Selama di atas Mercusuar pantai Pandansari, kami berdiskusi
mengenai tujuan selanjutnya. Apakah dilanjut ke pantai Samas atau langsung pulang. Walaupun nantinya kami melewati pantai Samas, kami belum tentu singgah
di sana. Akhirnya kami putuskan untuk singgah sejenak di pantai Pandansari lalu langsung pulang untuk makan siang di daerah
kota Bantul. Menurut temanku pantai Samas
itu hampir sama seperti pantai
Pandansari dan pantai Kuwaru.
Dengan berbagai pertimbangan akhirnya kami putuskan tidak mengunjungi pantai Samas, semoga lain waktu bisa ke
sana. Pedal sepeda kami kayuh menuju pantai
Pandansari yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari Mercusuar. Kami istirahat sejenak dari
terik matahari di bawah pohon Cemara, kami berbincang santai serta
mendiskusikan menu makan siang yang nanti kami lahap.
Di pantai Pandansari, Bantul |
Disela-sela istirahat, aku melangkahkan kaki menuju bibir
pantai dan melihat pemandangan sekitar. Pantai
Pandansari ini tidak terawat dengan baik seperti pantai-pantai lainnya yang
sudah aku kunjungi. Banyak sampah berserakan dihamparan pasir, tapi dipantai
ini malah lebih banyak orang yang memancing. Beberapa orang sedang memegang
Joran pancing, mereka berkelompok menjadi satu. Mungkin pantai ini memang hanya
digunakan untuk para orang yang hobi mancing, ada parkiran kecil semacam gubuk
yang digunakan untuk parkiran motor tepat disekat tikungan jalan.
Sampah berserakan di pasir |
Dari sini kita dapat melihat Mercusuar dengan jelas, menjulang tinggi diantara rerimbunan pohon Cemara yang dominan berwarna
hijau (dedaunnya). Tentu pemandangan sampah yang berserakan tidak sedap untuk
dipandang. Namun melihat Mercusuar
dari bibir pantai bukan kah sesuatu yang menyenangkan. Memprihatinkan sekali
kalau melihat serakan sampah di hamparan pasir.
Mercusuar terlihat dari pantai Pandansari |
Kami melanjutkan jalan pulang dengan menyusuri jalanan pantai Pandansari, tidak kembali menuju
jalan masuk melainkan menyusuri jalan aspal yang lebih rindang oleh pohon Cemara. Melihat jalan depan hampir mentok dan takut jalan buntu,
kami bertanya warga setempat yang sedang mengambil ranting kayu kering. Beliau
bilang kalau ada jalan kecil, lalu nanti belok kiri jalan cor dua tapak yang
menuju sampai jalan aspal (jalan utama). Kami susuri jalan tersebut, walau
jalannya tidak mulus-mulus banget, tapi lebih teduh dari sengatan matahari yang
sudah mulai agak meninggi.
Teduh kalau banyak pohon Cemara |
Berakhirlah agenda susur pantai hari ini, kami mengayuh pedal
sepeda menuju kota Bantul untuk makan siang. Jalan yang kami lalui memang
melewati arah pantai Samas, bahkan
kami keluar melalui TPR masuk pantai
Samas. Tidak lengkap rasanya kalau bersepeda itu tanpa dengan kulineran,
jika biasanya habis mengayuh pedal makan
Soto; kayaknya kali ini tidak makan Soto
namun Tongseng Ayam.
Tidak setiap akhir pekan aku nikmati dengan bersepeda
mengelilingi tempat-tempat wisata yang terjangkau dengan sepeda di Jogja. Namun
jika ada yang mengajak untuk bersepedaan ataupun main ke pantai dengan
kendaraan lainnya, tentu sulit untuk aku tolak. Semoga ada waktunya untuk
mengayuh pedal lagi dan menikmati akhir pekan bersama.
Baca juga postingan yang lainnya
tempatnya keliatan adem banget ya jadi pengen juga :D tapi miris sih liat sampah sampahnya :( sayang banget tempat sebagus itu malah dihiasi sampah berserakan :(
BalasHapusBanyak pantai di sini yang sampahnya berserakan :-(
HapusSangat disayangkan banyak sampah yang berserakan, coba kalo pantainya bersih dari sampah, pasti lebih indah pantainya :))
BalasHapusbanyak sampah ya mas pantainya, wah sayang, padahal pantainya bagus tu kalo dirawat,
BalasHapusIya mas, ini sampah biasanya kiriman dari laut :-(
Hapuskotor pantainya.... entahlah, gue jadi iba juga kalau ngeliat sampah berserakan di pesisir gitu.
BalasHapusYa seperti inilah kenyataannya bro :-(
Hapussampahnya berserakan, coba kalau bersih tambah indah deh lihatnya juga
BalasHapusCoba warga sekitar lebih peduli mau bersihin sampahnya pasti akan terlihat lebih indah & lebih nyaman buat tempat refreshing :)
BalasHapusIya mas, hanya saja kenyataannya seperti ini :-(
Hapuskalau berkunjung ke blog mas ini, pasti selalu lihat pemandangan yang indah, adem, rasanya juga seperti ingin kesana untuk berkunjung, lebih seru lagi kalau ke sananya naik sepeda bareng temen2 .. pasti lebih seru :)
BalasHapusAhaaa, terima kasih :-D
Hapuskalo pantainya dirawat mungkin bisa mendatangkan cukup banyak pengunjung, sayang banget..
BalasHapusIya mas, tapi kenyataannya seperti ini...
HapusMas apa gak ada hati yang tergerak dari warga sekitar, padahal sayang kalau dijaga dan dirawat bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan mengharumkan nama daerah tersebut.
BalasHapuspantainya sangat kotor banyak sampahnya ....
BalasHapusSebenarnya indah pantainya ... tp ada banyak sampah yang bikin keindahannya ilang
BalasHapusIya banyak sampahnya
Hapus