Kulupakan sejenak sekelumit ingatan tentang tertahan di Jepara selama satu minggu. Sampai akhirnya aku bisa mudik ke Karimunjawa pada selasa (21 Juli 2015). Aku pun hanya punya waktu 3 hari di Karimunjawa untuk beraktifitas. Sampai hari Kamis (23 Juli 2015) aku harus balik lagi ke Jogja. Beruntung, kali ini aku sudah mengamankan satu tiket pesawat Susi Air rute Karimunjawa – Semarang.
Kamis siang, aku menuju bandara Dewadaru Karimunjawa. Bandara ini hanya berjarak 1km dari rumahku, diantar kakak; aku akhirnya sampai di bandara. Menurut rencana penerbangan yang seharusnya pukul 15.00wib dipercepat, karena rute Surabaya – Jember dibatalkan akibat abu gunung Raung. Aku bergegas masuk ke bandara, dan disambut kakakku yang bekerja di bandara dengan sebuah tiket.
Petugas lainnya pun mulai bekerja, sesekali bercanda dengan aku. Maklum hampir keseluruhan pegawai bandara tersebut aku mengenalnya. Aku menimbang badan dan barang bawaan, setiap orang yang menaiki Susi Air hanya dibatasi 10kg free bagasi. Jika lebih dari 10kg bawaan, akan dikenai biaya tambahan.
Suasana di Bandara Dewadaru Karimunjawa |
Siang ini ada dua pesawat yang akan terbang dari bandara Dewadaru; Susi Air dan Pesawat Cesna milik Kura-kura Resort. Selisih waktu take off pun hanya 8 menit. Aku memegang tiket yang ada di
tangan, kemudian menunggu arahan dari petugas untuk menaiki pesawat.
Bandara Dewadaru ini awalnya mempunyai rute penyeberangan tetap Semarang – Karimunjawa – Balikpapan dengan pesawat Deraya, namun tahun 1997 sudah berakhir. Sampai sekarang pesawat carteran atau Kura-kura Resort lah yang menggunakan. Pada akhirnya Susi Air pada awal tahun 2015 membuka jalur penerbangan dari Karimunjawa – Semarang & Karimunjawa Surabaya PP.
Tiket Pesawat sudah ditangan |
Kalo ini pesawat dari Kura-kura Resort |
Petugas menyuruh kami untuk menaiki pesawat, aku pun berjalan dan menaiki pesawat Susi Air. Pesawat ini hanya ditumpangi sebanyak 10 penumpang, barisan kursi ada 3 baris ke belakang dengan susunan dua kanan dan satu kiri. Jadi bisa 9 orang, ditambah belakang ada dua kursi. Total sebenarnya bisa 11 penumpang, namun hanya dibuat 10 penumpang plus pilot dan kopilot.
Dari dalam pesawat ini, aku dapat dengan jelas melihat aktifitas pilot selama penerbangan. Bahkan sebelum berangkat, pilot pun sempat menyapa kami dengan senyuman; kemudian mengangkat jempol saat melihat kami sudah menggunakan sabuk pengaman.
Suasana di dalam pesawat |
Saat take off berlangsung, aku mengabadikan beberapa gambar menggunakan kamera digital. Dari atas aku dapat melihat dusunku, rumah-rumah tetangga terlihat jelas dari atas. Ya, ini adalah dusun Jelamun, dusun di mana aku dilahirkan.
Sebuah jalan dan sedikit rumah berjejeran, serta hamparan laut dapat terlihat dari atas. Selanjutnya sebuah lapangan bola tempatku bermain, jembatan pantai Hadirin yang menjorok ke laut disertai beberapa pulau pun terlihat jelas. Aku tidak menyia-nyiakan untuk mengabadikan dari atas.
Pemandangan dari atas pesawat |
Pemandangan pun tak kalah menakjubkan ketika pesawat ini melewati atas Pulau Tengah, Pulau Sintok, dan Pulau Kecil. Hamparan lautan biru dikombinasikan dengan dangkalan dangkal karena terumbu karang pun dapat terlihat dengan jelas.
Pesawat ini memang tidak terbang tinggi, sehingga aku dapat melihat bagaimana Karimunjawa dari atas. Tidak banyak orang dapat menyaksikan Karimunjawa dari atas pesawat, jadi tidak ada salahnya jika saat seperti ini dengan cepat aku mengabadikannya.
Inilah pemandangan yang tidak boleh dilewatkan |
Sementara dari sudut jendela lainnya, aku dapat melihat bukit yang ada di Karimunjawa. daratan terluas di Karimunjawa masih beritu asri. Pepohonan masih rindang, dan menyejukkan mata. Dari sini juga terlihat pelabuhan Karimunjawa, tempat bersandarnya kapal penyeberangan Karimunjawa – Jepara terlihat kecil di bawah. Tidak ketinggalan juga pulau Menjangan Besar yang ada di depannya.
