Ikon-ikon Menarik Difoto Selama di Karimunjawa - Nasirullah Sitam

Ikon-ikon Menarik Difoto Selama di Karimunjawa

Share This
Lupakan sejenak pantai, karena di Karimunjawa tak melulu tetang pantai. Ada tempat yang cukup menarik dikunjungi para wisatawan, tempat di mana para wisatawan dapat mengabadikan diri dengan berbagai gaya, membuat orang lain tahu kalau di sedang berada di Karimunjawa. tempat itu adalah bukit yang dekat dari Bukit Love dan Joko Tuo.”
Mengabadikan diri di Bukit Joko Tuo Karimunjawa
Mengabadikan diri di Bukit Joko Tuo Karimunjawa
Tempat selanjutnya yang akan aku kunjungi adalah bukit berisi ikon-ikon menarik yang berada di dukuh Jati Kerep, Karimunjawa. Lokasi tempat tersebut tidak jauh dari Karimunjawa, hanya berjarak sekitar 1.5 kilometer saja. Dari arah Pantai Annora, jalan Karimunjawa hampir semuanya sudah mulus, tapi jalan Legon Cikmas – Nyamplungan masih parah. Jalanan berlubang dan tak bisa dipilih harus kami libas memakai motor matic.

Sepanjang perjalanan sisi kiriku adalah perbukitan. Tepat di belakang rumah-rumah warga, di sana terlihat barisan bukit yang tak pernah kujamah. Barisan bukit (Gunung Gendero) memang terlihat gagah. Jangan pernah mengira jika Karimunjawa itu hanya daratan tak berbukit. Karena di sini ada perbukitan yang lumayan mencolok. Tak lebih dari 15 menit kami sampai di kawasan tersebut. Bukit ini satu tempat dengan tulisan Bukit LOVE. Dari tulisan LOVE ada jalan menuju atas, di sanalah tempat ikon-ikon menariknya. Portal kecil terbuka, kami menaiki motor sampai diparkiran.
Bukit Love Karimunjawa
Bukit Love Karimunjawa
Portal memasuki kawasan Joko Tuo Karimunjawa
Portal memasuki kawasan Joko Tuo Karimunjawa
Sudah ada satu motor di sini. Kulihat plat motor tersebut dari provinsi Jawa Timur. Sisi kanan sudah terbangun kios-kios yang menjajakan kaos Karimunjawa dan cinderamata lainnya. Bukit ini tak luas, ikon-ikonnya tersebar di beberapa tempat yang sedikit terjal. Tepat di belakang parkir sepeda motor, sebuah pohon besar diberi tempat semacam lorong/goa yang terbuat dari ranting-ranting diatur sedemikian rupa. Unik juga ya, ranting-ranting ini malah terlihat seperti goa di atas pohon. Di dalamnya juga cukup luas. Untuk menaiki tempat tersebut disediakan tangga. Hanya saja perlu kehati-hatian saat naik, tangga yang tersandar itu tak diikat. Jadi sedikit bergerak-gerak kala kalian naik ke sana.
Goa atau Rumah Pohon?
Goa atau Rumah Pohon?
Salah satu ikon yang sering kulihat di sosmed selama ini adalah tulisan Karimunjawa. Tulisan ini cukup sering terlihat dilinimasaku. Aku mengabadikan tulisan tersebut, bahkan aku sempat foto bareng di samping tulisan. Tak sedikit orang yang berfoto di sini, wisatawan ataupun warga setempat seperti aku. Bahkan ada beberapa foto yang mengabadikan tempat  dengan berpose menurutku norak. Mereka (orang yang berfoto) menaiki tulisan dan berdiri di atasnya. Memang kuat dan kokoh sih tulisan ini, tapi sepertinya tak perlu kita berfoto seperti itu. Cukuplah kita mengabadikan sewajarnya saja.
Tulisan Karimunjawa yang sering dijadikan tempat berfoto
Tulisan Karimunjawa yang sering dijadikan tempat berfoto
Meruntut sedikit tentang banyak ikon di sini. Bukit ini dalam tiga tahun terakhir memang sengaja dibuat sedemikian indah. Ada banyak ikon-ikon yang dibuat agar terlihat seperti taman. Bagus sekali konsepnya. Sewaktu aku masih sekolah di SMP; tempat ini merupakan salah satu jalur membelah perbukitan untuk menuju Legon Lele. Dulu, aku pernah berjalan ke Legon Lele lewat sini. Yang aku ketahui adalah di tengah-tengah perbukitan ada tower tinggi. Entah sekarang masih ada bangkainya atau sudah hilang diambil para perongsok.

Lokasi ini berdekatan dengan Bukit Joko Tuo; bukit yang bisa digunakan untuk trekking dan melihat tulang ikan besar. Joko Tuo; penamaan yang tak asing bagi orang Karimunjawa. Entah benar atau tidak, sedari kecil nama Joko Tuo identik dengan ikan besar. Atau waktu aku kecil membayangkan Joko Tuo adalah sosok ikan raksasa yang menunggu di perairan Karimunjawa. Tak kuketahui seperti apa bentuk ikannya, tapi setiap ada tulang-tulang/bangkai ikan besar yang hanyut sampai pantai, banyak orang bilang seperti ikan Joko Tuo. Tulang ikan pun besar, bahkan setiap ruasnya seperti putaran kipas angin duduk tulangnya. *Nanti kalau waktu masih banyak kukunjungi Bukit Joko Tuo yang hanya sepelemparan batu dari sini.

Di depanku sebuah hasil karya berbentuk Love menghadap ke pantai, warnanya yang meriah pun membuat salah satu ikon ini cukup bagus. Tak hanya itu saja, sebuah patung Ikan besar pun juga dibuat. Apa ini ikan Joko Tuo? Entahlah, ikan ini sih salah satu ikan karang kalau tidak salah. Ikan yang sering terperangkap di bubu nelayan (perangkap ikan terbuat dari kawat ataupun anyaman bambu). Menarik banget kan? Ayo kalau ke Karimunjawa sempatkan ke sini.
Ikon-ikon lain yang ada di bukit Joko Tuo Karimunjawa
Ikon-ikon lain yang ada di bukit Joko Tuo Karimunjawa
Ikon-ikon lain yang ada di bukit Joko Tuo Karimunjawa
“Dari mana mas?” Tanyaku pada dua orang yang duduk di kursi seraya memandang lautan lepas.

“Dari Madiun, mas. Lah mas sendiri?” Tanya salah satu dari mereka.

“Saya asli warga sini, mas.”

Kami berjabat tangan dan ngobrol santai. Kedua wisatawan dari Madiun ini sudah tiga hari di Karimunjawa, mereka tidak ikut paket wisata. Mereka cukup menikmati Karimunjawa dan menjelajah dengan kendaraan pribadi yang dibawa.
Wisatawan dari Madiun yang berbincang denganku
Wisatawan dari Madiun yang berbincang denganku
Bebatuan di bukit ini lumayan gersang. Aku harus mencari tempat untuk berteduh. Ada beberapa kursi yang dikonsep seperti taman. Dari sini dapat terlihat laut lepas. Bahkan dari sini kita bisa menyaksikan sunset. Sepertinya kalau aku balik ke Karimunjawa bulan Puasa besok mending berburu sunset di sini juga.

Seperti yang terlihat dari tulisan Love, di sini memang lebih tinggi dan tak terhalang banyak pepohonan. Pulau-pulau yang ada di barat Karimunjawa terlihat jelas. Atau kapal yang berlayar tak jauh dari perairan Karimunjawa juga dapat terlihat. Lautan berwarna biru, dan beberapa titik berwarna lebih gelap. Bisa jadi itu adalah tempat kumpulan karang (takak). Kulihat sisi kanan; deretan hijau hutan Mangrove Karimunjawa membuat mata takjub. Juga terlihat sedikit bukit kecil yang merupakan daratan. Sementara sisi kiri banyak rumah-rumah dan kapal bersandar. Itu adalah Pelabuhan Karimunjawa Lama. Pelabuhan yang dekat dari kantor Syahbandar; bukan Pelabuhan untuk sandar kapal Jepara – Karimunjawa. Dua tower menjulang tinggi, dan di seberang sana terlihat jelas juga Pulau Menjangan Besar. Salah satu pulau yang sering dikunjungi wisatawan selama di Karimunjawa.
Memandangan indah dari atas Bukit Joko Tuo
Memandangan indah dari atas Bukit Joko Tuo
Memandangan indah dari atas Bukit Joko Tuo
Aku tertarik mengabadikan diri di anyaman ranting mirip goa di atas pohon. Bergegas kunaiki tangganya, sedikit bergoyang; tapi tak masalah. Dari atas pohon, aku meminta Dedi memotretku. Cukuplah untuk dokumentasikan saja.

Hasilnya agak blur kak, diulangi ya?

“Nggak usah, yang penting kan ada dokumentasinya,” Jawabku seraya menuruni anak tangga yang terbuat dari batang kayu.
Lagi-lagi mengabadikan diri
Lagi-lagi mengabadikan diri
Bukit ini dalam beberapa waktu terakhir ini terus bersolek. Aku balik ke Jogja sudah ada ikon baru lagi di sini. Nanti aku tambahkan jika pulang ke Karimunjawa bulan Juli. Harapanku untuk tempat ini semoga lebih bagus lagi saat bersolek. Jika bis; setiap sudut ditanami bunga sehingga terlihat seperti taman. Dan juga pohon-pohon agar lebih teduh. Ya, tempat bukit ini didominasi bebatuan, tapi kemungkinan bisa ditanami bunga disisi-sisi yang potensial. Pastinya, aku tak sabar kembali ke sini bulan Juli 2016; duduk santai di kursi dan menunggu senja, mengabadikan sunset indah. Berharap tempat ini tetap terawat kebersihannya, dan bisa menjadi pilihan alternatif wisatawan untuk menikmati senja. *Kunjungan (Pulang) ke Karimunjawa pada hari Sabtu; 26 Maret 2016.
Baca juga perjalanan lainnya 

