Bersepeda Pagi ke Embung Tirtoagung Seyegan - Nasirullah Sitam

Bersepeda Pagi ke Embung Tirtoagung Seyegan

Share This
Embung Tirtoagung Seyegan
Embung Tirtoagung Seyegan
Suasana pagi yang tenang, debit air di embung Tirtoagung lumayan melimpah. Embung Tirtoagung dimanfaatkan menjadi tempat simpanan air pada musim kemarau. Tujuan pembangunan embung untuk menyuplai lahan pertanian saat musim kemarau.

Sepeda kukayuh menuju arah pasar Godean, lantas belok kanan tepat di perempatan pasar. Rute ini acapkali aku lintasi saat mengunjungi daerah Seyegan. Seperti beberapa waktu lalu saat bersepeda ke destinasi Jembatan Akar Seribu.

Kali ini tujuanku mengunjungi salah satu embung yang lokasinya masih di Seyegan. Jika melihat peta di ponsel, sepertinya aku pernah melintas sewaktu mengantar mahasiswa Summer Course ke rumah penduduk yang tak jauh dari sana.

Meski begitu, aku tetap harus melihat peta di gawai. Lokasi embung Tirtoagung di Margoagung, Seyegan. Tempatnya tak jauh dari perkampungan. Kuikuti rute di ponsel, ternyata embung tersebut berada di tepi jalan. Sangat mudah diakses.

Embung Tirtoagung berlokasi di dekat perkampungan, pun di tepian jalan. Tak jauh dari lokasi embung, terdapat area kosong yang cukup luas. Sewaktu datang, area tersebut dijadikan tempat parkir kendaraan roda empat. Pemiliknya sedang asyik jogging.
Memotret pesepeda pagi di sekitaran Seyegan
Memotret pesepeda pagi di sekitaran Seyegan
Tanggul agak naik, debit air di embung Tirtoagung cukup melimpah. Sekilas, embung ini luasnya mirip dengan embung Julantoro. Hanya saja di bagian tepian embung terdapat banyak sampah plastik yang menumpuk. Sampah-sampah ini mengumpul di salah satu sudut.

Pagi ini terlihat tiga orang sedang asyik bersantai. Jika dilihat sekilas, ketiga orang ini sedang mempersiapkan diri untuk memancing. Seperti embung-embung yang ada di Jogja pada umumnya yang dimanfaatkan untuk para penghobi memancing.

Selain orang memancing, embung Tirtoagung juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk berolahraga. Sedari tadi, aku melihat sepasang remaja yang berlari memutari embung. Keberadaan embung menjadi area publik untuk berolahraga.

Dua remaja ini sudah beberapa putaran, mereka tidak hanya berlari, terkadang santai berjalan kaki. Memang asyik memanfaatkan tempat umum untuk berolahraga, terlebih jika lokasinya terjangkau dan fasilitas jogging track-nya tidak tertutup dahan ataupun ranting.

Pun dengan masyarakat sekitar, sepengelihatanku ada tiga keluarga yang asyik momong anak kecil di sekitaran embung. Bahkan salah satu anak kecil sempat bertanya kamera yang kupegang. Sewaktu kuminta memegang gopro, dia hanya menggeleng.
Lanskap embung Tirtoagung Seyegan kala pagi
Lanskap embung Tirtoagung Seyegan kala pagi
Keberadaan embung memang sebagai simpanan air kala musim kemarau, sehingga ketika musim kemarau berkepanjangan dan stok air untuk lahan pertanian kurang. Para petani dapat memanfaatkan simpanan air di embung.

Di Jogja, embung bukan hanya sekadar tempat simpanan air. Beberapa embung juga menjadi destinasi bersantai masyarakat sekitar. Salah satu yang paling sering adalah memancing, karena di setiap embung biasanya disebar benih ikan.

Perlu diperhatikan, bahwa tidak semua embung diperbolehkan untuk memancing. Aku pernah menyambangi embung kecil, di sana terdapat plang tulisan larangan untuk memancing. Para penghobi memancing sudah mengidentifikasi embung mana saja yang terdapat larangannya.