Daratan Karimunjawa dari atas pesawat |
Perjalanan ini memakan waktu 40 menit sebelum sampai di bandara Ahmad Yani, Semarang. Sepanjang perjalanan, aku dapat melihat hamparan laut luas tak bertepi. Namun akhirnya terlihat jelas daratan. Ini adalah sebagian kecil pemandangan pulau Jawa.
Ya, tepatnya pelabuhan Tanjung Emas dan daratan sekitar Semarang. Pesawat Susi Air ini pun memutar dua kali di atas bandara Ahmad Yani, menunggu pesawat Garuda yang akan take off. Akhirnya pesawat yang kami naiki pun mendarat dengan mulus di Semarang.
Semarang dari atas |
Sebelumnya, saat pesawat belum take off di bandara Karimunjawa. aku mengabadikan diri dengan berselfie menggunakan kamera pocketku. Sampai akhirnya saat aku sudah mendarat dengan selamat di bandara Ahmad Yani, aku pun melakukan hal yang sama. Oke fix, aku menjadi seorang pemula lagi. Seperti tulisan traveler pemula, jadi berbanggalah hati ini mengabadikan diri sebagai bukti haaa. Ups, tidak masalah.
Jangan kaget ya kalo begini polahnya |
Terima kasih untuk Susi Air, karena saat tidak ada kapal yang menyeberang karena cuaca buruk dan salah satu kapal rusak; kamu (Susi Air) menjadi salah satu alternatif pilihan transportasi yang bisa kami pakai. Oya, harga tiketnya penyeberangan Karimunjawa – Semarang sekitar 266ribuan, sementara dari Surabaya – Karimunjawa sekitar 450an. Jika ingin info lebih tepat, silakan hubungi nomor layanan Susi Air pada gambar di bawah ini. Semoga bermanfaat.
Pemutakhiran Informasi
Penerbangan pesawat menuju Karimunjawa sekarang hanya melalui Surabaya. Jadwal penerbangannya setiap selasa & kamis. Maskapai penerbangan tidak lagi Susi Air melainkan Airfast. Untuk informasi lebih lengkap bisa hubungi nomor pada gambar di bawah.
Nomor penerbangan maskapai airfast |
ya ampun mas, bagus deh pemandangannya :)
BalasHapusBagus lagi kalo singgah di sana :-D
HapusKebetulan juga ada psawat garuda yg lagi take off, jadi bisa lebih lama muter2 diatas
BalasHapusKalo kena angin agak kencang rasa gimana gitu haaaa
HapusWooo mantep mas, pengen kesana cuman ga kesampaian terus. Dan pastinya budgetnya gede banget ya klo bbrp hari di karimun jawa :/
BalasHapusAgendakan, kalo mau ngecamp ato nginap bisa di rumahku :-D
Hapuscius nih? Boleeh lah kapan2 klo ane kesana mass :D
Hapuskantong mahasiswa, kudu nabung dulu ._.
Silakan haaaa. Gampang itu :-D
HapusJadi masnya ini ga liburan ke karimun jawa ya? cuman numpang bandaranya aja ? :D hehe
BalasHapusNiatnya pulang kampung, tapi ya karena cuaca buruk jadi rencana sedikit berubah :-D
Hapusmantep pemandangannya
BalasHapuswah susi air ada ke pangandaran juga :D
mas nasrul niki, lahir di karimun to ternyata ?
BalasHapusIyapp haaaa
HapusBerapa jam mas dari karimunjawa ke semarang?
BalasHapusPesawat 40 menit :-)
Hapuswah keren kece mas mantap euy infonya lengkpa kapan ya bisa cobain hehe
BalasHapusMurah loh, mas haaa *promosi
HapusWOW! pemandangannya kece yo mas... boleh lah kapan2 ke Karimun naik pesawat.. tak kontak sampeyan, hehehe...
BalasHapusTapi suasananya lebih enak tahun 2010, mas :-D
HapusNaik pesawat kecil gitu ngeri juga kali yaaa, belum pernah nyoba
BalasHapusSeru hahahha. Ngeri-ngeri sedap kakakaka
HapusWooo barutau bisa naik pesawat. Nggak perlu kampul2 naik kapal 2,5 jam. Serem nggak sih naik pesawat kecil gitu? Aku naik pesawat ukuran fokker aja sdh mbingungi krn gerakannya lebih terasa.
BalasHapusSeru mbak hahahha. Sekarang pesawatnya Airfats hehhhehe
HapusWaaah bro,,numpak motor mabur,,melu a cah :)
BalasHapussalam bolo dw
Sayang sekarang susi air nggak lagi melayani rute Semarang - Karimunjawa :-(
Hapustapi sayang om, pesawat berhenti beroprasi, ada lion air kehantam pandemi dan akhirnya sekarang blm beroprasi kembali
BalasHapusSemoga setelah pandemi bisa dilewati, ada jalur lagi untuk penerbangan ke Karimunjawa
Hapus