Masih di hari yang sama, Rabu (22
Juli 2015). Seharian aku bersepeda mengelilingi sebagian besar desaku
sendirian. Aku pun terlelap dalam mimpi. Ada sedikit rasa capek yang
menggelayuti badanku, tapi semua sepadan dengan hasilnya. Untuk kesekian
kalinya, selama lebih dari dua bulan blogku akan tetap menuliskan cerita
tentang Karimunjawa. Sore hari, kawanku yang KKN UGM 2015 di Kemujan,
Karimunjawa yang juga teman bersepeda di UGM pada grup UGM Bersepeda berjanji akan main ke rumahku. Dia membawa sepeda
tercintanya selama KKN di Karimunjawa.
Benar saja, sore itu dia sudah sampai
di rumahku. Sejenak singgah di rumah, lalu kami berdua bersepeda mengelilingi
kampungku. Salah satu tempat yang aku tawarkan adalah bersepeda keliling
lingkungan di Bandara Dewadaru. Karena hari sudah sore, penerbangan sudah tidak
ada, aku pun meminta ijin petugas untuk bersepeda seraya berfoto di bandara.
Gayung pun bersambut dengan baik, akhirnya kami bersepeda di dalam Bandara,
sebelumnya kami pun mengabadikan diri bersama ditulisan “Bandar Udara Dewadaru Karimunjawa.”
Mengelilingi Bandara Udara Dewadaru Karimunjawa |
“Baru kali ini bisa bersepeda di dalam bandara, kalau di Jogja pasti
sudah ditangkap sama petugasnya,” Seperti itulah ungkapan Azis (temanku).
Puas rasanya bersepeda di dalam
bandara, kami pun ijin keluar. Aku mengajak Azis untuk melihat Dermaga Cinta
tepat di belakang bandara. Sayang sekali jalan kecilnya sungguh tidak terawat,
sehingga kami pun menuruni dermaga yang dipakai untuk singgah boat. Waktu yang cukup tepat dengan
tenggelamnya sang surya, dari sini cuaca sangat mendukung untuk melihat sang
surya menenggelamkan wujudnya. Aku pun mengabadikan beberapa kali.
“Kita
nunggu sunset di sini dulu, kayaknya bagus,” Usulku ke Azis.
Senja mulai menampakkan keindahannya |
Dermaga Cinta
ini sebenarnya jarang digunakan orang untuk melihat sunset. Banyak orang yang menikmati sunset tepat di tepian pantai, seperti yang aku lakukan selama di
Jepara dalam satu minggu kemarin. Tapi mendapatkan sunset di sini adalah hal yang langka bagiku. Aku tidak lagi
menyia-nyiakan kesempatan untuk mengabadikannya. Sementara itu, temanku juga
tampak asyik menikmati senja dengan mengabadikan sepedanya. Warna jingga
terlihat jelas di antara peraduannya. Tidak ada sedikitpun awan yang menutupi
kecerahan sunset sore ini.
Benar-benar terlihat indah, aku percaya jika kalian berada di sini pun akan
melakukan hal yang sama. Kalian pasti terpaku dengan keindahan sunset di tempat yang tidak terkenal
ini.
Seperti inilah panorama kala senja |
“Bukan kah setiap sudut di Karimunjawa memang indah?” Gumanku sendiri.
Agar semua terlihat lebih puas, aku
pun mengambil Tripod kecil yang terselipkan disaku jersey. Kemudian aku
mengatur setelan kamera pocket yang dari tadi pagi menemaniku sepanjang
perjalanan. Aku mengabadikan diri bersama Azis di dermaga ini. Walau tidak
sebagus aslinya, namun foto ini tentu bisa membuat teman-teman bersepeda di
Jogja sedikit terpanasi. Setidaknya akan mengomentari kalau mereka juga ingin
singgah ke Karimunjawa.
