Menjelang akhir pekan minggu kemarin (11 Desember 2014) aku dan
beberapa teman kembali berkumpul. Kumpulan terakhir kami saat malam ada di Sugara Milk beberapa hari yang lalu.
Kami sengaja berkumpul karena ada keperluan pada akhir pekan. Salah satu teman
kami “Wandi” akan melangsungkan pernikahan pada akhir minggu ini, jadi kami
sepakat untuk rapat membahas seperti apa nanti kami ke Brebes, dan siapa saja
yang ingin ikut dijadikan perwakilan kelas. Kami ulas semua karena jarak antara
Jogja – Brebes tidaklah dekat, dan tidak semua teman sedang libur saat akhir
pekan.
Kami sepakat berkumpul di Angkringan Mbah Darso yang bertempat di sekitaran JEC. Lokasinya
itu di Banguntapan, setelah JEC kearah Gedung Kuning nanti ada lampu merah
perempatan pertama, ambil yang belok kiri (dari JEC); nanti sekitar 100 meter
dikanan jalan tempat angkringan ini berada. Tanpa menghiraukan hujan, aku
mengajuh pedal menuju tempat ini, lalu memarkirkan sepeda. Oya, walau tempat
parkirnya tidak luas, tapi beruntungnya setiap tempat parkir motor ditutupi
dengan atap, jadi tidak kehujanan. Kalau mobil tidak bisa parkir didalam, dan
harus parkir ditepian jalan. Berhubung aku yang pertama datang, dengan sigap
aku mengambil beberapa menu. Oya, disini modelnya seperti prasmanan. Jadi kita
mengambil lebih dahulu lalu diberikan ke kasir. Kalau dulu langsung bayar, tapi
kali ini kita tidak langsung bayar. Aku dipersilahkan duduk seraya menunggu
menu yang aku bakar dulu. Seperti ini menu yang tersedia dimeja panjang.
Menu yang tersedia di Angkringan Mbah Darso |
Seraya menunggu, aku memperhatikan sekelilingku. Beberapa
perubahan tepat ini terlihat, dan memang cukup berbeda dengan beberapa bulan
yang lalu saat aku makan malam diangkringan ini. Perubahan yang mencolok adalah
bagian depan yang kini ada lantai atas, selain itu juga temapt musholla dan
juga beberapa taman depan sudah tidak ada. Sekarang tempat ini lebih banyak
meja dibeberapa sudut. Angkringan Mbah
Darso ini tidak sampai 24 jam, buka sampai pukul 23:00 wib saja. Jadi
enaknya kesini itu saat pukul 19:00 wib. Yang membuat aku senang disini adalah
tidak terlalu ramai/riuh yang datang. Serunya lagi, kali ini sudaha ada
Wifi-nya dengan password terpampang ditembok. Sebenarnya sih ini konsepnya
bukan angkringan lagi, karena ada dirumah dan banyak meja. Lebih mirip resto-resto/tongkrongan
yang ada di Jogja.
Suasana di Angkringan Mbah Darso, Banguntapan |
Fasilitas Wifi-nya gratis |
Untuk bocoran saja, kalau kesini pilihlah menu Nasi bakar.
Selain banyak, nasi bakar disini enak banget haaa. Dibalut dengan daun pisang,
nasi dibakar lebih dahulu. Tidak hanya nasi, aku mengambil dua gorengan dan dua
sate usus yang juga dibakar. Untuk gorengan dan sate bisa milih bakar manis
atau bakar pedas, kalau aku ambil yang bakar pedas. Kembali ke nasi bakarnya,
didalam nasi bakar itu ada kemangi dan ikan terinya. Jadi sangat harum dan
lezat deh. Aku pesan satu nasi bakar, dua gorengan dan sate usus, ditambah satu
jeruk hangat, total aku bayar 13k
saja. Cukup terjangkau bukan? Jarang ada angkringan seperti ini yang
memberikan menu nasi bakar loh.
Nasi bakar ala Angkringan Mbah Darso, Banguntapan |
Sebenarnya ada banyak menu yang disediakan, tapi menu yang
paling aku rekomendasikan saat di Angkringan
Mbah Darso adalah nasi bakarnya. Akhirnya rapat bebas ini kami lakukan
sambil menikmati pesanan masing-masing. Memang banyak lokasi lain untuk kuliner
malam, dan kita bisa memilih tempat dimanapun. Inilah enaknya hidup di Jogja,
setiap sudut mempunyai banyak tempat untuk kita jadikan kunjungan kuliner
malam, salah satunya ya di Angkringan
Mbah Darso ini.
Baca juga postingan yang lainnya
wah nikmat mantap mas rullah senangnya bisa rapat bebas... smga lancar mas acaranya mantap....
BalasHapusIya mas :-D
HapusAlhamdulillah berjalan dengan lancar :-D
mantap nih. Cuma 13k udah bisa makan enak :)
BalasHapusJogja memang serba mudah mbak :-)
BalasHapus*Makanya betah heee
nasi bakarnya bikin ngiler - moga hari ini jadi diajak ke angkringan ini tapi yg di umbul harjo
BalasHapusWah enak nasi bakarnya loh :-D
Hapus