Nikmatnya Menu Cumi Kuah Hitam dan Cumi Tumis Kecap - Nasirullah Sitam

Nikmatnya Menu Cumi Kuah Hitam dan Cumi Tumis Kecap

Share This
Kapan terakhir kamu makan seafood Cumi-cumi segar? Selama di Jogja, aku tak pernah merasakan nikmatnya lauk Cumi-cumi yang masih segar. Sementara setiap aku balik ke Karimunjawa, pasti hampir tiap hari aku bisa menikmati lauk yang masih segar. Tentu nikmat menu Cumi-cumi, ditambah dengan racikan bumbu ibu.”
Cumi-cumi hasil tangkapan bapak
Cumi-cumi hasil tangkapan bapak
Menjelang malam, aku duduk santai di teras rumah. Letupan suara mesin diesel terdengar lantang, tak terdengar suara derik Jangkrik yang biasa kudengar. Sudah beberapa minggu tempatku mati lampu. Proses pembangunan listrik sedang berlangsung, sementara mesin PLTD yang biasa hidup sering eror. Jadi terpaksa orang rumah menghidupkan mesin diesel. Malam menjadi lebih larut, tak terlihat bintang. Sesekali terlihat kilat di langit. Benar saja, menjelang tengah malam hujan deras. Aku tidur lelap sampai pagi.

Bangun pagiku agak terlambat. Pukul 05.45WIB aku baru keluar dari kamar, dan menuju kamar mandi. Seusai sholat subuh kepagian, aku melongok ke dipan yang ada di luar dapur. Bapak sedang ngobrol bareng kakak perempuanku. Ternyata semalam waktu hujan, bapak berangkat mancing malam. Alhasil, beliau mendapatkan tujuh Cumi-cumi segar ditambah dengan beberapa ekor ikan. Aku bersorak gembira; ini artinya hari ini menunya adalah Cumi-cumi. Dimasak apapun kalau Cumi-cumi pasti nggak nolak.
Hasil tangkapan semalam *abaikan orang yang difoto
Hasil tangkapan semalam *abaikan orang yang difoto
Hasil tangkapan semalam *abaikan orang yang difoto
“Pak aku dipoto ya. Nanti pencet yang tombol ini ya,” Rengekku.

Anak macam apa aku ini? Bapak bukannya diajak foto bareng malah aku mintai tolong untuk memotretku bareng hasil pancingannya. Beliau tak merasa kesulitan mengabadikanku, dan tentunya hasilnya nggak kalah keren.

“Nanti ditumis saja Cuminya. Tapi kepalanya di masak hitam ya,” Usul bapak.

Aku langsung mengangguk setuju saja. Toh yang masak bukan aku, tapi mbakku dan ibu. Tugasku nanti adalah makan. Tak banyak kuketahui apa bumbu yang digunakan untuk membuat lauk Cumi-cumi ini jadi tumis kecap, dan Cumi Kuah Hitam. Aku juga tak tanya ke ibu mengenai bahan-bahan yang dibutuhkan. Yang kulalukan pagi ini adalah jogging dan pulang-pulang semua sudah siap saji.

“Cumi tumisnya di wajan yang di dapur. Kalau Cumi Hitamnya di atas kompor,” Terang ibu yang melihatku berjalan ke dapur.

“Iyek mak (Iya Bu)” Jawabku memakai bahasa Bugis.
Cumi Tumis Kecap buatan Ibu
Cumi Tumis Kecap buatan Ibu
Cumi Kuah Hitam buatan Ibu
Cumi Kuah Hitam buatan Ibu
Kuambil Cumi-cumi yang sudah dimasak. Pertama yang kuambil adalah Cumi Tumis Kecap. Cumi ini bahannya sama seperti saat kita membuat tumis, hanya saja lumuran kecapnya tak banyak. Sudah tentu menggoda selera. Sedangkan untuk Cumi Kuah Tinta ini lebih simpel bumbunya. Yang kurasakan saat menyicip kuah hitam (tinta Cumi-cumi) itu terasa irisan bawang merah dan aroma daun serai/sereh. Untuk diketahui saja, banyak orang sini bilang kalau Kepala Cumi-cumi itu paling enak dimasak Kuah Hitam. Oya, hitamnya kuah ini berasal dari tinta Cumi-cumi yang sengaja tidak dibuang.

