian sudah bubar. Sebagian lagi masih asyik berfoto mengabadikam momen malam ini. Aku beranjak pulang, tugasku selesai.

Dari semua lagu yang dimainkan, aku masih terngiang lantunan lagu “Sepasang Mata Bola”. Suara vokalis yang duet benar-benar menghipnotis. Harapanku, di tahun 2026 nanti kembali mendapat tugas memotret agenda Classical Night 2026. *Sabtu; 21 Juni 2025.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages