![]() |
Kereta Api BIAS rute Solo Madiun |
Setengah jam berlalu, aku menunggu kedatangan kereta api BIAS dari bandara Adi Soemarmo Solo. Suara petugas terdengar dari pelantang menginformasikan kereta tersebut datang di jalur 8. Aku mengantre di salah satu pintu. Pagi ini, aku menjajal kereta api BIAS rute Solo – Madiun.
Mengunjungi Madiun di akhir pekan tidak kurencanakan jauh-jauh hari. Namun, ketika ada keluarga dari Karimunjawa yang merencanakan ke Madiun saat libur sekolah, aku langsung meminta izin ke istri untuk mengunjungi. Beruntung, istri langsung mengizinkan.
Awalnya, aku mengecek harga tiket kereta api ekonomi dari stasiun Lempuyangan menuju stasiun Madiun. Harga yang tertera di atas 150.000 rupiah di aplikasi Access by KAI. Akhirnya aku tunda pembeliannya. Kuniatkan untuk beli tiket GoShow.
Aku iseng membuka menu kereta lokal di aplikasi Access by KAI, stasiun keberangkatan kupilih stasiun Balapan dan tujuan akhir di stasiun Madiun. Ternyata, ada kereta lokal BIAS dengan harga terjangkau, hanya 40.000 rupiah. Bergegas aku langsung membeli tiket pulang – pergi.
![]() |
Menunggu di Stasiun Balapan Solo |
Dari Jogja, aku naik KRL keberangkatan pukul 07.10 WIB dari stasiun Lempuyangan. Durasi perjalanan 50 menit, sementara jadwal kereta api BIAS pukul 08.52 WIB. Sesampai di stasiun Balapan, aku bertanya ke petugas terkait pintu masuk kereta api BIAS. Ternyata alurnya cukup naik tangga dari kedatangan KRL, lalu belok kanan, searah ke jalan menuju terminal Tirtonadi.
Kode batang tiket kupindai, tidak ada kesulitan untuk masuk. Alurnya sama dengan KRL, kita harus memindai kode batang tiket di stasiun keberangkatan maupun di stasiun kedatangan. Di sini, aku duduk santai, sesekali memotret keramaian pengguna kereta api.
Kereta api BIAS berhenti, pintu-pintu terbuka. Penumpang yang ada di ruang tunggu langsung masuk gerbong. Aku turut mengantre di belakang, beruntung masih cukup banyak kursi yang kosong. Kupilih kursi yang menghadap searah dengan perjalanan.
![]() |
Suasana di dalam gerbong kereta api BIAS Solo Madiun |
Penumpang kereta api BIAS ternyata banyak. Rute dari bandara Adi Soemarmo Solo menuju Madiun diminati oleh penumpang. Opsi naik kereta api memang menjadi pilihan yang nyaman. Rute dan fasilitas kereta apinya mumpuni.
Perjalanan hanya 1.5 jam. Rute kereta api BIAS ini melintasi beberapa stasiun khususnya di kabupaten-kabupaten yang dilewati. Namun tidak berhenti di semua stasiun tersebut. Kereta api BIAS berhenti di bandara Adi Soemarmo, stasiun Balapan, stasiun Sragen, stasiun Walikukun, stasiun Ngawi, stasiun Magetan, dan berakhir di stasiun Madiun.
Aku bersantai menikmati pemandangan selama kereta api berjalan. Sesekali berbincang dengan penumbang di sampingku. Ketika mengambil vlog, aku meminta izin kepada penumpang yang ada di dekatku, agar mereka tidak merasa terganggu dengan aktivitasku.
![]() |
Kereta Api BIAS berhenti di Stasiun Magetan |
Tempat duduk kereta api BIAS cukup banyak. Kursi saling berhadapan, layaknya desain kereta bandara. Pada pemesanan tiket, tertera informasi tidak ada nomor tempat duduk. Artinya, penumpang bisa duduk di mana saja. Jika penuh, penumpang bisa berdiri.
Peminat kereta api BIAS nyatanya sangat banyak. Sewaktu aku menunggu kedatangan kereta, sudah ramai para calon penumpang. Tentu saja hal ini menjadi catatan tersendiri bagi Kereta Api Indonesia, karena animo masyarakat sangat tinggi dalam menggunakan kereta api.
Setiap hari, jadwal keberangkatan kereta api BIAS menuju Madiun dan sebaliknya ada tiga jadwal keberangkatan. Sehingga calon penumpang bisa dengan leluasa memilih jadwal yang sesuai. Pengguna transportasi ini pun beragam, tidak hanya mahasiswa tetapi banyak juga dari kalangan ibu rumah tangga.
![]() |
Antre keluar di stasiun Madiun |
Satu persatu stastiun dilewati. Aku melirik sisi kanan jendela, terlihat bangunan dari stasiun Magetan. Sementara sebelumnya di stasiun Sragen di sisi kiri. Sembari memotret, aku terpikirkan untuk menyambangi kabupaten-kabupaten tersebut jika ada waktu.
Tepat 1.5 jam perjalanan, kereta api berhenti di stasiun Madiun. Aku sengaja menunggu penumpang turun, karena ingin mengambil beberapa stok foto. Kemudian, turut mengantre di pintu kedatangan. Meski panjang, proses pindai kode batang jauh lebih cepat.
Kereta api BIAS menjadi contoh transportasi yang efesien dan nyaman. Sehingga, para penumpang bisa dengan cepat sampai di tempat tujuan. Selama di Jogja, aku beberapa kali menaiki kereta api lokal, seperti Prameks, hingga KRL maupun kereta api bandara ke YIA.
![]() |
Bangunan stasiun Madiun dari tepi jalan |
Sebagai orang yang suka dengan transportasi umum, khususnya kereta api. Aku berharap di Jawa Tengah juga ada revitalisasi jalur rel kereta api dari Semarang menuju arah Rembang. Sehingga, opsi ke daerah tersebut tidak hanya naik bus.
Kujejakkan kaki di Madiun, tepatnya di stasiun Kota Madiun. Waktunya menjelajah di sini. Besok pagi, jadwal tiket kereta api pukul 15.00 WIB. Kulirik pada tiket, durasi perjalanan 2 jam. Artinya, di salah satu stasiun biasanya berhenti menunggu kereta api jarak jauh melintas terlebih dahulu.
Kereta api BIAS bisa menjadi opsi untuk para pelancong yang hendak ke Madiun atau sebaliknya ke Solo. Aku sendiri hanya mengeluarkan biaya 48.000 sampai di Madiun dari Jogja. 40.000 rupiah tiket kereta api BIAS, 8.000 rupiah KRL Jogja – Solo. *Sabtu; 05 Juli 2025.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar