Sabtu malam selepas magrib, aku
mengayuh pedal sepeda menyibak keramaian jalan kota. Tujuanku kali ini adalah
berkunjung ke Perpustakaan Kota Yogyakarta (Lebih sering disebut dengan Perpus
Kota Jogja). Aku ke sana bukan untuk meminjam buku, namun untuk bertemu dengan
salah satu petugas perpustakaan.
Ada banyak petugas perpustakaan yang aku kenal, rata-rata mereka adalah adek kelasku saat kuliah. Tahu lokasi perpustakaan Kotanya kan? Tepatnya di Jalan Suroto, Yogyakarta. Berdekatan dengan kator Dinas Pariwisata Jogja, atau kalau lebih mudahnya belakang Gramedia yang ada di Jalan Sudirman.
Ada banyak petugas perpustakaan yang aku kenal, rata-rata mereka adalah adek kelasku saat kuliah. Tahu lokasi perpustakaan Kotanya kan? Tepatnya di Jalan Suroto, Yogyakarta. Berdekatan dengan kator Dinas Pariwisata Jogja, atau kalau lebih mudahnya belakang Gramedia yang ada di Jalan Sudirman.
Perpustakaan Kota Yogyakarta saat malam hari |
Sampai di pintu masuk perpustakaan,
aku memarkir sepeda di tempat khusus sepeda. Sudah ada sekitar 5 sepeda yang
terparkir, aku pun mengunci sepeda, lalu masuk ke dalam perpustakaan. Tanpa
banyak waktu, aku meminjam kunci loker untuk menyimpan tas. Untuk pengunjung
dan tidak mempunyai kartu anggota perpustakaan, aku harus menyertakan uang
sebesar 10k untuk jaminan.
Lalu, aku berjalan keluar dari ruangan. Tepat di sebelah kiri terdapat berjejer loker yang disediakan. Kucari loker nomor 51, dan memasukkan tas ke dalamnya. Sebelum itu, barang-barang berharga seperti dompet, hp, laptop, dan lainnya aku bawa ke dalam.
Lalu, aku berjalan keluar dari ruangan. Tepat di sebelah kiri terdapat berjejer loker yang disediakan. Kucari loker nomor 51, dan memasukkan tas ke dalamnya. Sebelum itu, barang-barang berharga seperti dompet, hp, laptop, dan lainnya aku bawa ke dalam.
Kunci loker untuk pemustaka |
Di dalam perpustakaan ini sudah
banyak pengunjung yang menyempatkan untuk berkunjung. Setiap kursi di dalam
perpustakaan sudah terdapat sekelompok pengunjung yang membaca buku, ataupun
sedang mengerjakan tugas. Aku membuka laptop untuk sekedar menulis beberapa
tulisan. Sementara itu, di depanku terlihat seorang pengunjung sedang mencari
koleksi di OPAC yang disediakan.
Kulihat sekeliling ruangan di lantai satu, di sini aku melihat ada dua OPAC, satu dekat pintu masuk (depan meja petugas), dan satunya ada di dekat rak-rak buku (belakang meja petugas). Ada banyak rak yang dipenuhi koleksi perpustakaan, koleksi ini adalah tempat sirkulasi; artinya buku-buku tersebut bisa dipinjam bagi yang punya kartu anggota.
Aku mengeliling tiap rak, mencoba mengambil beberapa buku untuk kubaca. Seraya mengambil koleksi, kusempatkan untuk mengabadikan beberapa gambar. Lumayan, setidaknya aku ada bahan untuk menulis blog tentang kunjungan ke perpustakaan ini.
Kulihat sekeliling ruangan di lantai satu, di sini aku melihat ada dua OPAC, satu dekat pintu masuk (depan meja petugas), dan satunya ada di dekat rak-rak buku (belakang meja petugas). Ada banyak rak yang dipenuhi koleksi perpustakaan, koleksi ini adalah tempat sirkulasi; artinya buku-buku tersebut bisa dipinjam bagi yang punya kartu anggota.
Aku mengeliling tiap rak, mencoba mengambil beberapa buku untuk kubaca. Seraya mengambil koleksi, kusempatkan untuk mengabadikan beberapa gambar. Lumayan, setidaknya aku ada bahan untuk menulis blog tentang kunjungan ke perpustakaan ini.
Suasana di dalam Perpustakaan Kota Yogyakarta |
Oya, di sini juga disediakan semacam
voucher untuk mendapat Wifi gratis. Caranya cukup mudah, kita tinggal datang ke
meja petugas, lalu menulis dibuku yang disediakan. Setelah itu, kita akan
mendapatkan kertas kecil yang berisi Username & Password untuk dapat
mengakses Wifi. Sebagian besar para pengunjung yang mengakses Wifi ini
berkumpul di kursi-kursi permanen yang sudah disediakan di luar ruangan.
Ada banyak kursi di luar ruangan yang dapat digunakan para pengunjung untuk sekedar menikmati fasilitas Wifi ataupun untuk berdiskusi. Untuk kursi-kursi di luar ini, para pengunjung bisa duduk santai sampai pukul 00.00 wib. Sementara layanan perpustakaan hanya sampai puku 21.00 wib saja.
Ada banyak kursi di luar ruangan yang dapat digunakan para pengunjung untuk sekedar menikmati fasilitas Wifi ataupun untuk berdiskusi. Untuk kursi-kursi di luar ini, para pengunjung bisa duduk santai sampai pukul 00.00 wib. Sementara layanan perpustakaan hanya sampai puku 21.00 wib saja.
Menikmati fasilitas Wifi gratis |
Sesaat berlalu, aku melangkahkan kaki
menuju lantai dua. Di sini lebih untuk para pengunjung anak-anak. Sebuah sekat
ruangan yang berwarna cerah tepat dihadapanku, di dalamnya terdapat koleksi
yang tersusun rapi dengan tempelan rak yang meriah. Tidak lupa juga sebuah
kursi sofa berwarna merah yang bisa dijadikan anak-anak untuk duduk santai
seraya melahap bacaannya.
Tidak hanya koleksi seperti buku saja, disudut ruangan terdapat sebuah Globe yang terpajang rapi. Bisa jadi Globe itu menjadi benda yang menarik perhatian anak-anak untuk mengetahui lokasi suatu Negara.
Tidak hanya koleksi seperti buku saja, disudut ruangan terdapat sebuah Globe yang terpajang rapi. Bisa jadi Globe itu menjadi benda yang menarik perhatian anak-anak untuk mengetahui lokasi suatu Negara.
Koleksi untuk anak di lantai dua |
Kusapukan mata di sudut lainnya.
Sebuah ruangan yang hanya diberi karpet ada disudut lain, depannya pun terdapat
kursi dan beberapa meja yang bisa digunakan untuk berdiskusi. Hampir disetiap
sudut terdapat colokan arus listrik, bahkan kursi-kursi permanen di bawah pun
terdapat banyak colokan arus listrik. Ini sangat membantu bagi pengunjung yang
membawa laptop agar laptopnya tidak mati saat sedang digunakan beraktiftas.
Fasilitas yang ada di lantai dua |
Ada yang menarik bagiku, tepat di
belakang meja petugas di lantai dua, terdapat sekitar 4 komputer yang
disediakan untuk pengunjung. Di sini pengunjung bisa menggunakan computer itu
untuk akses internet. Di sini juga layanan fotokopi tersedia, aku dapat melihat
seorang pengunjung yang sedang memfotocopy sebuah buku. Sementara disudut lain,
terdapat ruangan yang agak tertutup.
Tepat dipintunya bertuliskan “RAISA (Ruang Diskusi Bersama), berdasarkan informasi dari petugas dilantai dua, ruangan ini bisa digunakan siapa saja yang mempunyai kartu anggota perpustakaan untuk berdiskusi. Kubuka pintunya, di dalam tersedia monitor, PC, maupun LCD. Cukup bagus untuk berdiskusi ataupun melakukan rapat diruangan tersebut.
Tepat dipintunya bertuliskan “RAISA (Ruang Diskusi Bersama), berdasarkan informasi dari petugas dilantai dua, ruangan ini bisa digunakan siapa saja yang mempunyai kartu anggota perpustakaan untuk berdiskusi. Kubuka pintunya, di dalam tersedia monitor, PC, maupun LCD. Cukup bagus untuk berdiskusi ataupun melakukan rapat diruangan tersebut.
