Bike Camping dan Mancing di Pantai Baros, Bantul - Nasirullah Sitam

Bike Camping dan Mancing di Pantai Baros, Bantul

Share This
Beberapa hari sebelum liburan Imlek (19 Feb 2015), aku dikabari teman dari Druwo Bantul kalau pada liburan Imlek akan mengadakan Bike Camping disalah satu pantai. Tanpa berpikir panjang, aku langsung menyambut ajakan tersebut. Akhirnya hari Rabu malam (18 Feb 2015) rombongan kedua (aku) menuju pantai Baros untuk berkumpul dengan rombongan sebelumnya yang sudah berangkat lebih dahulu. Agenda kami adalah Bike Camping sekaligus memancing bagi yang hobi mancing.

Pernah dengar nama pantai Baros? Aku pribadi baru mendengar saat temanku mengajak. Aku coba searching di Google mengenai pantai tersebut. Dalam beberapa tulisan, pantai ini adalah hutan Mangrove. Baiklah, sepertinya memang cukup menarik untuk menikmati malam ditepian pantai seraya melihat teman yang disibukkan dengan alat pancingnya. Malam ini aku langsung berserta rombongan kedua berjumlah tujuh orang menyusuri jalan Bantul – Samas untuk menuju lokasi. Pantai Baros adalah salah satu pantai yang letaknya antara pantai Depok dengan pantai Samas. Jadi lumayan jauh juga sih, apalagi berangkatnya malam-malam. Sampai pada jembatan merah yang ada tulisannya “8 KM Pantai Kuwaru” kami menunggu teman yang menjemput.
Menunggu teman yang lainnya
Menunggu teman yang lainnya
Perjalanan menuju pantai tidak banyak aku abadikan, selain malam hari, juga memang tidak memungkinkan untuk memotret saat bersepeda diantara cahaya senter sepeda. Aku sempat melihat plang tulisan pantai Baros, namun terlambat aku abadikan. Pokoknya nanti ada tulisannya Hutan Mangrove, di sanalah tempat yang kami tuju. Sesampai di tepian pantai, kami langsung menghidupkan api unggun. Dua buah tenda ukuran kecil dan besar sudah dipasang oleh rombongan pertama. Malam ini kami langsung membuat kopi, dan membuat mie instan untuk dimakan. Setelah itu sebagian dari kami disibukkan dengan memancing. Sepertinya pantai Baros ini tidak asing bagi para penghobi mancing, walau tempatnya dan aksesnya hanya bisa dilewati kendaraan roda dua saja, tapi malam ini sudah lebih dari 15 orang berjejeran memancing. Mereka sebagian besar berangkat malam hari dan memancing saat diatas pukul 12 malam.
Menyibukkan diri dengan aktifitas masing-masing
Menyibukkan diri dengan aktifitas masing-masing
Menyibukkan diri dengan aktifitas masing-masing
Antara pukul 02:30an hujan deras menerpa pantai Baros, kami dan rombongan lain bubar masuk tenda. Sementara orang-orang yang mancing lainnya ada yang bertahan seraya menggunakan mantel, namun tidak sedikit yang menaiki motor dan pergi meninggalkan lokasi pantai. Pagi pun menyapa, mendung dilangit masih terlihat tebal. Aku dan teman-teman menyempatkan untuk sholat subuh. Kemudian bersantai seraya membuat kopi untuk diseruput pagi. Efek hujan semalam tidak membuat api unggun yang kami buat semalam mati total, masih mengepul asap dari arang-arang yang masih hidup. Beranjak agak lama, mulailah pantai ini terlihat secara jelas walau masih agak gerimis. Imlek memang selalu identik dengan hujan.
Selamat pagi pantai Baros
Selamat pagi pantai Baros
Selamat pagi pantai Baros
Aku kira awalnya pantai Baros seperti pantai lainnya yang ombak besar, namun ternyata salah. Pantai Baros ini malah seperti sebuah bendungan. Dikedua sisi ada tanah/pasir yang menghalangi ombak, sehingga tidak ada ombak yang sampai disini. Pokoknya seperti bendungan yang berada didekat pantai, air laut yang masuk mengalir diantara saluran-saluran yang ada ditepiannya. Karena inilah banyak orang yang memancing disini. Sedangkan hutan Mangrove-nya ada dibelakang kami, setelah rerimbunan pohon Pandan. Dikedua sisi pantai Baros ini sudah terkikis oleh air laut (abrasi). Tidak hanya itu, sampah-sampah pun berkumpul menjadi satu diantara setiap sisi tempat ini
Pantai Baros pagi hari
Pantai Baros pagi hari
Pantai Baros pagi hari
Hamparan rumput ditepian antara bibir semacam bendungan pantai Baros dan rerimbunan pohon Pandan terdapat tanah yang lapang dengan rumput kecil yang tumbuh rata. Disanalah kami mendirikan tenda. Disisi lain terdapat dua baris bangunan gubuk dan ada juga disediakan dua buah tempat sampah permanen terbuat dari semen. Gubuk-gubuk tersebut adalah tempat parkir bagi kendaraan roda dua yang ditinggal untuk memancing. Yakin deh, tempat ini lebih dikenal oleh para pemancing daripada wisatawan biasa karena tempatnya memang mendukung untuk memancing. Masih tidak percaya?
Dua tenda yang kami gunakan
Dua tenda yang kami gunakan
Dua tenda yang kami gunakan
Untuk kesekian kalinya aku bilang kalau tempat ini memang sangat digandrungi oleh pemancing. Lihat saja beberapa dokumentasi yang aku dapatkan pagi ini. Setelah terkena hujan semalam, dilanjut sekarang masih gerimis, masih ada lebih dari 10 orang yang berjejer ditepian bibir pantai sedang memancing. Mereka menancapkan tempat yang untuk dijadikan penyanggah Jorang agar bisa berdiri sendiri tanpa harus dipegangi. Kemudian mereka bersantai ngobrol satu dengan yang lainnya. Seperti itulah kegiatan mereka, namun sampai pagi itu aku belum melihat seorangpun yang mendapatkan ikan. Sementara disalah satu bibir pantai ada bangkai seekor ikan yang berukuran besar sudah mati dan baunya agak busuk. Kata teman kalau sempat menarik ikan sebesar ini bisa berjam-jam untuk mengangkatnya. Ada yang tahu ini jenis ikan apa? Kayaknya hidup ikannya di air payau.
Jorang pancing
Bangkai Ikan
Jorang pancing dan Bangkai Ikan
Puas melihat teman-teman dan gerombolan lain memancing, aku sempatkan untuk mengabadikan dengan beberapa teman saat berada di depan tenda. Selain itu aku juga mengabadikan diri sesaat sedang bermain disebuah rakit buatan yang unik berbentuk segitiga. Dan yang tidak pernah lupa adalah berpose dengan sepeda dengan mengangkat sepeda kesayanganku. Cukup seru juga malam ini, walau hujan dan semacam pindah tempat tidur saja, tapi cukup mengesankan kok.
Mengabadikan diri dulu
Mengabadikan diri dulu
Mengabadikan diri dulu
Ada keinginan untuk melakukan kegiatan Bike Camping lagi ditempat yang lainnya. Mungkin disalah satu pantai di Gunungkidul, atau di Kulonprogo. Terima kasih buat teman-teman yang tidak bisa aku sebut satu persatu atas diperbolehkannya aku untuk bergabung dan menikmati malam bersama. Ikut mengganggu saat memancing dan lainnya. Kami pun mengemasi barang dan membongkar tenda, kemudian ingin melanjutkan menyusuri jalanan dan melihat keindahan hamparan sawah dikawasan sini. Walau masih gerimis, kami lanjutkan perjalanan untuk menyusuri pematang sawah, kemudian pulang ke Jogja
Baca juga postingan yang lainnya 