Tak perlu berlama-lama, aku sudah siap sarapan pagi. Pagi ini sarapanku sangat menggoda. Sajian Cumi Tumis Kecap, Cumi Kuah Hitam, dan Ikan Bakar. Ini adalah menu yang paling spesial, terlebih makanan ini adalah masakan ibu. Masakan yang aku selalu kangeni selama di Jogja. Nikmat banget kan? Ada yang mau?
Banyak lauknya daripada nasinya
Banyak lauknya daripada nasinya
Tiap bulan Maret – Mei hampir dipastikan Karimunjawa sedang musim Cumi. Jadi jangan kaget kalau banyak nelayan yang mendapatkan banyak Cumi-cumi kala mereka memancing. Di sini harga Cumi-cumi segar perkilo seharga Rp.20.000 saja. Sangat murah kan? Baiklah, waktunya menikmati sarapan pagi. Ups lupa, dulu waktu teman-teman kuliah tahun 2011 ke Karimunjawa juga diberi menu Cumi-cumi. Kalau tidak salah teman-teman ke Karimunjawa bulan April 2011 *Sarapan menu Cumi-cumi ini pada hari Sabtu; 26 Maret 2016 saat sedang pulang ke Karimunjawa.
Baca juga kuliner lainnya 

35 komentar:

  1. Ngga ada yang digoreng tepung itu Mas, lain waktu bikin cumi goreng tepung sama cumi lombok hijau..enak lho..hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di Karimunjawa jarang goreng tepung. Yang ada malah goreng cumi langsung hehehhehe. Siap makasih sarannya :-D

      Hapus
  2. memang anak muda jaman sekarang suka nyuruh2 orang tua :)

    BalasHapus
  3. mas tolong dong dirincikan lagi resepnya biar aku juga bisa buat,masih bingung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh kalau resepnya bener-bener nggak paham aku heehhehe, coba aja cari di Cumi Kuah Hitam pasti bannyak resepnya

      Hapus
  4. pas lagi tugas di pesisir suka buat yg cumi kecap.. :D
    soalnya bumbunya plg gampang ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaa, sama digoreng biar lebih cepat dan simpel :-D

      Hapus
  5. Ngiler banget duh lihat cumi kuah hitam

    BalasHapus
  6. Kalau menurut saya sih lebih enak di goreng tuh mas :) tapi udah ah jgn bahas tentang cumi, kasian yang alergi :)

    BalasHapus
  7. Beuhh... mantap banget makan pake cumi, apalagi cumi segar gitu, jadi ngiler nih hehehe..

    BalasHapus
  8. Huwaaaaaaaaaa bacanya bikin lapaaaaar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tahan mbak hahahah, wah di kalimatan dapat makan kepiting dong :-D

      Hapus
  9. itu namanya cumi-cumi apa ya kang ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku kok lupa namanya ya ahahah, pokoknya bukan sotong :-D

      Hapus
  10. wah ibunya mas Rullah jago amsak cumiyy euuy kereeennn bisa di bagi tuh resepnya hehehe... mantap mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heeeee, setiap ibu yang hidupnya dipesisiran pasti bisa masak cumi :-D

      Hapus
  11. aku baru balik dari maksaar mas.. dan tau sendirikan, di sana terkenal aa seafoodnya yg enak bgt ^o^! Termasuk yg aku coba kemarin cumi masak hitam... ya ampuuuuun, itu cumi hitam terenak deh.. ga ada amis2nya, daging cuminya lembut, duuuh, mbak ART ku aja ga bisa masak seenak itu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaaaa, kudu lama-lama di sana, mbak :-D
      Beruntunglah ibuku keturunan orang makasar :-D

      Hapus
  12. Grrrrr menjelang makan siang malah baca postingan beginian, saya lafaaaaarrr >_<

    BalasHapus
  13. Cumi-cumi di situ sebesar itu selalu? Kadang kalau udah besar gitu beberapa orang nyebutnya Sotong (di kepalaku sih sama aja)

    Duh jadi pengeeen hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau Sotong beda lagi mas, Sotong dipunggungnya ada tengkurung :-D
      Kalau cumi-cumi jenis ini nggak ada tempurungnya, hanya kayak plastik yang tipis :-D

      Hapus
  14. cumi tumis kecapnya terlihat enak, coba kalau ada resepnya mas.. hehe

    BalasHapus
  15. nggak takut kualat mas, masa Om Cumilebay kamu makan gitu hahaha

    BalasHapus

Pages