Berekspresi di kala senja |
Dua kali aku berada di sini untuk
menunggu sunset, yang pertama pada
waktu tahun 2012. Saat itu aku dan teman-temanku sejumlah delapan orang
menunggu sunset di sini. Namun kala
itu kami terlalu lama di bandara, sehingga saat sampai di dermaga, sang surya
ini sudah menenggelamkan wujudnya. Hanya sinarnya sedikit terlihat dan membuat
semua terlihat seperti jingga. Bahkan airnya pun ikut terlihat jingga karena
pantulannya. Ini adalah saat yang tepat, dari awal sampai akhir aku dapat
melihat sunset secara sempur dari
sini. Suatu kebetulan yang menggembirakan. Selepas sunset hilang, aku pun mengajak temanku ini menuju tempat lain
sebelum kami berpisah di posko KKN Jelamun.
Baca juga tulisan lainnya
sunset yang indah
BalasHapusAwas mas ada pesawat mau lepas landas hehehe :D
BalasHapusKarimunjawa banyak sekali tempat untuk liat sunset
Haaa, ini juga nyepedanya jam 5 sorean. Jadi udah aman dari aktifitas :-D
HapusEnak banget itu sepedaan di lintasan bandara :D wah bagus tuh sunset nya , indah
BalasHapusKalau perpanjangannya sudah jadi, pasti tidak boleh lagi :-D
HapusPesepada yang setia kemana-mana naik sepeda, menjemput sunset aja naik sepeda sekalian olahraga juga iya mas rula :D
BalasHapusKarena sepeda juga blog ini bisa tetap setia memposting tulisan, mbak :-D
Hapussunset nya indah mas :)
BalasHapusIya mbak Alya :-D
Hapussunset yang sangat indah
BalasHapusWah dari dulu pengen banget kesini mas :D Huhu
BalasHapusKayaknya memang harus ke sini, mas :-D
Hapusseru ya bisa bersepeda di dalam bandara
BalasHapusTahun 2013 mau ke Karimun Jawa tapi gagal. Sekarang malah susah cari waktu buat kesana, duh.
BalasHapusBtw, foto di landasan bandaranya berasa lagi liat iklan apa gitu ya liat yang naik sepeda ada sunsetnya :D
Haaa, aku juga sedang berusaha megingat, tapi ngak ingat-ingat haaaa. Sekarang malah gampang kalo ke sana pakai biro :-D
Hapuskeceh bro fotonya.. karimunjawa banget sih lo
BalasHapusGimana, masih galau dengan jurusan? haaaa
Hapusya ampun keren banget bisa sepedaan di bandara. sumpah dah bikin iri. itu spot sunsetnya bearti harus dimasukin list nih kalo ke maarimun jawa karna diliat dari fotonya sih kayanay suasanya syahdu banget
BalasHapusngomong-ngomong, disana ada penyewaan sepeda gak mas?
Beberapa orang sudah ada paketan sepeda, jadi bisa coba :-D
Hapusoh gue kalau kesana boleh dong nginep . tapi gaktau itu kapan hahah
BalasHapusBisa diatur haaa
Hapuswah indah sekali mas sunsetnya.heuheu
BalasHapuskeren ini nih fotonya.hehe
Makasih, mas :-D
HapusEksotis sekali...!! Pengen kesana tapi belum pernah sempat.. hiks
BalasHapusKudu disempatkan :-D
HapusMaunya sih emang gitu :))
HapusKalo niatnya udah dapat, tinggal eksekusi waktunya :-D
Hapusterpesona sama sunset-nya
BalasHapussebaiknya di pulau2 seperti ini .. kendaran yang diperbolehkan hanya sepeda .... pasti kerennn
BalasHapusbtw .... kalau kayuh lebih cepat lagi .. bakalan terbang tuh ... :D
Wah kalau yang diperbolehkan hanya sepeda, kasian penduduk setempat. Ada sekitar 11ribu kepala keluarga di sini, kang :-D
Hapus