SELIGED, Sepeda Listrik Gede Pertama di Indonesia - Nasirullah Sitam

SELIGED, Sepeda Listrik Gede Pertama di Indonesia

Share This
SELIGED, Sepeda Listrik Gede Pertama di Indonesia
SELIGED, Sepeda Listrik Gede Pertama di Indonesia
Aku menatap tiga sepeda unik yang terparkir di dekat Tugu Jogja. Kayuhan sepeda yang awalnya cepat kulambatkan. Penasaran rasanya melihat tampilan sepeda yang mirip dengan Motor Gede (Moge). Tiga orang pemilik sepeda tersebut duduk di ujung jalan sembari memotret sepeda yang ditata rapi.

Jelas sekali kalau dia mengharapkan Tugu Jogja menjadi latar belakang foto. Walau sore ini kendaraan berlalu-lalang ramai. Sisi jalan jalur lambat memang paling tepat untuk memotret tanpa takut terserempet kendaraan yang melewati area Tugu Jogja.

Demi menuntaskan rasa penasaran, aku memutar balik ke arah Tugu Jogja melalui ruas jalur lambat yang ada di Jalan Mangkubumi. Jalan ini sering dipakai bus parkir ketika hendak menurunkan penumpang hotel. Aku berhenti di ujung tulisan Jalan Mangkubumi, dan menyapa ketiga pemilik sepeda. Sangat ramah ketiganya.

Pak Wiwin, salah satu dari tiga orang yang memakai sepeda besar ini. Aku meminta ijin untuk mengabadikan, sekaligus memperkenalkan diri kalau aku tertarik dengan bentuk sepeda. Dari obrolan ini, aku sedikit mengulik informasi ini jenis sepeda apa. Aku beruntung karena bisa langsung bertemu dengan empunya yang mempunyai ide merancang sepeda tersebut.
Sepeda Listrik Gede ini mirip dengan Moge
Sepeda Listrik Gede ini mirip dengan Moge
“Ini jenis sepeda Lowrider, pak?”

“Bukan mas. Ini SELIGED, Sepeda Listrik Gede,” Terang pak Wiwin.

“Jadi ini sepeda listrik pak?” Aku agak ragu.

Kami berbincang sembari kulihat lebih detail sepedanya. Sepeda ini berbentuk Moge, dan sekilas mirip Moge. Hanya lebih kecil. Di salah satu sepeda terpampang tulisan SELIGED yang merupakan kepanjangan dari Sepeda Listrik Gede.

Penamaan gede pada sepeda ini tentu mengacu pada tampilan sepeda yang besar dan tampak garang. Ditambah dengan ban yang digunakan itu adalah ban motor gede, ada juga ban mobil yang dimodif.
Tulisan SELIGED pada salah satu sepeda
Tulisan SELIGED pada salah satu sepeda
Aku semakin tertarik untuk mengetahui lebih mendalam berkaitan dengan sepeda tersebut. Dari Pak Wiwin, aku mendapatkan informasi yang menarik. Sepeda Listrik Gede ini bukan hanya yang pertama di Jogja, tapi yang pertama juga di Indonesia. Untuk lebih meyakinkan jika ini adalah sepeda listrik, Pak Wiwin memperlihatkan dinamo yang digunakan sebagai alat menjalankan sepeda.

Dinamo sepeda ini tidak berukuran besar, jadi kecepatan sepeda ini dapat melaju kencang karena ban sepeda yang besar sangat berpengaruh. Kinerja sepeda listrik ini hampir mirip dengan motor metik. Ada kunci yang berada di stang kanan sepeda. Ketika kita hidupkan, kita bisa memutar gas agar dinamo tersebut menggerakkan sepeda.

