Malam ini, ditengah keramaian kota Jogja yang semakin terasa sesak. Aku
terdiam ditengah-tengah keramaian kota. Aku tidak dapat menikmati malam ini
seperti biasanya, entahlah apa yang membuat aku seperti ini. Hanya TUHAN yang
tahu apa yang aku rasakan.
Tanpa kusadari sekelompok penyanyi jalanan yang dari tadi jauh dari
hadapanku, kali ini mendekatiku dan mulailah mereka menyanyikan sebuah lagu.
Armada : Pemilik Hati
#Reff
“Kau terindah kan slalu terindah…”
“Aku bisa apa tuk memilikimu…”
“Kau terindah kan slalu terindah…”
“Harus bagaimana ku mengungkapkannya…”
“Kau pemilik hatiku…”
Sebuah lirik yang terdengar biasa bagi orang lain. Tapi diantara aku
ataupun siapa yang mendengarkan saat itu, tentunya ada sesuatu yang terdengar
lebih dalam. Suasana hatiku atau hanya khayalanku saja yang seperti ini?
Sudah semacam sebuah sihir yang tiba-tiba menghinggapi hati dan pikiranku.
Apa mungkin aku tersihir dengan liriknya? Mungkin karena lirik itu dinyanyikan
saat aku sedang berpikiran tentang dirimu disana.
Aku paham, setiap lagu mempunyai makna yang berbeda disetiap orang yang
mendengarkannya. Begitupun dengan lagu satu ini, setidaknya aku bisa merasakan
bahwa lirik lagu ini begitu mewakili hatiku untukmu. Hati yang tidak akan
pernah goyah sedikitpun untuk setia kepadamu.
Aku harusnya berterima kasih kepada sekelompok penyanyi jalanan itu,
karena ditengah kekacauan pikiranku ini aku masih bisa mengingat kamu dengan
jelas. Nyaris nyata, benar begitu terlihat nyata karena bayanganmu ada
didepanku saat itu.
Apa kamu tahu tentang itu? Apa kamu sadar dengan ini? Aku tahu diantara
jauh jarak kita namun kita tetaplah satu. Aku dapat merasakan sedihnya hatimu
saat itu dan kamu pun bisa merasakan keresahanku.
Aku paham lagu itu juga bermakna dalam bagi yang mendengarkan saat itu.
Ada semacam gejolak jiwa yang ingin memberontak, tapi tiada kuasa untuk
melakukannya. Biarkan lagu itu menjadi hiburan kami malam ini, aku yakin kami
semua menikmatinya.
Malam minggu penuh misteri, disaat semua berkumpul dengan orang yang
mereka cintai. Aku justru menghilang bak ditelan bumi menghilang dari orang
yang benar-benar mencintaiku. Tapi biarkanlah, tidak ada gunanya untuk mengeluh
dan terus mengeluh. Aku yakinkan untuk kedepannya, aku akan lebih peka dengan
perasaanmu.
Baca juga postingan sebelumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar