Bagi penggemar Agus Mulyadi, tentu kalian masih ingat, tempo hari dia pernah
memposting sebuah tulisan di blog-nya
kalau dia sedang mengerjakan project buku ketiganya. Buku pertama dan kedua
sudah terlebih meluncur pada tahun 2014 dan awal 2015. Sedangkan buku ketiga
ini launching menjelang akhir tahun 2015, namun juga bertepatan dengan Tahun
Baru 1437 Hijriyah. Unik banget ya Gus? Jadi orang bingung, akhir tahun atau
pas tahun baru bukumu ini launching? Bukunya pun sok akademis, judulnya nggak
nyeleneh kayak dua buku sebelumnya, “
Diplomat Kenangan,” Satu judul yang terinspirasi dari ide temannya sesama
penulis di Mojok.
Acara launching dan bedah buku pun
ramai disebarkan disosmed, beruntungnya lokasi launchingnya pun tidak jauh dari
kosku. hanya beberapa kilo saja untuk mengayuh pedal sepeda ke sini. Lokasinya di
Maliome, dan aku sudah mencoret-coret di FP-nya GusMul kalau bakalan datang. Gayung
pun bersambut; ketika dia bilang “Tak
tunggu kedatanganmu, mas.” Koyok nunggu
jodoh wae, Gus, ndadak mbok enteni.
Buku ketiga GusMul Diplomat Kenangan |
Keriuhan acara malam ini sangat
terasa, apalagi di sana juga ada live music-nya Bagustian, orang terkece dengan
suara yang bikin cewek manapun klepek-klepek kalau mendengarnya bernyanyi. Diskusi
kecil awalnya dilakukan antara GusMul, Mas Eka (Pojok Cerpen), dan juga
perwakilan dari Listeno Koh Afid Husni.
Oya, buku GusMul ini dapat didengarkan audionya menggunakan Listeno. Silakan bagi kalian yang punya
hp android mengunduh Listeno di Play
Store, lalu mendengarkan suara GusMul yang sangat merdu.
Diskusi selanjutnya adalah membedah
bukunya GusMul ini, tidak tanggung-tanggung, orang yang membedah buku adalah pak
Edi AH Iyubenu, CEO Diva Press
sekaligus penulis senior yang ada di Jogja, sosok yang mendirikan Kampus Fiksi
bagi penulis muda di Jogja dan sekitarnya. Tak kalah menterengnya orang yang
menjadi moderator. Beliau adalah bang Irwan Bajang, sosok penting yang tidak bisa dilepaskan dari Indie Book Corner.
Dari kiri gambar: Pak Edi, GusMul dan bang Irwan Bajang (sumber: FB Agus Mulyadi) |
Aku tidak akan menuliskan bagaimana
acara ini sampai tuntas, bagaimana cara pak Edi mengupas buku ini, ataupun
dagelan-dagelan yang muncul saat acara launching ini berlangsung. Intinya buku
GusMul yang ketiga ini hampir sama dengan buku kedua sebelumnya, namun buku ini
spesial banget karena celotehan khas ala GusMul yang bisa kita baca di blog
muncul tanpa ada sensor sedikitpun. Buku yang bergenre Personal Literature ini membuat kita yang membaca akan tergelak
tawa panjang, mengumpat abis, dan sangat menohok. Ciri khas GusMul yang ndeso,
lugu, kurang ajar, terlihat jelas di sini dengan balutan pesan yang sangat
kritis dan tajam.
Untuk isinya, sebagian tulisan yang
ada di sini dapat kit abaca di blog pribadinya GusMul, ataupun di portal-portal
yang lain seperti Merdeka, Mojok, pokoknya banyak deh. Namun, GusMul
termasuk orang yang jenius, ada banyak tulisan baru yang belum pernah dia
publikasikan di dalam buku ini. Jadi kalau mau cerita lengkapnya ya beli
bukunya, bukan begitu, Gus?
Satu momen yang semalam tidak kalah
menohok bagi peserta dan panitia yang hadir dalam acara launchingnya semalam
adalah saat GusMul mengatakan kalau dia akan memberikan buku spesial kepada
peserta. Siapa sih yang nggak mau dikasih buku dari GusMul langsung? Tentu hampir
seluruh peserta yang hadir harap harap cemas.
Spesial satu buku untukku |
“Silakan bagi di bawah kursinya ada kertas hijau berhak mendapatkan satu
buku spesial dari saya,” Ucap GusMul.