Pak Wiwin mengatakan jika pesepeda itu mempunyai niat yang berbeda-beda. Ada yang hobi downhill, uphill, roadbike, dan lainnya. Tapi ada juga yang mereka itu hanya suka sepedaan santai. Ide sepeda ini muncul karena beliau ingin membuat sesuatu yang masih berkaitan dengan Go Green. Jadi ide tersebut direalisasikan menjadi sepeda listrik.
Ini penampakan Dinamo pada SELIGED
Ini penampakan Dinamo pada SELIGED

Selain ada kontaknya, ada juga spion yang terpasang
Selain ada kontaknya, ada juga spion yang terpasang
“Pada dasarnya saya membuat sepeda listrik ini sekaligus kampanye Go Green, mas. Karena itu setiap sepeda saya kasih tulisan Go Green.”

Pak Wiwin menerangkan jika sengaja memberikan dinamo karena jika hanya mengayuh saja, nantinya pengayuh sepeda tersebut cepat capek.

“Ban sepeda saja itu ban Moge, mas. Tahu sendiri beratnya seperti apa.”

Bagi kalian yang suka bersepeda di jalan datar. Ukuran ban memang sangat berpengaruh pada laju sepeda yang kita miliki. Aku pernah menaiki sepeda teman yang ukuran bannya 26x2.35 saja sudah berat. Apalagi ini ban Moge, pasti berat banget.

Sepeda Listrik Gede yang mengusung konsep modif seperti moge ini merogoh uang tidak sedikit. Dilihat dari bahannya yang terbuat dari stainless, kita menjadi tahu jika modalnya tidak murah. Dipilih stainless dengan tujuan agar tidak cepat karat. 

Selain itu, dinamo yang digunakan juga tidak murah. Ditambah lagi dengan ban yang digunakan, serta modit pelek dan jerujinya. Harga sepeda seperti ini berkisar antara 15 Juta – 30 Juta rupiah untuk membuatnya. Mahal banget kan. Memang sih, ada rupa ada harga.
Garang banget kan SELIGED-nya
Garang banget kan SELIGED-nya
Sepeda Listrik Gede (SELIGED) ini kali pertama dibuat sekitar lima tahun yang lalu. Dari rentang waktu 5 tahun, sepeda listrik ini baru diproduksi sebanyak empat sepeda. Yang kulihat di sini ada tiga sepeda, sementara satu sepeda lagi sudah dibeli oleh orang. 

Ternyata Pak Wiwin ini juga menjual sepeda bagi yang minat membelinya. Kalian yang minat bisa memesan langsung ke beliau yang berada di Perumahan Jatimulyo, Jogja. Lama masa produksi ini sekitar 1 bulan.

Iseng-iseng aku mendekati pesepeda yang lebih kecil. Dia adalah anaknya Pak Wiwin. Anak ini sibuk berfoto dan membuat rekaman dengan rekannya. Dari percapakan mereka, aku ketahui kalau rekaman itu nantinya akan diunggah di sosmednya. Selain merekam aktivitas bersepeda, mereka juga melakukan swafoto. Seru juga ya bisa mengabadikan foto di atas sepeda gede ini.
Swafoto dulu berdua naik SELIGED
Swafoto dulu berdua naik SELIGED
“Sulit nggak menaiki sepeda seperti ini?” Tanyaku pada dia.

“Nggak kok mas. seperti kita naik motor metik. Kalau nggak kuat ya tinggal dikayuh. Berat kalau kelamaan mengayuh.”

Ternyata Pak Wiwin nongkrong di sini bukan tanpa alasan. Ketika kami asyik berbincang, ada tiga orang yang menghampiri kami. Ketiga orang ini adalah wartawan yang ingin meliput sepeda Pak Wiwin.

Ketiga wartawan itu dari Metro TV dan dua orang lainnya aku kurang paham. Beruntung juga aku, bisa bertemu dengan Pak Wiwin tidak sengaja ketika sedang janjian dengan wartawan. Mereka pun memperbolehkan aku mengabadikan bareng.

“Pak Wiwin bertiga nanti mengayuh sepeda dari arah barat. Biar kami ambil dari sini,” Kata wartawan dari Metro TV mengarahkan.

Bergegas ketiga sepeda ini bergabung dengan kendaraan yang berlalu-lalang dari arah barat. Tepat di lampu lalulintas sepeda tersebut di area parkir sepeda yang memang lokasinya berada di depan kendaraan bermesin yang berhenti.

Tatkala lampu hijau hidup, wartawan tersebut langsung merekam. Aku sendiri ikut mengabadikan ketiganya. Keren banget, sepertinya kalau pengguna sepeda tersebut menggunakan helm klasik bakal jauh lebih terlihat garang.
SELIGED di jalanan area Tugu Jogja
SELIGED di jalanan area Tugu Jogja
SELIGED di jalanan area Tugu Jogja
Keberadaan tiga Sepeda Listrik Gede ini mengundang daya tarik sendiri bagi orang yang menikmati sore di Tugu Jogja. Banyak di antara mereka yang mengambil fotonya. Seperti yang dilakukan seorang cewek yang satu ini. 

Dia meminta ijin Pak Wiwin untuk berfoto dengan menaiki sepeda. Tidak hanya dia, aku pun ikut berfoto di atas sepeda. Bahkan aku sempat menaiki sepeda tapi hanya beberapa meter saja. Lumayan berat mengayuhnya. Kalau mengayuh dengan jarak yang jauh bakalan capek.
Mbaknya pengen foto sendirian, nggak mau bareng aku. *eh
Mbaknya pengen foto sendirian, nggak mau bareng aku. *eh
Narsis dulu naik SELIGED, keren kan sepedanya
Narsis dulu naik SELIGED, keren kan sepedanya
Tak terasa waktu semakin mendekati senja. Pak Wiwin masih berbincang dengan tiga wartawan untuk memberikan informasi yang lebih. Aku memutuskan untuk balik kembali ke kos. Ucapan terima kasih untuk Pak Wiwin beserta dua pesepeda lainnya. Takut mengganggu wawancara mereka, aku hanya pamit ke salah satu di antara kedua pesepeda lainnya yang lebih muda. Unik juga mempunyai ide membuat sepeda seperti itu. 

Aku jadi ingat temanku Mas Bagus Prakoso, beliau juga membuat sepeda yang bisa kita pesan secara online. Sepeda itu terbuat dari besi. Sepertinya aku harus meluangkan waktu untuk menggali informasi mengenai bisnis dia yang mempunyai ide membuat sepeda. Kalau tertarik membeli sepeda hasil ide dari Mas Bagus Prakoso, bisa cek di Instagram atau akun facebook-nya. *Mengabadikan Sepeda Listrik Gede (SELIGED) pada hari Jum’at, 11 November 2016.

Baca juga tulisan bertema Gowes lainnya 

90 komentar:

  1. keren coy, itu masih ada gak di Indonesia?

    BalasHapus
    Balasan
    1. jogja mana bro, ak papringan nih, depok sleman

      Hapus
    2. Mas-nya Papringan jalan apa? Jalan Ori 1,2 Gang Ori, jalan ampel atau jalan Petung. Saya dekat sana mas hahahahaha

      Hapus
  2. wah kece ya mas... kalo ini bisa di masalkan bakal jadi solusi bagi energi yang makin menipis membuat dunia gencar saling siap adu kekuatan ngrebutin minyak bumi hehe... smga Indonesia ttp misteri biar gak diserbu pasukan pencari minyak bumi hehe....

    BalasHapus
  3. asli baper banget ngeliatnya mass ... pingin photo bareng motornya hehe :)

    BalasHapus
  4. koyo harkey wwkwk. itu sumber tenaga listriknya dari apaan ya mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh pake dinamo yes. yo mesti abot lah wkwkw -,-
      oh listriknya dari gas yang muterin dinamo ya? berarti diharapkan nanti gasnya buat ngganti bensin kali ya

      Hapus
    2. Iyapp, mau beli untuk mudik ke Lamongan? :-D

      Hapus
  5. Jogja ngak pernah habis-habis krativitasnya. Keren banget Mas Rullah. Beliin satu buat saya ya..hehe.

