Candi Umbul, Pemandian Air Hangat di Magelang - Nasirullah Sitam

Candi Umbul, Pemandian Air Hangat di Magelang

Share This
Pengunjung ramai berendam di Candi Umbul Magelang
Pengunjung ramai berendam di Candi Umbul Magelang
Sebuah foto kolam pemandian terlihat kala aku membuka buku dari Dinpar Kabupaten Magelang. Sepertinya tempat ini menjadi salah satu destinasi yang ada di Kabupaten Magelang. Ketika perjalanan menuju Kopeng, sempat kulontarkan pertanyaan tersebut. 

“Candi Umbul?” Tanya temanku memastikan. 

Kucari informasi tentang Candi Umbul dari gawai. Lantas kuanggukkan kepala bahwa tempat inilah yang tadi kulihat di buku. Beruntungnya, besok sebelum pulang ke Jogja, aku diantar ke tempat tersebut. 

***** 

Sepulang dari blusukan di pasar Ngablak, aku kembali ke penginapan. Waktu masih pagi, hawa dingin berembus. Satu persatu barang di penginapan kuteliti agar tidak ada yang tertinggal. Kutemui penjaga penginapan, membayar biaya inap semalam. 

Selang setengah jam, teman yang mengantarku ke Candi Umbul sudah datang. Kami berdua mengendarai motor metik menuju destinasi tersebut. Candi Umbul berada di Jalan Candi Umbul, Grabag, Kartoharjo, Grabag, Magelang. Sekitar 17 KM dari Kopeng. 

Jalan berliku, turunan tajam disertai tikungan menjadi pemandangan wajar. Kami melintasi desa Seloprojo yang dikenal dengan adanya Curug Sumuran. Candi Umbul membuat aku menyusuri jalan menuju Telomoyo. 

Rute kembali datar saat sampai di Jalan Candi Umbul, dari sini masih lebih dari 3 KM lagi perjalanan. Kami terus menyusuri jalan, sampai akhirnya di depan terlihat mobil terparkir rapi. Inilah Candi Umbul, lokasinya berhadapan dengan persawahan. 
Loket tempat pembelian tiket masuk
Loket tempat pembelian tiket masuk
“Dua orang dan satu motor. Totalnya 14.000 rupiah,” Ujar petugas loket. 

Dua tiket di tangan, aku masuk ke dalam umbul. Minggu ini, Candi Umbul ramai. Wisatawan didominasi keluarga banyak yang datang. Bisa jadi tempat ini menjadi destinasi favorit wisatawan dari Magelang dan sekitarnya. 

Area Candi Umbul lumayan luas. Di dalam terdapat jalur jalan kaki, dan pohon rindang. Tersebar tempat sampah dan gazebo. Sayangnya, biarpun sudah banyak tong berwarna biru sebagai penampung sampah, tetap saja masih banyak yang buang sembarangan. 

Sekilas tentang Candi Umbul 

Candi Umbul bukanlah bangunan menjulang tinggi seperti candi lainnya, melainkan kolam/pemandian air panas yang ada di Kabupaten Magelang. Tempat ini menjadi situs purbakala. Konon merupakan bangunan pada masa Wangsa Syailendra. 

Penamaan umbul sendiri dari kata “Mumbul”. Dalam Bahasa Jawa “Mumbul” artinya naik. Gelembung-gelembung yang naik ke permukaan. Air di kolam hangat, uniknya tidak berbau belerang. Menurut literatur, kolam ini dulunya digunakan sebagai tempat pemandian para bangsawan kerajaan. 

Gapura kokoh menjadi penanda masuk ke area pemandian. Ada dua kolam di sini, semuanya ramai oleh pengunjung. Satu kolam yang agak tinggi jauh lebih ramai dibanding kolam yang lebih rendah. Kolam lebih rendah didominasi anak-anak. 
Gapura depan pemandian Candi Umbul
Gapura depan pemandian Candi Umbul
Tumpukan batu ada di sisi kolam. Bebatuan ini tidak boleh diambil karena milik purbakala. Di belakangnya lagi, dekat pagar terdapat papan informasi yang berkaitan dengan Candi Umbul. Tulisan di papan tersebut sepertinya mengambil dari literatur di Wikipedia

Candi Umbul adalah cagar budaya yang dikelola oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. Sehingga tiap bulan, petugas yang bertugas di sini harus memberikan laporan pada BPCB Jawa Tengah sebagai bahan laporan. 

Tiap harinya Candi Umbul dibuka tiap pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB. Rata-rata pengunjung yang datang antara 100-an perhari. Pengunjung lebih banyak ketika hari libur dan akhir pekan. Menariknya lagi, warga setempat yang masuk tidak dipungut biaya. 
Menunggu giliran berenang di kolam
Menunggu giliran berenang di kolam
“Berarti gratis bu?” Tanyaku memastikan. 

“Kalau warga sekitar gratis mas. Kalau mau bayar ya tidak apa-apa."

Di beberapa tempat memang ada destinasi seperti candi atau tempat lainnya yang gratis, pun di Candi Umbul, mereka tidak memungut biaya bagi warga setempat. Mungkin ini juga yang membuat warga senang berbondong-bondong main air bersama anak-anaknya. 

