Mata Air Dari Curug Banyunibo - Nasirullah Sitam

Mata Air Dari Curug Banyunibo

Share This
Seperti hari libur biasanya, sabtu adalah saat yang tepat untuk bersepeda/gowes. Kali ini aku mengajak beberapa teman dari komunitas sepedaku untuk menyusuri salah satu curug/air terjun yang kelihatannya mulai terkenal. Nama air terjun tersebut adalah Curug Banyunibo. Setelah berkumpul 4 orang, akhirnya kami bersepeda menuju lokasi tersebut.

Curug Banyunibo adalah salah satu air terjun yang berada didusun Kabrokan Kulon, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jarak dari kota Yogyakarta sekitar 20km lebih. Air terjun Curug Banyunibo sekarang menjadi objek wisata alternatif yang mulai dikenal namanya. Namanya memang belum begitu familiar ditelinga orang-orang luar Yogyakarya, tapi nama curug ini sangat familiar bagi para pesepeda yang memang senang mencari tempat wisata alternatif untuk tujuan bersepeda.
Denah Lokasi Curug Banyunibo
Sketsa lokasi (FP Curug Banyunibo)
tim gowes Bike to UGM
Tim gowesku kali ini
Setelah melalui perjalanan yang lumayan capek, serta bertanya-tanya dengan penduduk setempat serta mengamati setiap plang petunjuk arah dengan tulisan “Curug Banyunibo” kami hampir sampai dilokasi tersebut. Salah satu blog yang saya baca mengatakan kalau sampai dipatung Semar itu artinya perjalanan kami sudah hampir sampai. Dan saya sendiri sudah menemukan patung tersebut. Bahkan sempat berfoto-foto dulu sambil melepas lelah.
Patung semar
Patung semar
Kembali kami menggunakan jasa warga untuk menemukan lokasi curug tersebut, walau kami sudah berada di Krebet, tetapi menuju lokasi curug sangatlah susah kalau tidak tanya-tanya penduduk sekitar. Kahirnya kami menemukan petunjuk arah. Cukup melegakan, kami kayuh lagi sepeda, dan menemukan petunjuk arah lagi. Seperti ikut pramuka saja, kami gowes sambil mencari petunjuk arah.
Papan petunjuk arah ke Air terjun Banyunibo
Papan petunjuk arah ke Air terjun Banyunibo
Papan petunjuk arah ke Air terjun Banyunibo
Ini adalah ketiga petunjuk arah ke curug
Akhirnya dengan perjuangan sedikit berat karena sebelum sarapan nasi sudah sarapan tanjakan dulu, kami menemukan air terjun tersebut. Tapi sayang sekali, perjuangan kami agaknya sia-sia. Karena airnya sedang kering, setelah saya ingat-ingat, kami kesini pada saat bulan kemarau. Jelas sekali airnya tidak banyak, karena air terjun ini akan melimpah airnya disaat musim hujan. Nasib bener kan, namanya juga asal nggowes, nggak mikir sekarang musim hujan atau tidak. Yang ada ini curug malah nggak ada airnya.
Air Terjun Banyunibo saat musim kemarau
Curug lagi kering saat mai datang musim kemarau
Air Terjun Banyunibo saat banyak air
Curug lagi banyak airnya (Source: jogja.mblusuk.com mas Wijna)
Sangat berbeda banget kalau lagi musim hujan sama musim kemarau. Untuk mengobati rasa apes dan sedikit dongkol, akhirnya kami menaiki air terjun ini lewat samping. Disana memang sudah disediakan tali dan jalan setapak untuk menaiki sampai keatas. Sesampai diatas kami hanya menyusuri matai air yang sedang kemarau tersebut seraya mengabadikan beberapa gambar. Ingat agar kalian tidak menyesal seperti kami, sebaiknya kalian harus bisa memastikan kalau kecurug ini tepatnya pada saat hujan. Agar airnya melimpah.
Mendaki atas air terjun banyunibo
Menyusuri atas air terjun banyunibo
curug banyunibo dari atas
diatas curug, mumpung musim kemarau
Oya, sepertinya tempat ini sudah mulai terkenal. Karena ada tulisan sepeda dilarang masuk dan beberapa kios yang tertutup. Padahal aku membaca beberapa blog sebelumnya tempat ini sangat sepi dan tidak ada peraturan sepeda harus diluar area pagar. Yang terpenting lainnya adalah buanglah sampah pada tempatnya. Karena dikawasan ini sudah disediakan tempat-tempat pembuangan sampah. 
Baca juga postingan yang berkaitan 

7 komentar:

  1. ini deket rumahku,,,hhee
    trima kasih udah berkunjung...:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah aku masih penasaran mas. Rencanaya masih mau kesini lagi. Mumpung musim hujan sekarang, sekalian ke curuh pulosari mas. :-)

      Hapus
    2. gmana mas udah kesini lagi blom..sekrang airnya mmpung banyak lho...hhe

      Hapus
    3. Diagendakan kesana kalau teman2 pesepeda udah pada kumpul lagi :-)

      Hapus
  2. wah emang mantap dah curug ini... keren abis mas Nasirullah... ada fotonya mas Wijna juga hehe ^-^ mantap mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayang waktu kesini musim kemarau. heee, abis itu kirim pesan ke mas Wijna minta ijin nampangin gambarnya diblog dan disetujui :-D

      Hapus
    2. wah mantap mas Josh dah ^-^.9 wah mas Rullah mantap

      Hapus

Pages