“Kapan
terakhir kamu makan seafood Cumi-cumi segar? Selama di Jogja, aku tak pernah
merasakan nikmatnya lauk Cumi-cumi yang masih segar. Sementara setiap aku balik
ke Karimunjawa, pasti hampir tiap hari aku bisa menikmati lauk yang masih
segar. Tentu nikmat menu Cumi-cumi, ditambah dengan racikan bumbu ibu.”
Cumi-cumi hasil tangkapan bapak |
Menjelang malam, aku duduk santai di
teras rumah. Letupan suara mesin diesel terdengar lantang, tak terdengar suara
derik Jangkrik yang biasa kudengar. Sudah beberapa minggu tempatku mati lampu.
Proses pembangunan listrik sedang berlangsung, sementara mesin PLTD yang biasa
hidup sering eror. Jadi terpaksa orang rumah menghidupkan mesin diesel. Malam
menjadi lebih larut, tak terlihat bintang. Sesekali terlihat kilat di langit.
Benar saja, menjelang tengah malam hujan deras. Aku tidur lelap sampai pagi.
Bangun pagiku agak terlambat. Pukul
05.45WIB aku baru keluar dari kamar, dan menuju kamar mandi. Seusai sholat
subuh kepagian, aku melongok ke dipan yang ada di luar dapur. Bapak sedang
ngobrol bareng kakak perempuanku. Ternyata semalam waktu hujan, bapak berangkat
mancing malam. Alhasil, beliau mendapatkan tujuh Cumi-cumi segar ditambah
dengan beberapa ekor ikan. Aku bersorak gembira; ini artinya hari ini menunya
adalah Cumi-cumi. Dimasak apapun kalau Cumi-cumi pasti nggak nolak.
Hasil tangkapan semalam *abaikan orang yang difoto |
“Pak aku dipoto ya. Nanti pencet yang tombol ini ya,” Rengekku.
Anak macam apa aku ini? Bapak
bukannya diajak foto bareng malah aku mintai tolong untuk memotretku bareng
hasil pancingannya. Beliau tak merasa kesulitan mengabadikanku, dan tentunya
hasilnya nggak kalah keren.
“Nanti ditumis saja Cuminya. Tapi kepalanya di masak hitam ya,” Usul bapak.
Aku langsung mengangguk setuju saja.
Toh yang masak bukan aku, tapi mbakku dan ibu. Tugasku nanti adalah makan. Tak
banyak kuketahui apa bumbu yang digunakan untuk membuat lauk Cumi-cumi ini jadi
tumis kecap, dan Cumi Kuah Hitam. Aku juga tak tanya ke ibu mengenai
bahan-bahan yang dibutuhkan. Yang kulalukan pagi ini adalah jogging dan pulang-pulang semua sudah
siap saji.
“Cumi tumisnya di wajan yang di dapur. Kalau Cumi Hitamnya di atas
kompor,” Terang ibu
yang melihatku berjalan ke dapur.
“Iyek mak (Iya Bu)” Jawabku memakai bahasa Bugis.
Cumi Tumis Kecap buatan Ibu |
Cumi Kuah Hitam buatan Ibu |
Kuambil Cumi-cumi yang sudah dimasak.
Pertama yang kuambil adalah Cumi Tumis Kecap. Cumi ini bahannya sama seperti
saat kita membuat tumis, hanya saja lumuran kecapnya tak banyak. Sudah tentu
menggoda selera. Sedangkan untuk Cumi Kuah Tinta ini lebih simpel bumbunya.
Yang kurasakan saat menyicip kuah hitam (tinta Cumi-cumi) itu terasa irisan bawang
merah dan aroma daun serai/sereh. Untuk diketahui saja, banyak orang sini
bilang kalau Kepala Cumi-cumi itu paling enak dimasak Kuah Hitam. Oya, hitamnya
kuah ini berasal dari tinta Cumi-cumi yang sengaja tidak dibuang.
Tak perlu berlama-lama, aku sudah
siap sarapan pagi. Pagi ini sarapanku sangat menggoda. Sajian Cumi Tumis Kecap,
Cumi Kuah Hitam, dan Ikan Bakar. Ini adalah menu yang paling spesial, terlebih
makanan ini adalah masakan ibu. Masakan yang aku selalu kangeni selama di
Jogja. Nikmat banget kan? Ada yang mau?