31 komentar:

  1. wah pasti seru ya melakukan bike camping bersama teman2.

    kayaknya ni kunjungan pertama saya mas, salam blogger lobok :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, seru....
      Terima kasih atas kunjungannya :-)

      Hapus
  2. Saya pernah mas goes di pantai, bener" seru deh. tpi klo camping belum nyobain, kaya'a bakal tambah seru

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar-benar seru. Apalagi bareng teman-teman :-)

      Hapus
  3. Wahhh asik iya bisa camping sekaligus macing bareng temen-temennya hihihi tapi sayang tempatnya ko banyak sampah yaa mas? :)

    BalasHapus
  4. sudah lama saya mas, ga camping lagi, biasanya suasana camping itu seru banget, apalagi kalo pas malemnya ngadain api ungun..yeahh

    BalasHapus
  5. Wow..keliatannya sangat seru yaa gan :D.. Kapan2 saya mau nyoba kegiatan seperti agan ini (y)

    BalasHapus
  6. Ikannya besar juga, seru mas teman"an buat bersepedanya banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo lagi rame seru gini, tapi kalo pas sepi sendirian :-D

      Hapus
  7. ikannya langsung dipepes dunk

    BalasHapus
  8. sayangnya musim hujan ya mas... -__- Kurang asik camping kalo ujan2 gitu..camping aja aku prnh sih...tp bike camping blm :D.. Asik juga kyknya camping dekat laut gitu...udaranya pasti dingiiinnn ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dua kali terakhir ngecamp di pantai sama di gunung ujan terus. Tapi seru kok :-)

      Hapus
  9. Pasti seru itu ya mas. Tapi camping dekat laut dinginnya apa nggak luar biasa mas? hehe Salam kenal mas, senang bisa blogwalking disini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak dingin mas, malah seru haaaa... Lebih dingin kalo di gunung :-)
      Salam kenal

      Hapus
    2. Iya sih mas, kalau digunung jangan ditanya lagi dinginnya. Tapi ya itu tadi biar pun dinginnya minta ampun kalau udah bareng temen-temen ya nggak bakalan terasa dinginnya hehe

      Hapus
  10. itu foto malem-malem kalo ditunjukin di masih buk mia lain, mesti dibilang ada orb-orb yang bergentayangan. xD

    aku suka banget main ke tempat-tempat yang banyak pohon mangrovenya (terutama yang di tepi sungai), biasanya banyak kepitingnya. bisa sekalian nangkep.

    itu rame-rame mancing bareng temen pasti seru banget itu. \m/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaaa, kalo di Bali pasti pada bilang orb :-)
      Tempat in memang seru untu mancing heeee :-)

      Hapus
  11. wah mantap mas dapat ikan yang gedhe....

    BalasHapus
  12. Kangen pantai baros ........ itu kalau malam fotonya sering tertangkap noise di lensa seperti itu ya kang, itu posisi zoom kamrea di mainakn ga kang ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku paling nngak paham tentang kamera, kang. Ini cuma pake camdig biasa heee. Pokoknya asal cepret saja, belum bisa mendalami sudut mana atau dengan bagaimana agar bisa mendapatkan hasil yg lebih bagus :-)

      Hapus
  13. Jadi akhirnya dapat ikan apa mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dapatnya capek bang, kelompok sebealh dapat ikan, kami malah ngabisin umpan saja :-)

      Hapus

Pages