26 komentar:

  1. Karimunjawa itu memang tempat yang indah di indonesia yang wajib di kujungi, betul tidak kang :D

    BalasHapus
  2. Miniatur Ikan yang di joko tuo itu gede enggak e mas? Kok sepiii asyik banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emmmm mau tau ya? Makanya ke sini ahahahhahaha

      Hapus
  3. Penasaran saya ingin coba liburan ke karimunjawa :)

    BalasHapus
  4. Gila tempatnya keren banget...ane sudah lama pengen bangat kesana,,makasih banyak infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, hehhhehhe. Ada banyak tempat yang masih belum kukunjungi di Karimunjawa

      Hapus
  5. wah karimun jawa ini kok banyak peminatnya kenapa y mas??? saya penasaran... hehe padahal kalo di pantai" saya sadar akan panasnya hehe... tapi kayaknya di spot ini adem mas... mantap mas Anis bisa jadi pengusaha travel terkemukanya Karimun jawa ini hehe mantap mas...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heee makasih doanya, semoga kita sama-sama sukses :-)

      Hapus
  6. nampaknya para travel blogger harus bikin acara napak tilas nasirullahsitam di karimun jawa. seperti napak tilas jend sudirman di jawa tengah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ampun mas ahahhahaha, pokoknya kalo ke Karimunjawa kudu ngabari :-D

      Hapus
  7. sedap tuh, pahatan patung tulisannya unik dan kreatif. karimun jawa gokil..

    BalasHapus
  8. Wah, keren banget mas tempatnya. Disana selain bisa foto-foto juga bisa menyaksikan keindahan laut ya. Memang mantap Karimun Jawa, banyak tempat wisata yang bisa dijadikan alternatif buat berlibur :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mas, ada banyak tempat yang bisa dikunjungi :-D

      Hapus
  9. wah bisa masuk list desrinasi liburan saya kedepan nih

    BalasHapus
  10. Banyak juga ikonnya ... kapan2 main ke semarang . wisata ke lawang sewu . uji nyali
    Motivator Semarang

    BalasHapus
  11. wah...kayaknya pas nih mas..,ketemu sama yang bahurekso alias yang punya karimunjawa..hehe..
    mohon info nih mas sitam..,untuk idul fitri 2016 apakah tempat2 wisata tetap rame n tukang kapal ttp melayani wisata laut, saking ngebet n pingin nikmati surga keindahan karimunjawa pas lebaran besok ma kel kekarimunjawa mas. tiket kapal pp sudah ngantongin tapi lom tahu mo kemana tujuan wisatanya(no travel agent mas) hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf atas keterlambatan saya membalas waktu di Karimunjawa mas :-(

      Hapus
  12. benar banget, ikon-ikonnya bagus banget buat berfoto ya, apalagi disana juga kita bisa memfoto pemandangan yang indah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar banget. Lokasinya instagramable kan ahhahaha

      Hapus
  13. Sudah 4x ke Karimunjawa tapi tetap rindu untuk kembali kesana. Begitu tiba di Karimunjawa, sepertinya hati ini plong, tenang banget. Rencana liburan lebaran tahun ini akan kembali kesana bersama keluarga besar. Pertama kali kesana pakai kendaraan pribadi dari Bandung, parkir di pelabuhan Kartini selama 3 malam, hanya bayar parkir Rp. 75rb. Th. 2012 belum ada Bahari Express, masih pp dengan KMP Muria 6 jam pelayaran Jepara - Karimunjawa. Kembali lagi 2014, 2015 & 2016 sudah ada Bahari Express, nyaman banget, hanya 2 jam perjalanan. Wisatanya murah-hoping island hanya Rp.150.000,-/hari, penginapannya murah, makannya juga murah di RM ibu Ester dekat dermaga. Pokoknya murah deh. Acara malam hari dialun2 selalu ditunggu, sekedar menikmati ikan bakar & pindang serani yg segar, murah-meriah. Penasaran khaaaaan? Yuuuuukkkksss.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya kalau ke Karimunjawa bukan mau piknik, tapi mudik. Jadi cukup menikmati suasana selama di sana bareng keluarga saja

      Hapus
  14. Awal bulan oktober saya mau ke karimun jawa yuk bagi yang mau ikut berangkat bareng bawa motor dj plabuhan kartini jepara, bisa gmail saya. Nanti bernagkat bareng. Enakan bawa motor lho..

    BalasHapus

Pages