Dua kolam pemandian tidaklah besar. Panjang kolam sekitar 10 meter dengan lebar 7 meteran. Ini hanya perkiraanku, karena memang tidak kutemukan luas tiap kolam yang ada. Sehingga ketika banyak pengunjung yang datang, kolam terlihat penuh sesak. Pun kedalamannya, kurang dari 1.5 meter. 
Kolam pemandian penuh pengunjung yang mandi
Kolam pemandian penuh pengunjung yang mandi
Pengunjung yang berlibur dan mandi terlihat asyik. Mereka tidak terganggu dengan ramainya orang di dalam kolam. Setelah puas mandi, bilas di tempat yang sudah disediakan, mereka momong anak sembari duduk di gazebo. 

Makin banyak pengunjung yang mandi membuat kolam ini cepat kotor. Pihak pengelola rutin menguras air kolam tiap hari kamis (dua minggu sekali). Bisa jadi dikuras lebih cepat jika pengunjung jauh lebih banyak dan air sudah kotor. 

Sewaktu aku berkunjung, di sini sedang ada pembangunan. Informasi dari petugas jika bangunan itu nantinya adalah toilet dan musola. Semoga bangunan tersebut cepat jadi dan bisa dimanfaatkan pengunjung umbul. 
Pemandian Candi Umbul diambil dari dekat gapura
Pemandian Candi Umbul diambil dari dekat gapura
Aku tidak ikut merendam di kolam air hangat ini. Melihat pengunjung yang ramai membuatku berubah pikiran. Sempat aku pegang airnya, lumayan hangat. Aku berkeliling, memotret Candi Umbul, dan duduk di tempat yang sudah disediakan. 

Awalnya, aku mengira tempat ini sepi dari pengunjung. Nyatanya, Candi Umbul menjadi destinasi wisata alternatif masyarakat untuk berkumpul dengan keluarga. Selain Candi Umbul, di Kabupaten Magelang mempunyai destinasi wisata alam yang tak kalah indah. *Candi Umbul Kab. Magelang; 08 Juli 2018

56 komentar:

  1. Saya selalu penasaran dengan sumber air hangat yang tidak berbau belerang, itu dari mana yak, masak di bawah kolamnya ada kuompor guede...ahahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waini hahahahahah
      Gimana kalau kita ikutan menguras pas hari kamis mas. Siapa tahu dapat infor lebih dalam :-D

      Hapus
  2. Saya pernah dengar ini katanya ada pemandian air panas, tapi baru tahu kalau kolamnya kecil. Mungkin ini bangunan aslinya yah. Tapi kayaknya seru juga tuh bisa mandi di sini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya lumayan besar ini mas, hanya saja yang mandi orang banyak ahahahahah

      Hapus
  3. Aku sering renang di umbul-umbul yang ada di Klaten. Tapi baru kali ini denger ada umbul dan candi jadi satu. Sepertinya menarik untuk dikunjungi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya malah belum pernah berenang di umbul yang ada di Klaten. Tiap mau ke sana kok masih mikir-mikir ahahahaha

      Hapus
  4. Rupanya di sekitaran Magelang ada candi lain ya, nggak cuma Mendut, Boko dan Borobudur. Ketahuan kurang pikinik . hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenrnya Mendut dan Borobudur dekat mbak, kalau Boko beda; Boko ada di Sleman perbatasan dengan Klaten arahnya. Dari Prambanan saja masih jauh ehhehehhe.

      Yang dekat dengan Borobudur itu Candi Pawon :-)

      Hapus
  5. Kalau kolamnya rame gitu, aku paling gak ikut nyebur walau airnya hangat. Lihat yg mandi udah seru, hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahahahha, akupun sama. Mending merendamkan kaki bentar, terus tinggal motret ahahahhaha

      Hapus
  6. habis kehujanan main di sekitaran gunung magelang..sorenya mandi air hangat disini XD..kenangan bgt

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengar-dengar ada yang berempat ke sini, terus ada tragedi kepleset. Seperti itu laporan dari Mas Anno akakkakakakaka

      Hapus
  7. Walaupun Candi Umbul tidak berbentuk 'candi', tapi bebatuan yang dipakai untuk gapura, pagar, sama dinding-lantai disekitar kolam sama seperti bebatuan di kompleks candi pada umumnya ya? Mirip kalau dilihat dari foto-fotonya. Lokasinya di dataran rendah berati ini mas? Bukan di perbukitan atau pegunungan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, ini di dataran rendah. Tepat di sisi lain bawah Bukit Telomoyo

      Hapus
  8. Wilayah kopeng kan dingin yak. Mandi air hangat, habis itu makan tempe goreng. Mantap kayaknya.

