Menulislah Sesuai dengan Seleramu - Nasirullah Sitam

Menulislah Sesuai dengan Seleramu

Share This
Pernah merasa galau karena takut kekurangan bahan untuk ditulis? Disadari atau tidak, menulis di sebuah blog pribadi adalah rutinitas yang menyenangkan. Seperti sebuah candu, ketika kita sudah mulai menyukai; lalu terhanyut dalam rutinitas untuk terus menulis. Pada suatu titik, kita akan merasa galau dan berpikiran saat bahan tulisan kita mulai menipis.

“Bagaimana kalau nanti data/bahan tulisanku habis, apa yang akan aku lakukan?” Seperti itulah yang terpikirkan dalam benak kita.
Salah satu pesan di sebuah bungkus permen
Salah satu pesan di sebuah bungkus permen
Aku juga pernah merasakan seperti itu. Ketika semua bahan sudah tidak ada lagi, dan agak dihantui rasa takut blog nanti terbengkalai. Akhirnya aku memutuskan untuk mencari bahan tulisan, apapun tulisannya.

Sebuah rasa ketakutan yang pada akhirnya membuat kita belajar bertanggungjawab untuk mengurusi sebuah blog pribadi. Bertanggungjawab membuat sedikit tulisan dengan satu gambar, atau bahkan malah tanpa dengan sebuah gambar. Kemudian kita posting di blog.

Suatu ketika, aku pernah membuka file-file laptop. Mengetahui bahan tulisan ini sudah habis, aku bertekad malam-malam packing; lalu menuju kota lain yang dekat dari Jogja. Tanpa ada rencana yang jelas, tapi bukan berarti aku asal nekad pergi. Aku hanya berusaha berpikir cepat; akhirnya, aku bisa mendapatkan bahan untuk dijadikan tulisan dari tempat yang aku kunjungi.

Ada juga rasa yang mengganjal, saat segelintir orang mengatakan “Seharusnya kamu itu menulis sesuai dengan jurusanmu. Tulisan-tulisan berkaitan dengan ilmu yang kamu pelajari selama kuliah, dan sesuai dengan apa yang kamu geluti sekarang.”

Ahhh, sempit sekali pikiran seperti itu. Aku menulis di blog ini karena hobi, bukan karena imingan lembaran uang yang akan aku terima. Kalau pun nanti ada yang membayarku karena menulis, itu adalah sebuah bonus. Selera kita dalam menulis itu tidak bisa dipukul rata menjadi sama. Ibarat kata; seleraku adalah menulis di blog, yang kemudian dibaca oleh pengunjung, dan beruntung lagi kalau dikomentari. Bagi yang lain; ada yang seleranya menulis di sebuah media cetak. Nantinya tulisannya terpajang, dan dapat dibaca oleh orang lain.

Bukan kah sama-sama menulis? Entah di media massa ataupun di blog. Bukan kah lebih bijak kalau kita tidak mempermasalahkan di mana kita menulis dan mempublikasikannya, lebih baik kita sama-sama memberi motivasi serta ajakan untuk menulis. Menulis sesuai dengan selera masing-masing, tanpa ada paksaan untuk memilih satu topik/tema.

Sudah lah, tulisan ini tidak lah penting. Semacam curhatan, mengkritik, dan menjelaskan tentang arti menulis dari sudut pandangku. Saat ini yang penting adalah, bagaimana kita berusaha menularkan virus menulis bagi orang-orang yang sedang bergulat dengan kata “malas dan tidak bisa” untuk bisa menulis. Bukan malah memamerkan hasil tulisan kita, dan pelit berbagi ilmu.
*Kabur……..
Baca juga postingan yang lainnya 

18 komentar:

  1. sepakat kok, Bang ama curhatannya. menulis bukan semata-mata hanya menuangkan apa yang kita geluti berdasarkan keilmuan, tapi menulis adalah tentang apa saja yang ingin kita ceritakan. memang ada orang yg menulis untuk bisnis, itu gak salah. asal jangan menyalahkan orang lain yang ingin menulis 'lepas'.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu yang paling penting :-)
      Selama kita berkarya, maka nggak ada permasalahan yg harus diperdebatkan.

      Hapus
  2. Setuju mas, lebih baik menulis sesuai dengan jurusan atau keahliannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku masih belum berani nulis sesuai jurusan. Banyak hal yg harus dipertimbangkan :-)

      Hapus
  3. oke, gue tampung curhatannta mas :D

    BalasHapus
  4. teruslah berkarya seperti permen kiss :D
    sebenarnya bahan untuk postingan bisa cari di google atau buku namun rasa malas untuk membaca membuat kita kehabisan akal untuk menulis.gud luck

    BalasHapus
  5. kalo aku nggak punya ide nulis, aku cuma posting gambar aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tulisan bisa terlahir dari sebuah gambar. Tinggal kita mendeskripsikan gambar tersebut :-)

      Hapus
  6. Setuju, Bang! :D Di dalam blog, kita bebas untuk berekspresi. Cakupannya melebihi sosmed biasa. Karena di sini kita menulis lebih panjang dan runut :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju.... Aku malah suka baca tulisanmu yang ceplas-ceplos haaa....

      Hapus
  7. Kalau tidak ada yang mau ditulis, tulis saja dan ceritakan kondisi kita he he he. Salam sukses dan terus berkarya.

    BalasHapus
  8. Setujuuu

    Menulis itu membebaskan
    Kalo lg khabisan Bahan aku jg pergi kmana dl gt Kayak yg njenengan tulis di atas mas heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyik deh hehehheh, sekarang yang paling penting itu adalah konsisten dalam menulis :-D

      Hapus
  9. apalagi kalau blog khusus traveling dan mentok belum bisa jalan-jalan lagi, mau nulis apaan hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nulis khayakan misal ke negara lain pengen kemana gitu ahahhahahah

      Hapus

Pages