    BalasHapus
  6. canggih iki.. Pingin nyoba. Kalo asyik, pingin punya.. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahah, beli sepeda lipat aja mas. Biar Daffa bisa diajak sepedaan.

      Hapus
  7. baterenya bisa jadi super mahal ya mas hehe

    BalasHapus
  8. keren banget sepedanya. tambah PD menyusuri jalanan jogja..hahhaha
    kapasitas dinamonya brapa mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang tahu kapasitasnya. Tapi kalau untuk jarak tidak jauh cukup mumpuni :-)

      Hapus
  9. Ini macam harley versi sepeda nya yaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya hahahha. Bisa dinaiki loh om :-)

      Hapus
    2. Tapi ngak sanggup harga nya, mending beli motor aja yuk hahaha

      Hapus
    3. Hahahhaha, bener om. Buat beli motor metik bisa boncengin orang akakakakk

      Hapus
  10. Wah orang jogja gak ada habisnya ya kalo masalah kreatifitas, bahkan predikat "bapak" tidak menghilangkan kreatifitasnya yang bisa dibilang "gaul" hahahhaa
    Keren mas foto2nya, semoga kalo ke jogja lagi bisa ketemu mas, dan anterin saya buat foto2 bareng SELIGED ya hahaha

    - Jun

    BalasHapus
  11. munggah tanjakan pathuk iso gak yo kui mas :D

    BalasHapus
  12. wah. sangar yo. gek ganti sepeda mas. biar makin kece

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ojo, koe ganti naik unta saja. Ingat kamu kan biro umroh :-D

      Hapus
  13. Keren seligednya bro. Yang rumahnya nanjak ngayuh krasa pasti capeknya gan.. :v

    BalasHapus
  14. Satu kata mas "keren

    Jadi kepingin nyobain sepeda listriknya, hehe

    BalasHapus
  15. Namanya kok lucuk ya :D SeLiGed :D wkwkkw tapi kereeen sih ._. dan bener, kayak sepeda lowrider gitu :D

    Aaakh, di Tugu :D kelewatan aku ndelok kui

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheheh, namanya diambil dari Sepeda Listrik Gede :-D

      Hapus
  16. Inovatif bener.. Tapi mahal ya sampe 15 juta, heuheu. Udah bisa beli United MTB Epsilon dua bijik ituu. :))

    Tapi yang namanya inovasi itu emang mahal, mantap!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha, benar banget. Namanya hobi emang seperti itu mas :-D

      Hapus
  17. omg, kereeeen bentuknya :D... walopun aku berharap ga sedang naik sepeda ini pas jalannya tanjakan dan listriknya abis :D..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahha kalau sempat kejadian itu namanya nasib lagi apes :-D

      Hapus
  18. wuihhhh go green sepedanya, bannya besar ya, aku masih pake sepeda biasa aja haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama hahahahha. Aku malah ngiler sepeda Listrik kakakakkak

      Hapus
  19. walah SELIGED itu singkatan kirain apaan, hehehe

    BalasHapus
  20. keren banget, sekilas memang spt moge ya.. ahh mmg anak bangsa Indonesia byk yg luar biasa idenya, sayang jika tdk diapresiasikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar banget, ide seperti ini memang harus diapresiasi :-)

      Hapus
  21. Jogja memang pionir hal-hal baru..setelah sepeda tinggi..sekarang sepeda listrik gede dengan bentuk yang unik..

    BalasHapus
  22. lhah aku nek pas liwat Tugu kok gak ana apa-apa selain tugu...hahaha

    BalasHapus
  23. keren sepedanya, langsung kadar kegantengan naik drastis mas ya kalo ada cowok jomblo naik sepeda ini keliling kota hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau kamu yang naik kadar kecantikanmu juga nambah kok mbak. Karena juga sama jomblo hahahahha

      Hapus
  24. keren dan kreatif ....
    bisa ngetrend nih .. seliged .. wara wiri di kota2 Indonesia :)

    BalasHapus
  25. Kreatif juga nih pak Wiwin. Kalo gencar promo di sosmed pasti laku nih. Bisa jadi horang kayah pak Wiwin dari bisnis ini, :)

