Ilustrasi: Berdesak-desakan didalam lift (sumber gambar) |
Pernah naik lift nggak
sih? Emmhhh hanya tanya aja sih sebenernya, tapi aku yakin kok kalau kalian
hampir sebagian besar yang baca ini pasti pernah naik lift. Kalau menurut
kalian enakan naik lift room, atau
naik yang model tangga (eskalator). Kayaknya sebagian besar dari kalian
(termasuk aku) lebih suka naik yang eskalator. Bener nggak?
Aku yakin diantara kalian
pasti sudah pernah dengan cerita-cerita yang horror tentang lift, bahkan
mungkin ada yang pernah ngalami. Untungnya aku nggak pernah ngalami dan
berharap tidak akan pernah mengalaminya. Atau mungkin pernah pengalaman lucu
saat naik lift? Biasanya sih ada sisi lucunya kalau ada orang yang baru pertama
kali naik lift. Pasti pikiran pertama itu adalah gimana nanti kalau mau buka
pintu lift, atau tahu lift itu naik atau turun. Pengalaman banget kayaknya J
Kalau kita naik lift yang
eskalator, tentunya kita jarang berinteraksi dengan orang-orang yang disamping
kita. Tapi kalau naik lift yang satu ruangan, rasannya ada hal yang berbeda.
Beneran loh ini, nggak percaya? Coba sekarang kamu naik lift bareng orang-orang
yang nggak kamu kenal, kayak apa coba reaksi kamu? Aku suka memperhatikan
orang-orang yang ada didalam lift, awalnya sih hanya nggak sengaja
memperhatikan. Tapi karena kebiasaan naik lift, jadi paham raut serta sikap
saat berada didalam lift. Kalau kita sedang bareng orang-orang tua, mukanya itu
santai, sabar, dan penuh senyuman. Mungkin karena mereka menikmati selama
perjalanan didalam lift.
Tapi yang paling males
itu kalau naik lift sama anak-anak ABG. Beneran males banget, pernah suatu
ketika saat disalah satu RS Jogja, aku satu ruangan sama anak-anak ABG. Wah
kacau balau, didalam lift mereka teriak-teriak kesetanan. Apa nggak mikir kali
ya ini anak nggak sendirian. Pokoknya bikin kisruh, beneran deh. Suatu ketika
aku pernah satu lift sama mbak-mbak, karena dia agak tergesa-gesa jadi langsung
nerobos masuk aja. Eh karena kebanyakan jadi overload. Jadi terpaksa harus ada yang keluar, kalau sesuai aturan
sih harusnya mbak itu yang keluar, tapi malah dianya cuek, terpaksa salah satu
bapak yang ada didepan keluar. Nggak malu kali itu mbak ya.
Dan yang paling mangkel
itu kalau didalam lift ada yang kentut, jiannnn
rasanya itu kayak kena radiasi nuklir. Udah sumpek, kepanasan, tambah baunya
kayak gitu. Pokonknya, kalau awalnya mau naik kelantai 6, mendingan keluar dulu
dilantai 2. Dan kita lihat siapa-siapa yang nggak keluar, pasti salah satu
diantara yang nggak keluar itu tersangka utamanya. J
Nah itulah sedikit
pengalamanku didalam lift, bagaimana dengan pengalamanmu? Siapa tahu malah
kalian pernah naik lift digedung lantai 100 (mungkin) atau pernah merasakan
terjebak didalam lift saat mati lampu (nasib apes). Ternyata karena naik lift
bisa membuat kita bercerita. J
Baca juga postingan yang terkait
Dikira Juru Parkir
“Cipratan” Genangan Air Hujan
Kehangatan Segelas Teh Angkringan
Baca juga postingan yang terkait
Dikira Juru Parkir
“Cipratan” Genangan Air Hujan
Kehangatan Segelas Teh Angkringan
Naik lift di Amplaz sehabis nonton film keluar hampir tengah malam. Dari lt 3 ke B1 rasanya lama banget.
BalasHapusJangan-jangan? :-D
HapusKalo aku takut di Basementnya mas, gimana gitu rasanya kalau malam-malam hehehehe
pernah waktu naik lift di perpusda yg berlantai 4, posisi wkt itu mau turun dr lt.3 menuju lt,1, ketika masuk lift langsung tekan tombol 1, tp ternyata ketika pintu lift tertutup liftnya malah naik k lt.4. pdhl dlm lift cuma aku seorang! huft, bener2 dag-dig-dug. lgsg saja aq tekan kembali tombol 1, dan begitu sampai d lt.2 lgsg lari keluar.
BalasHapusKasian :-) :-) :-)
Hapus