Bersambung dengan tulisan Museum Benteng Vredeburg, perjalalan
ini berlanjut ke tempat lain. Berhubung alasan belum capek dan ingin jalan
kaki, aku mengajak temanku untuk berfoto di KM Nol Jojga. Serta tidak lupa dia
mengabadikan diri di Gembok Cinta
yang ada di sudut kota Jogja. Perjalanan (jalan kaki) ini berlanjut menuju
Alun-alun Utara, namun di Keraton Jogja sudah tutup. Jadi hanya mengabadikan
diri di depan saja. Kemudian, aku ajak dia menuju Pasar Ngasem. Ya, menyusuri
bongkahan-bongkahan Tamansari. Sebenarnya ingin menuju kolam, namun karena
sudah sore, tempat itu pun sudah ditutup.
Depan pasar Ngasem |
Tepat di pelataran Tamansari, sudah
banyak orang yang bersantai di sana. Aku pun mengajak teman untuk menyusuri
Tamansari sore ini. Melihat sisa-sisa bangunan yang bersejarah, dan beberapa
kali mengabadikan setiap sudutnya. Iya, walau aku sudah sering ke sini, namun
menemani teman yang baru ke Jogja (tempat ini) adalah sesuatu hal yang
menyenangkan. Teman pun sangat antusias untuk menyusuri setiap tapak sudut
Tamansari.
Sudut-sudut di Tamansari |
Terlepas dari sejarah yang panjang
mengenai Tamansari, kita tahu tempat ini sangat fotogenik. Setiap sudut
Tamansari adalah surga bagi mereka yang senang mengabadikan gambar dengan
kameranya. Ataupun bagi pecinta selfie, tempat ini selalu indah di manapun
sudutnya. Puas melihat bagian luar, aku pun mengajak temanku menyusuri
terowongan yang ada di bawah untuk ke tempat lainnya.
Terowongan panjang ini
cukup bagus untuk dijadikan foto bersama, ada beberapa orang yang duduk “mengamen”
seraya melantunkan lagu yang tidak asing di telinga. “Yogyakarta – Kla”
seakan-akan mereka ingin mengatakan kepada seluruh wisatawan yang lewat, bahwa
saat ini mereka menjejakkan kaki di tanah Mataram.
Sudut-sudut di Tamansari |
Tanpa terasa, aku sudah berada di
sudut lain Tamansari. Sudut yang sudah dekat dengan Alun-alun Kidul. Temanku
pun antusias untuk berfoto di sini. Aku pun melakukan pekerjaan layaknya teman,
guide, merangkap fotografer amatidak menggunakan kamera pocket. Tidak masalah,
jika dia senang, ini artinya perjalanan hari ini benar-benar berkesan.
Sudut-sudut di Tamansari |
Walaupun aku sudah beberapa kali ke
Tamansari, entah itu bersama teman, orang spesial atau pun sendirian
menggunakan sepeda. Tetaplah mengabadikan diri di sini adalah hukumnya wajib.
Aku mengabadikan diri di depan pintu masuk melalui Pasar Ngasem, dan satu
tempat ini ada di sekat pintu menuju terowongan.
Puas menikmati Tamansari, aku kembali
menguji kekuatan temanku ini dengan berjalan kaki menuju Alun-alun Selatan (Alkid). Menikmati menjelang magrib di sana.
Kemudian setelah magrib kembali jalan kaki menuju Alun-alun Utara, menikmati Bakmi Nyemek Pak Pele, dan berlanjut
jalan kaki lagi ke Area Taman Pintar untuk pulang ke kos. Kali ini dari Taman
Pintar ke kos, aku dan temanku menaiki taksi. Dia ternyata sudah merasa capek.
Namun bagiku cukup hebat teman satu ini, berjalan kaki dari Kali Code – Tugu – Malioboro –
Alun-alun Utara – Tamansari – Alun-alun Selatan – kembali lagi ke Alun-alun Utara – Taman Pintar, apalagi dia
adalah seorang cewek.
Baca juga postingan yang lainnya
ya ampun, aku 5 tahun di yogya bewlum pernah main kesini huhuhu..waktu itu masih anak rumahan hehe
BalasHapusKayaknya harus ke sini mbak, anak rumahan ato anak kosan? haaaa
Hapustempatnya pasti sangat bersejarah :)
BalasHapusBenar banget :-D
Hapuskalau dilihat dari bentuk dan tempatnya, pasti sangat sangat bersejarah yaaa :)
BalasHapushmm, tapi bagus juga mas buat selfi ria :D
Tidak salah lagi, selain bersejarah juga memang bagus untuk berfoto :-D
Hapusjogja emang ngangenin seumur hidup aku baru 2 kali, yg pertama waktu study tour, yg kedua ke undangan temen.suasana nongkrong diangkringan yg paling berkesan sama es dawetnya suegerr tenan, sayang blm pernah ke taman sari, fotonya keren pas kita sorot berubah jd retro, ajarin dong he he
BalasHapusHarus main ke Jogja lagi mbak, biar bisa keliling Jogja lebih lama :-D
HapusTamansari lewat Pasar Ngasem bisa ya? Yaaaah, 2x kesana tapi lewat sebelah timur. Lain kali kalau ke Jogja mau nyobain lewat Pasar Ngasem ah :D
BalasHapusIya bisa, nanti lewat lorong :-D
Hapustaman sari ini memagn salah satu tempat yang cukup fotogenik di yogya ;D baru sekali main kesana deh~
BalasHapusBesok kalo mampir Jogja, ke sini lagi mas. :-D
Hapustaman sari emang tempat fotogenik .... mau pocket .. mau dslr ... tetap menarik dan indah
BalasHapusIya kang, seru pokoknya :-)
HapusTaman sari paling suka dengan relif bangunan dan nuansa pedesaan yang khas, palagi kalau dapet momen yang unik di sana.
BalasHapusBenar om, seru juga untuk mencari inspirasi di sini.
HapusAku pernah ke tempat ini, baru 1 kali, waktu itu bareng rombongan temen-temen, yang ternyata salah seorang dari mereka sekarang jadi suami aku, wihihihi. Malah jadi cerita jodoh gini :D
BalasHapusWah berarti benar-benar menjadi tempat istimewa :-D
Hapus