    Bisa juga diojegkan ke wisatawan yang berkunjung ke Yogya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehhehe, kalau memang orang minat biasanya nyari banyak informasi mengenai sepeda ini mas

      Hapus
  26. Wuiiih keren sekali ini. Oya, ada waktu itu saya ada liat sepeda moge model ini (kirain moge) jalan jalan di Pekanbaru, unik.#penasaran Cuma bisa liat dia melintas aja, nggak sempat tanya2. Ternyata dari Jogja ya,memang tak ada habisnya . Salam kenal mas

    BalasHapus
  27. Ini si doi ada website resminya kaga gan?
    Akhir tahun mungkin ane bisa dapet diskon $_$

    BalasHapus
  28. mantafff....
    tapi emang gk berat pas di genjottnya bang hehee :D
    ban belakangnya kan gede banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berat banget hahahahha. Makanya ada dinamonya :-D

      Hapus
  29. Waw, menarik banget nih rupa sepedanya. Lebih keren sepeda ini daripada motor saya hehe

    BalasHapus
  30. widih keren banget sepedanya, kirain moge :)

    BalasHapus
  31. Buseeeeeeeet.... itu motor kurang panjang gimana lagi coba... hahahha
    COba kalo gue yang bawa, lngsung kebanting gue mah...
    Belom ada jalan semeter juga nyusruk...

    BalasHapus
  32. wiss sepedanya keren tu aduh tapi kayanya berat sangat ya itu sepeda.. iss jadi pengen nyobain deh dimana tu mas??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini nggak sengaja ketemu pas di Jogja hahhahahha

      Hapus
  33. wah ... sepeda listrik nya udah kayak motor gede aja ya Mas ,... pasti gagah dech yang naiki :)

    BalasHapus
  34. Wihh keren sepedanya mirip moge. Jadi pengen nyobain.

    BalasHapus
  35. Keren banget, mungkin bisa dijadikan sebagai alternatif dalam bidang transportasi yang ramah lingkungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar banget, harus banyak yang bisa berinovasi seperti ini.

      Hapus
  36. seperti moge tapi sepeda ya. keren karyanya :)

    BalasHapus
  37. Itu listriknya di charge berapa jam lamanya gan ? dan untk berapa kilo meter sekali charge ?
    Klo listrik mati pas sedang dijalan, apa bisa dng digayuh listriknya ngisi lagi (rechargeable)gitu ?
    Matur nuwun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sewaktu saya di sini, beliau menerangkan kalau charge-nya lewat kayuhan. Saya belum tanya pastinya gan.

      Hapus
    2. Semoga bisa di gali lebih dalam informasinya ke p wiwin nya gan, agar infonya lengkap.
      Atau bs diinfokan no telp atau alamat lengkap bengkelnya p wiwin, sekalian promo SELIGED yg idenya cemerlang ini, biar makin banyak yg tau dan order dan makin banyak yg cinta Go Green.
      Dimulai dr Jogya yg bersih dan segar...


      Dan selamat jalan2 trus...
      tambah wawasan....
      berbagi pengalaman....
      Sukses dan sehat selalu gan....

      Hapus
    3. Beberapaw aktu lalu sempat melihat beliau di area tugu. Terima kasih atas sarannya, semoga bisa bersua dengan beliau lagi untuk informasi jika ada yang memesan.

      Hapus
  38. Kok rasanya kagak booming kayak kayak mobil esemka ......

    aratikel ini dibuat 2016,,,,yahhh ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang tidak booming mas, mungkin tidak banyak yang tahu.

      Hapus
    2. Iya makanya ,,saya juga baru tahu nih,hahaha

      Hapus
  39. Kalau pengen buat, harus kemana ya ini,cumagk pengen yg ada mesinya, jd yg murni speda tenaga kaki aja

    BalasHapus
  40. Hello Dear , Visit Our Blog, Thanks you For Sharing , Make Share It And Keep Going To Do....

    BalasHapus

Pages