Ruang untuk diskusi atau rapat |
Sedikit informasi yang aku dapatkan,
bagi kalian yang ingin mendaftar menjadi anggota perpustakaan kota Jogja;
kalian harus membawa KTP dan foto saat mendaftar pada jam kerja. Aturannya,
jika pemilik KTP tersebut adalah warga Jogja, maka cukup hanya menyertakan foto
saja. Sedangkan jika pemilik KTP itu orang luar Jogja, bisa menyertakan KTM
(jika mahasiswa) saat mendaftar, atau bagi pekerja; bisa menyertakaan Surat
Keterangan Kerja instansinya.
Cukup menyenangkan akhir pekan ini bisa santai di perpustakaan Kota Jogja. *Tambahan, untuk musholla lokasinya di belakang, jadi harus melalui arah pintu keluar, nanti belok kanan. Di sana juga terdapat parkir khusus petugas dan beberapa mobil & motor untuk Perpustakaan Keliling. *Kunjungan ke Perpustakaan Kota Jogja ini pada hari Sabtu 03 Oktober 2015.
Cukup menyenangkan akhir pekan ini bisa santai di perpustakaan Kota Jogja. *Tambahan, untuk musholla lokasinya di belakang, jadi harus melalui arah pintu keluar, nanti belok kanan. Di sana juga terdapat parkir khusus petugas dan beberapa mobil & motor untuk Perpustakaan Keliling. *Kunjungan ke Perpustakaan Kota Jogja ini pada hari Sabtu 03 Oktober 2015.
Baca juga tulisan lainnya
malam minggu di perpustakaan kota keren
BalasHapusHeee, sesekali main di Pepustakaan Kota :-D
HapusBuka sampai jam 9 malam? Kalo aku tinggal di Jogja sih, tiap malam minggu bisa ngapelin perpus trus. Hehee..
BalasHapusSayang, di Semarang jam 5 udh tutup.
Iya, bahkan beberapa kampus buka sampai malam juga perpustakaan pusatnya :-D
HapusPasti yang dicari disana itu Wifi Gratis'a hahaha :D #pengalaman
BalasHapusHaaa, untung aku ada urusan dengan petugasnya :-D
Hapusaahhh kangen jaman" kuliah hehehe....
BalasHapusPokoknya seru di sini, mas :-D
HapusTerimakasih infonya
BalasHapusSama-sama :-D
HapusPenasaran denga perpustakaan kota jogja...
BalasHapusPunya planing pgen berkunjung ke beberapa perpus di jateng...
Terimakasih atas informasinya..sangaat mrmbantu
Wah rencana yang bagus itu :-D
HapusWah cukup lengkap dan keren juga fasilitas perpustakaan kota Jogja mas, disediakan wifi gartis pula. Btw itu ada anak2 yang di fasilitas lantai dua kelihatan streaming youtube / main game itu mas..mata ane rada gak jelas lihatnya hehe
BalasHapusLain waktu kalau ane main ke Jogja bisa nyempatin mampir di perpus kota tuh. Thanks infonya mas Nashirullah, sangat bermanfaat dan mantap.
Mereka seperti sedang membaca Komik online :-D
Hapustampak nyaman perpusnya, malam minggu berkencan dengan buku.. top
BalasHapusHaaa, lebih seru lagi kalo kenal sama staf perpustakaannya yang cewek haaaa
HapusWah mantap mas nasir,,,
BalasHapusngetripnya ke tempat gudang ilmu pengetahuan..
Semoga dapat ditiru sama bloger travel lain, termasuk saya :D
Heee, hanya menyempatkan beberapa waktu aja, mas :-D
HapusKeren juga ya mas perpus nya lengkap begitu, terbayang ke sana naik sepeda bersama suamiku, bakalan betah dan ndak pulang pulang :)
BalasHapusHeeee, kudu pulang mbak. Lah mau tidur dimana haaa
HapusWidiihhhh enak banget tuh perpus,,,,klo saya ada disana...bisa buat artikel 100 biji sehari,,,
BalasHapusWah hebat, mas kalo bisa buat segitu :-D
HapusAku sehari bisa satu aja udah beruntung banget :-D