Awal bulan November tepatnya hari Sabtu, 01 November 2014 aku
mengikuti acara Kompasiana Nangkring di BI, Yogyakarta. Temanya adalah tentang Stabilitas Sistem Keuangan dengan
pemateri dari orang-orang yang sudah berkecimpungan dibidangnya. Saat berbicara
tentang Stabilitas Sistem Keuangan,
aku hanya mendengarkan saja. Ada beberapa informasi baru yang aku dapatkan.
Lumayan membuat lebih sedikit tahu daripada sebelum mengikuti acara Kompasiana.
Dokumentasi Pribadi saat Nangkring Kompasiana |
Hal yang paling aku tunggu adalah sesi terakhir. Setelah ada Stand Up Comedy, akhirnya materi
terakhir adalah tentang “Ngeblog
Jurnalisme” oleh wartawan dari Kompas. Kalau aku cari di kompasiana,
wartawan ini berkerja di Kompas online sejak tahun 2000. Nama pematerinya
adalah Johanes Heru Margianto.
Beliau orangnya cukup santai dan ngomongnya semangat banget, bikin siang
menjelang sore ini kembali meriah.
Johanes Heru Margianto (sumber gambar Kompasiana) |
Oke, aku mencatat beberapa materi yang beliau berikan dan
paparkan saat diskusi. Ngeblog Jurnalisme ini katanya judul yang beliau
dapatkan semalam sebelum hari ini dipresentasikan. Pokoknya ngeblog dengan
pendekatan jurnalistk, kata beliau. Beliau juga berkata “Jika sebuah Negara itu warganya banyak yang menjadi blogger, maka
masyarakatnya pasti pintar.”
Ngeblog tentang “sesuatu” yang memiliki nilai berita itu
mempunyai beberapa kriteria. Menurut bang Heru, ada beberapa hal yang membuat
blog kita ini bisa mengandung unsur berita. Adapun unsurnya adalah sebagai
berikut;
Baru terjadi
Berita itu identik dengan sesuatu hal yang baru terjadi,
sehingga mempunyai nilai yang vital. Kejadian yang baru terjadi ini akan
mengundang banyak pembaca untuk ingin mengetahui.
Fakta bukan opini
Berita itu adalah sesuatu yang benar-benar terjadi/nyata.
Jadi pendapat atau opini ini bukanlah sebuah berita karena bukan hal yang
nyata/fakta.
Selalu berkaitan dengan
orang
Setiap berita itu identik dengan manusia/orang. Jarang sekali
ada berita yang tidak berkaitan dengan manusia. Karena sesuatu hal yang
berkaitan dengan manusia ini adalah hal yang banyak ingin diketahui oleh
pembaca
Relevan bagi pembaca
Berita harus relevan bagi pembaca, karena jika berita tidak
relevan dengan pembaca maka tidak mengandung unsur berita.
Membunyai unsur konflik
Banyak berita yang terjadi dan rata-rata mempunyai makna,
tujuan ataupun konflik. Bahkan dari konflik itu akan berpotensi menjadi sebuah
berita yang baru lagi.
Seringkali sifatnya
luar biasa, unik, ataupun dramatis
Uni, hal yang luar biasa, ataupun dramatis ini menjadikan
sebuah fakta menjadi lebih menarik untuk dijadikan berita. Kejadian-kejadian
yang tidak biasa adalah salah satu fakta yang sangat memungkinkan untuk
dijadikan berita.
Pada akhirnya bang Heru mengatakan “Setiap wartawan dituntut untuk mendapatkan sesuatu yang unik/baru.”
Ditambahkan lagi dengan berkata “Berita
itu baru untuk pembaca, apakah suka/menarik/pentingkah/inspiratifkah/relevankah
tulisan ini? Kita harus jeli untuk mengetahuinya.”
“Bahasa jurnalistik
adalah bahasa yang sederhana dan mudah untuk dipahami,” Tambahnya sambil menutup sesi
diskusi sore ini. Sangat menyenangkan, dalam beberapa hari ini aku dapat
mendapatkan ilmu tambahan dari beberap wartawan senior dari berbagai media
massa yang sangat besar di Indonesia.
Baca juga postingan yang lainnya
acaranya keren.....
BalasHapusIya mbak :-)
Hapuswah mantap ams rullah jadi belajar nih thx mas ilmunya josh....
BalasHapusSama-sama mas :-)
HapusKita sama-sama belajar :-)