Salah satu manfaat embung yang lokasinya tak jauh dari perkampungan tentunya menjadi area terbuka yang bisa dimanfaatkan. Masyarakat bisa meluangkan waktu sore untuk bermain dengan anaknya di sekitaran embung. Area di embung bisa menjadi tempat bermain anak-anak dengan dalam pantauan orangtua.
Memotret sepeda di embung Tirtoagung Seyegan
Memotret sepeda di embung Tirtoagung Seyegan
Di masa sekarang, keberadaan embung bisa menjadi opsi untuk berolahraga. Demam lari di Indonesia rupanya membuat beberapa para pelari memanfaatkan embung sebagai lokasi tempat berolahraga. Para pelari mengelilingi lintasan yang sudah disediakan.

Fenomena ini menarik, karena embung menjadi opsi sebagai tujuan. Aku sendiri beberapa kali menyambangi embung, dan tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkan untuk berolaraga. Harapannya, tentu ke depannya makin banyak yang berolahraga di sekitaran embung.

Aku menyelilingi embung dengan bersepeda, di beberapa sudut berhenti dan memotret. Pagi ini suasana di embung masih teduh, cocok untuk berolahraga. Kulirik di sekitar embung, tempatnya cukup teduh. Rerimbunan bambu dan jejeran pohon kelapa mengelilingi embung.

Ada pemandangan yang sedikit mengkhawatirkan ketika berkeliling embung. Terlihat ada beberapa kucing yang berkeliaran di sana, bahkan kadang mendekat para pemancing. Kulihat, ini seperti kucing liar. Semoga lekas ada yang merawat atau memberi makan.
Memanfaatkan area embung untuk lari pagi
Memanfaatkan area embung untuk lari pagi
Di salah satu sisi yang dekat dengan jalan raya, terdapat kabel menjuntai pada pagar pembatas embung. Kabel ini seperti kabel jaringan internet. Takutnya kabel seperti ini mengganggu aktivitas yang ada di sekitar embung.

Embung Tirtoagung juga sudah dilengkapi dengan toilet. Di tanah luang depan ada dua kamar mandi yang bisa dimanfaatkan. Sayangnya aku tidak melongok kondisinya. Semoga tetap terawat sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik.

Usai memutari embung, aku lanjut pulang. Tujuan ke embung Tirtoagung sudah tuntas. Sepeda kukayuh melintasi jalur yang sama. Tak jauh dari embung, semerbak aroma bumbu lontong kupat menyeruak. Kulirik sisi kanan terdapat warung kecil, sepertinya aromanya dari tempat tersebut.

Kebiasaanku di tahun 2024 ini memang mengunjungi embung-embung yang lokasinya terjangkau dengan bersepeda. Embung Tirtoagung menjadi destinasi yang sudah terlaksana, tentu masih ada embung-embung yang lainnya untuk disambangi dengan bersepeda. *Sabtu; 10 Agustus 2024.

6 komentar:

  1. Alhamdulillaah ya, Embung Tirtoagung ini bermanfaat banget sebagai persediaan air di musim kemarau. Mesti dijaga sebaik-baiknya, jangan sampai kotor. Banyak kucing tidak dipelihara dengan baik, kasihan juga sih, jadi liar gitu ya mas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menarik emang di embung mbaj, memang sayang banget karena ada beberapa kucing liar

      Hapus
  2. Sudah lama saya gak ke Yogya mas. Sebelum-sebelumnya kalau ke Yogya, pasti cari tempat lari yang enak di pagi hari. Saya pernahnya ke Embung Tambakboyo mas kalau di Yogya dan cukup asri di pagi hari untuk lari. Semoga bisa mengunjungi Embung Tirtoagung, siapa tahu sama asyiknya dengan berlari di Embung Tambakboyo.

    BalasHapus
  3. Mungkin kalau di jakarta namanya setu atau danau ya
    Soal sampah, memang menjadi permasalahan serius di kota -kota
    asek banget buat jogging
    eh itu kamera gopronya, saya pengen megang ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oalah namanya beda toh hahahaha, tahuku embung aja. Ternyata ada yang bilang setu.

      Hapus

Pages