Kiriman Foto KTP Sariman

Suatu ketika, kos kami ingin mau ngadain acara oubond di luar Jogja. Jarang-jarang loh kami kompak ingin main bersama. Biasanya kalau nggak aku sendirian yang main, ya teman-teman dari Medan yang plesiran sekitar Jogja + Jateng. Setelah menimbang dengan berbagai alasan, akhirnya pilihan kami jatuh ke Jawa Timur. Malang, ya kota Batu, Malang menjadi tempat yang akan kami tuju. Nggak banyak agenda sih yang bakalan kami lakukan. Hanya muter-muter kota saja.

Ilustrasi: Kiriman foto KTP di atas meja

Berlagak senior sebagai orang yang suka backpackeran, aku mulai mendata satu demi satu teman yang mau ikut. Hampir semua siap ikut, ada sekitar 12 orang. Itu sudah termasuk Sariman. Hebat banget Sariman, belum sempat kami tanya mau ikut atau tidak, dia sudah menulis pesan di BBM-ku.

“Bang, aku ikut. Pokoknya masalah akomodasi dan lain-lain, abang aja yang ngatur. Manut wes aku.”

Keren kan? Semacam punya sinyal tersendiri otaknya Sariman kalau terkait jalan-jalan. Apalagi tentang daftar cewek yang di Jogja. Dia sudah seperti perpustakaan berjalan, kamus dan ensiklopedia pun kalah detail dengan dia. Apalagi Google, dia bahkan tahu titik koordinat di mana cewek itu sekarang, dan aktifitas pada jam-jam tertentu.

“Iurannya di aku loh, Man,” Tulisku di BBM.

“Siap bang. Kali ini aku nggak ngutang, pokoknya beres deh.”

“Oke, aku catat,” Balasku cepat.

Selesai membalas pesan Sariman, aku langsung menuju kamar Tobing. Di sana teman-teman kos sedang kompetisi main PS. Juara pertama berhak makan gratis selama tiga kali dalam satu hari. Juara kedua berhak makan gratis dua kali dalam atu hari. Adapun juara ketiga dapat makan gratis sekali dalam satu hari. Yang lainnya bertugas membayar dan kalau pun makan, harus bayar sendiri-sendiri. Anak kos loh, apapun permainannya bisa dijadikan sebuah kompetisi.

“Boi, pesan tiket kereta online aja kita biar aman.”

“Oke bang.”

Sejenak kompetisi PS berhenti, dan kami pun terjebak dalam kesibukan mencari tiket untuk tempat duduk dua belas orang. Sebelas orang sudah aman, tinggal Sariman yang belum dapat.

“Man, cepat kau kirimkan foto KTP-mu. Biar aku data untuk tiketmu,” Pesan BBM-ku terbang secepat kilat sampai di hp Sariman.

“Siap bang, sebentar lagi aku kirim via BBM,” Balasnya dari seberang.

Tidak lama kemudian, sebuah pesan BBM masuk dan terlampir sebuah foto. Aku yakin ini pasti kiriman KTP Sariman. Benar saja kiriman tersebut dari Sariman, tapi kok ada yang aneh ya fotonya.

“Woe Bocah!! Kalau kau kirim foto KTP kayak gitu, kayak mana aku tahu NIK dan nama lengkapmu!!”

“Lah katanya suruh ngirim foto KTP. Itu yang di atas meja foto KTP-ku, bang.”

Dasar Sariman, mana ada orang mau nulis data dirinya malah dikirimi foto KTP yang tergeletak di atas meja. Emang itu KTP mau dijual online? Duh yo, Man. Rek edan ojo marakke atiku mangkel!!

Baca juga postingan yang lainnya 

Hukuman untuk Pengedar Beras Plastik ala Sariman

Teori Sariman tentang Anjing dan Pemiliknya

Asal Muasal Nama Sariman

Diselamatkan Sebatang Rokok

Sariman dan Helm Motor