    Berarti kolam renangnya itu asli dari dulu ya, Mas? Bukan baru aja dibikin kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu sesekali kudu ke Kopeng, mayan loh 9 derajat kemarin hahahahahha.
      Kolamnya jadi situs purbakala

      Hapus
  9. Seberapa dalam kolamnya Mas? Lumayan ramai juga ya, kalau ikutan nyemplung ya tambah rame Mas..hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Panjangnya sekitar 10 meter, lebarnya sekitar 7 meteran mas. Bisa lebih kecil lagi

      Hapus
  10. Walah baru tahu aku. Aku pernah mampir ke Grabag, di teman kuliahe bapakku. Ternyata ada tempat wisata juga ya. Berarti mas Sitam itu dari Kopeng lewat jalan dalam tembus Grabag atau turun lagi lewat Secang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sana makan urap jagung gak? hahahhaha
      Iya, ambil arah Secang, nanti di tengah jalan ada pertigaan alternatif ke Magelang. Jadi tidak sampai di Secang.

      Hapus
  11. Gua kira candi kayak umumnya bro, ternyata nggak, trims untuk infonya dan harga tiketnya, pas dikantong hehe

    BalasHapus
  12. wah unik iya, kolam pemandian air panasnya, seperti tempat pemandian jaman dulu nih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini memang peninggalan dari zaman dulu mas :-)

      Hapus
  13. Belum lama ini ke Magelang tapi ga diajak ke candi umbul, padahl cakep begini. Aku penasaran pengen nyemplung di air hangat, jernih dan ga bau belerang dengan latar belakang bebatuan candi pasti enak banget serasa putri Keraton behehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahahaha, pasti kalau berenang di sini bakal saingan dengan pengunjung lain yang berenang. Dua kolam ini ramai terus yang berenang :-D

      Hapus
  14. tunggu dulu.. airnya hangat?
    apakah air itu memang hangat sejak pertama kali dibangun kira2?
    mungkin ini agak aneh, karena yang saya tahu biasanya bangungan candi atau minimal batuan candi itu diletakkan di tempat yang kering, tetapi ini justru basah.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika dibaca dari literaturnya memang dari awal pertama dibuat memang hangat. Bahkan menjadi tempat pemandian kerajaan

      Hapus
  15. Beruntungnya orang sekarang ya, bisa mandi di tempat eklusif (kusus Raja). Btw Airnya hangat aja apa hangat banget mas ?

    BalasHapus
  16. baru tau ada candi umbul.. soalnya saya paling suka hunting tempat-tempat yang nyebut-nyebut candi, apalagi ada kolam air hangatnya begini yaa..
    kayaknya kalau kesini sebaiknya tidak pas weekend biar lebih khusyuk berendamnya.
    hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ke sini asyinya hari kerja, yakin deh pasti sepi dan enak buat berendam

      Hapus
  17. "Warga sekitar tidak perlu bayar." Itu bedain warga sekitar dengan warga bukan sekitar vimana caranya ya? Apa hanya berdasarkan kenal atau tidak kenal?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gampang ini mas, petugas biasanya orang sekitar sendiri. Jadi mereka paham mana yang warga sekiatr dan mana yang pengunjung dari tempat lain.

      Rata-rata warga sekitar kalau main itu cuma anak-anak, jarang sama orang tuanya.

      Hapus
  18. Wah sama dah, klo kondisi rame gitu
    Jd enggan untuk nyeburr
    Heuheuheu
    Foto foto doang

    BalasHapus
  19. Wew ternyata ada kolam air hangatnya. Kukira cuma air biasa.
    Beberapa candi atau situs purbakala memang mengistimewakan air. Itu berarti dari jaman dulu nenek moyang kita sudah paham arti penting air bagi kehidupan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Piye mas, mau berendam di sini sekalian cari wangsit pa? Hahhahahaha
      Biasanya tempat-tempat seperti ini udah kamu kunjungi duluan.

      Hapus
  20. KAlau lagi musim libur kayaknya bakal rame banget, ya.

    BalasHapus
  21. Mas pas ke sini hari apa? Aku juga penasaran dengan tempat ini,, tapi kalo rame kok ya males. Hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. ke sini pas akhir pekan. Kalau pas hari kerja dan pagi sepertinya sepi

      Hapus
  22. seru amat , main air di tengah candi. Gini kali mandi ala ala zaman kerajaan dulu

    BalasHapus
  23. Beneran candi ya? ada kolamnya. Penasaran dengan sejarahnya gan.

    BalasHapus
  24. Kalo aku bakal tetep nyemplung sih, hehe. Ini bisa jadi alternatif buat jalan-jalan dari Jogja. Kalo di Bandung, pemandian air panasnya malah rame dari tengah malam sampai pagi karena memang di momen-momen itulah paling nikmat berendam air hangat :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau ke Jogja nanti fokus area lereng merbabu mas; Boyolali, Kopeng dll menarik diulas loh

      Hapus
  25. huaaa tempat nyemplungnya menggoda neh.. seru

    BalasHapus
  26. berendam air panas asyik ya.. tapi kalau kolamnya kebanyakan orang jadi males .. ga bisa nyantai :)

    BalasHapus
  27. Keren berarti ini pemandiannya bersejarah ya, bukan buatan pengusaha :D
    Semoga tetap lestari dan terjaga bangunannya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu yang harus dijaga mas. Ketika situs seperti ini harus menjadi perhatian bersama

      Hapus

Pages