Jangan kalian kira ini adalah sebuah dongeng, walau judulnya
agak sedikit terbaca seperti sebuah dongeng fabel. Kejadian ini aku lihat waktu
akhir pekan dikos dan nggak ada kerjaan. Biasanya pagi buta aku udah diatas sadel
sepeda dan sudah memancal pedal menuju suatu tempat. Pagi ini aku bergelut
dengan sebuah laptop ditemani beberapa coklat dan segelas kopi panas buatanku
sendiri. Serasa menjadi orang paling sibuk di kos.
Pagi ini, dikala tanah masih basah terkena guyuran air hujan
semalam sampai subuh. Paginya cukup terang. Aku membuka pintu kamar dan menyapa
pagi. Lumayan cukup pagi buat anak kos pada akhir pekan. Ada pemandangan
menarik pagi ini, banyak laron berterbangan di halaman depan. Aku tertarik
untuk melihatnya. Dengan menyeduh kopi panas, aku melihat Laron-laron tersebut
layaknya pesawat tempur sedang bermanuver, mencari titik-titik untuk diserang
dengan rudalnya. Di setiap permukaan tanah banyak sayap-sayap Laron yang sudah
terlepas. Berceceran di setiap penjuru dan tidak terhitung dihalaman seluas
ini. aku hanya mencoba mengabadikan beberapa sayap yang terlepas. Lalu kemana
si empunya?
Sayap-sayap Laron yang terlepas dari pemiliknya |
Hemm, beberapa Laron yang tidak bersayap harus rela berjuang
dari para predatornya. Salah satu predator kali ini adalah Kucing dan Semut
hitam. Beberapa kali aku melihat Kucing peliharaan teman ini berlarian. Dia
bukan sedang Jogging pagi hari, tapi sedang mengejar mangsanya. Laron-laron
yang berterbangan menjadi mangsa yang menarik perhatian sang Kucing. Wihhh,
pagi seperti ini Kucing saja sudah sarapan, masa anak kos kalah belum sarapan.
Sedangkan yang tidak mempunyai sayap, mereka mau tidak mau sudah menjadi
santapan binatang kecil lainnya. Semut Hitam mendapatkan berkah di pagi hari
ini. Walau badannya lebih kecil, tapi kuat juga menyeret mangsanya.
Kucing dan Semut hitam berburu Laron pagi hari |
Aku kembali mencoba mengabadikan beberapa moment Laron kali
ini. Sengaja ku bukakan telapak tangan dan benar saja, Laron tersebut ada yang
tertarik hinggap. Dengan cekatan aku memotretnya. Selain itu aku juga
mengabadikan seekor Laron yang sedang hinggap di papan penyanggah kursi.
Berhasil aku abadikan walau gambarnya tidak bisa bagus. Inilah nasib
mengabadikan apapun dengan sebuah kamera hp. Walau hasilnya tidak maksimal
bagus, tapi sangat optimal bagiku. Semoga besok bisa punya DSLR agar gambarnya
lebih bagus, Aminnnnnn. Berharap DSLR jatuh dari atas dan tepat dipangkuanku.
Laron hinggap ditangan dan di penyanggah kursi |
Cukup sudah melihat aksi Kucing berburu Laron. Kali ini aku
kembali melanjutkan aktifitas pagi dengan menulis apa yang aku lihat tadi (biar
nggak lupa), dan melanjutkan menulis sebuah naskah yang terbengkalai lebh dari
satu tahun untuk diselesaikan. Serta persiapan beraktifitas siang, nanti siang
lembur kerjaan dikantor. Haaaa, nikmatnya akhir pekan pertengahan bulan kali
ini. Untuk sementara waktu aku harus melupakan sepeda yang terparkir didepan
kamar, fokus dengan pekerjaan yang lainnya.
Baca juga postingan yang lainnya
wedew laron keganasan kucing ya mas hehehe
BalasHapusItu predator mas haaaaa
Hapus