Banyak lauknya daripada nasinya |
Tiap bulan Maret – Mei hampir
dipastikan Karimunjawa sedang musim Cumi. Jadi jangan kaget kalau banyak
nelayan yang mendapatkan banyak Cumi-cumi kala mereka memancing. Di sini harga
Cumi-cumi segar perkilo seharga Rp.20.000 saja. Sangat murah kan? Baiklah,
waktunya menikmati sarapan pagi. Ups lupa,
dulu waktu teman-teman kuliah tahun 2011 ke Karimunjawa juga diberi menu Cumi-cumi.
Kalau tidak salah teman-teman ke Karimunjawa bulan April 2011 *Sarapan menu Cumi-cumi ini pada hari Sabtu;
26 Maret 2016 saat sedang pulang ke Karimunjawa.
Baca juga kuliner lainnya
Ngga ada yang digoreng tepung itu Mas, lain waktu bikin cumi goreng tepung sama cumi lombok hijau..enak lho..hehehe
BalasHapusKalau di Karimunjawa jarang goreng tepung. Yang ada malah goreng cumi langsung hehehhehe. Siap makasih sarannya :-D
Hapusmemang anak muda jaman sekarang suka nyuruh2 orang tua :)
BalasHapusAbis itu langsung sungkem ke bapak :-D
Hapusmas tolong dong dirincikan lagi resepnya biar aku juga bisa buat,masih bingung
BalasHapusDuh kalau resepnya bener-bener nggak paham aku heehhehe, coba aja cari di Cumi Kuah Hitam pasti bannyak resepnya
HapusCuminya sangar
BalasHapusSeger broo. Langsung eksekusi ahhahahah
Hapuspas lagi tugas di pesisir suka buat yg cumi kecap.. :D
BalasHapussoalnya bumbunya plg gampang ^^
Haaa, sama digoreng biar lebih cepat dan simpel :-D
HapusNgiler banget duh lihat cumi kuah hitam
BalasHapusBisa dicoba kalau ke pantai :-D
HapusKalau menurut saya sih lebih enak di goreng tuh mas :) tapi udah ah jgn bahas tentang cumi, kasian yang alergi :)
BalasHapusHahahahaha, wah bahaya kalau alergi cumi :-D
HapusBeuhh... mantap banget makan pake cumi, apalagi cumi segar gitu, jadi ngiler nih hehehe..
BalasHapusKalau anak laut ini biasa :-D
HapusHuwaaaaaaaaaa bacanya bikin lapaaaaar
BalasHapusTahan mbak hahahah, wah di kalimatan dapat makan kepiting dong :-D
Hapusitu namanya cumi-cumi apa ya kang ?
BalasHapusAku kok lupa namanya ya ahahah, pokoknya bukan sotong :-D
HapusGa suka makan cumi, alergi duh
BalasHapusWahh padahal cumi enak loh *eh :-D
Hapuswah ibunya mas Rullah jago amsak cumiyy euuy kereeennn bisa di bagi tuh resepnya hehehe... mantap mas
BalasHapusHeeeee, setiap ibu yang hidupnya dipesisiran pasti bisa masak cumi :-D
HapusKayaknya gurih gurih enyoyyy
BalasHapusEnak banget deh hahahhaha
Hapusaku baru balik dari maksaar mas.. dan tau sendirikan, di sana terkenal aa seafoodnya yg enak bgt ^o^! Termasuk yg aku coba kemarin cumi masak hitam... ya ampuuuuun, itu cumi hitam terenak deh.. ga ada amis2nya, daging cuminya lembut, duuuh, mbak ART ku aja ga bisa masak seenak itu..
BalasHapusHaaaaa, kudu lama-lama di sana, mbak :-D
HapusBeruntunglah ibuku keturunan orang makasar :-D
Grrrrr menjelang makan siang malah baca postingan beginian, saya lafaaaaarrr >_<
BalasHapusHahhahahha, ayoo makan kalau lapar :-D
HapusCumi-cumi di situ sebesar itu selalu? Kadang kalau udah besar gitu beberapa orang nyebutnya Sotong (di kepalaku sih sama aja)
BalasHapusDuh jadi pengeeen hahahaha
Kalau Sotong beda lagi mas, Sotong dipunggungnya ada tengkurung :-D
HapusKalau cumi-cumi jenis ini nggak ada tempurungnya, hanya kayak plastik yang tipis :-D
cumi tumis kecapnya terlihat enak, coba kalau ada resepnya mas.. hehe
BalasHapusnggak takut kualat mas, masa Om Cumilebay kamu makan gitu hahaha
BalasHapusDuh durhaka aku sama om Cumilebay :-(
Hapus