Bergegas seluruh orang meraba bagian
kursinya, tanpa sadar mereka sudah ditipu GusMul. Dia pun melanjutkan ucapannya “Padahal aku bohongi, kok ya semua
pada nunduk nyari kertas. Ini sebenarnya survey saya, sebesar apakah antusias
yang hadir ingin mempunyai bukuku. Ternyata semua ingin memiliki,”
Lanjutnya sambil tertawa. Benar-benar menipu abis ini orang, seantero jagat
raya pun ikut tertipu ulahmu, Gus.
“Satu buku spesial ini aku berikan
pada temanku yang sudah meluangkan untuk hadir. Buku ini untuk mas Nasirullah
Sitam,” Ucapnya seraya menatapku.
Gemuruh orang di dalam bingung siapa
Nasirullah Sitam? Saling menoleh dan bertanya, ini orangnya mana? Aku pun tak
kalah kaget. Satu orang itu ternyata aku, bergegas aku berdiri dan menuju ke
depan. Dan di sana aku melihat reaksi orang-orang yang pada tidak percaya,
mungkin dalam hati dia tanya, apa mereka kembaran ya? Tuh kan mirip, Cuma aku
lebih tinggi dikit.
Salah satu kalimat dipengantar buku Dipmolat Kenangan |
Jujur ini adalah pertemuan ketigaku
dengan GusMul; pertama aku bertemu saat aku menjadi LO diacara Blogger
Nusantara 2013; kedua aku bertemu pertengahan 2015 di Le Waroenk saat dia
memberi materi; ketiga adalah malam ini. Kejutan itu bertambah ketiga aku baca
di bagian pengantar. Di sana tertulis juga namaku dan nama teman-teman sesama
blogger yang senantiasa menunggu dan membaca setiap postingannya di blog. Walau
kami hanya sering berkomunikasi di dunia sosmed, namun tetap saja sesuatu hal
yang spesial bisa menjadi lebih akrab. Terima kasih GusMul atas bukunya, pasti
buku ini sangat bermanfaat bagiku.
Bagi kalian yang selalu setia
menunggu postingan GusMul di blog. Jika ingin mendapatkan koleksi bukunya
GusMul dapat menghubungi dia secara langsung via Twitter Agus Mulyadi ataupun via FP Agus Mulyadi. Atau bisa langsung pesan di EA Books, Pojok Cerpen, & Indie Book Corner. Yakin deh, buku ini bakalan menjadi teman disaat
kamu butuh celotehan-celotehan yang nakal dan spontan.
Baca juga tulisan lainnya
keren mas namanya bisa masuk :D
BalasHapusMungkin karena sering blogwalking ke blognya dia :-D
Hapusaaaah beruntungnya dirimu
BalasHapusBisa jadi :-D
HapusSelamat mas sudah bisa masuk namanya di buku tersebut. Jadi penasaran pengen baca buku itu hehe
BalasHapusAyo beli bukunya haahahahahh
HapusSelamat ya, ikut senang.
BalasHapusSama-sama hahahhaha
HapusMas liat cover buku'a kok kaya yang mesum gitu yah?? *mungkin cuma imajinasi saya :D
BalasHapusWih keren, namanya bisa masuk dibuku Diplomat Kenangan
Selamat yah mas :)
Hahahahhah, emang bahasanya Agus kayak gitu, asal ngoceh. Tapi nggak ada mesumnya kok :-D
Hapussolucky:333
BalasHapusSemoga makin banyak keberuntungannya :-D
Hapusorang jatim emang keren ya, banyak yang jadi pesohor
BalasHapusDia orang Magelang :-(
Hapusjudulnya lucu juga diplomat kenangan. diplomasi sama kenangan, berdama dengan masa lalu gitu ya
BalasHapusKatanya diplomat itu semacam dua, duta dia dengan kenangan hahahhah
Hapuswah kece mas rullah...bukunya ms rullah di tunggu kece mas hehe mantap......
BalasHapusAyoo beli bukunya Pmalah ikutan promosi :-D
Hapuskalau ngomongin penulis yang nerbitin buku lagi gini gue jadi baper, "gimana kabar naskah gue" T_T
BalasHapusHahahahha, kok sama ya :-D
HapusAku juga punya naskah, tapi ya gitu deh :-D
judul bukunya menimbulkan banyak pertanyaan :d
BalasHapusBisa jadi menjadikan ingin membeli dan membacanya :-D
Hapuspengen beli sih... kedua buku sebelumnya juga gue udah punya, sayangnya kena ongkir yang lumayan... jadi mikir2 .. bukunya nggak diskon gede sih hehe
BalasHapusHeeee, semoga nantinya ada kesempatan untuk membaca buku ini :-D
Hapus