Bulan lalu, aku sengaja berjalan
menyusuri kota Jogja. Kali ini tidak ditemani sepeda, tapi sengaja menaiki
Transjogja bareng teman. Berhubung temanku kuliah di Unnes (Semarang), jadi aku
temani dia untuk keliling Kota Jogja. Cukup menguras capek dia sebenarnya,
bagaimana tidak, aku sengaja menurunkan dia di Halte Hotel Santika (dekat Kali
Code) lalu mulai jalan kaki di siang hari. Mengabadikan Tugu Jogja, menyusuri
jalanan Mangkubumi, menyeberangi rel Stasiun Tugu, berfoto di Plang Malioboro,
berlanjut jalan kaki mencari oleh-oleh di sepanjang Malioboro, dan berhenti di
depan Benteng Vrederburg. Cukup kuat bukan? Dari Kali Code sampai ke Benteng
Vredeburg.
Museum Benteng Vredegurg |
Berhubung temanku belum pernah masuk
Benteng Vredeburg, aku pun langsung mengajaknya memasuki benteng tersebut.
Akhir pekan ini karcis masuk museum 4k. Tiket sudah di tangan, aku pun menjadi
teman plus guide dengan mengajaknya keliling Museum Benteng Vredeburg. Awalnya
kami hanya berjalan di pekarangan museum yang luas. Banyak pengunjung berfoto
di setiap sudut benteng. Aku pun mengabadikan beberapa kali.
Berlanjut kaki ini menuju ruangan
museum. Memasuki pintu dan kemudian di dalam agak remang penerangannya. Sebuah
dinding yang mempunyai ornament Soekarno sedang membacakan teks proklamasi
berwarna kuning keemasan seperti sedang menyapa kami. Tepat di depannya
terdapat patung Ibu Negara Fatmawati yang sedang menjahit sang saka merah
putih. Bergeser dari sana, terdapat sebuah mesin besar yang membuatku tertarik
untuk melihatnya. Sebuah mesin cetak Heidelberg. Mesin cetak kepunyaan
Kedaulatan Rakyat yang mampu mencetak 1000 eksemplar perjam pada masa dulu.
Museum ini dipenuhi gambar-gambar
serta ilustrasi keadaan pada masa lampau. Ada banyak ilustrasi dalam bentuk
replika kehidupan masa lampau yang setiap replika terdapat keterangan dengan
tulisan bahasa Indonesia dan Inggris. Aku tidak sempat membaca semuanya, namun
beberapa keterangan aku baca dengan seksama. Mata ini pun fokus dengan
pemandangan yang disajikan oleh museum ini.
Memasuki ke ruangan yang lainnya.
Beberapa display LCD tepat dihadapanku. Aku dan temanku mulai memainkan
permainan yang disediakan. Salah satu permainan tersebut adalah mencocokkan
benda dengan keterangan, kemudian juga permainan menyerang Belanda saat Belanda
berada di Jogja. Iya, LCD ini menjadi incaran anak-anak yang sedang berkunjung
di museum Vredeburg. Di sini pun aku mengabadikan namaku setelah mendapatkan
skor dipermainan tersebut.
Berlanjut ke ruangan yang lainnya.
Galeri yang dipenuhi lukisan kini berada dihadapanku. Aku melihat banyak galeri
di sini. Yang menarik bagiku bukan hanya apa yang ada di dalam bingkai figura
tersebut, tapi tulisan yang ada disetiap galeri. Tulisan besar “MUSEUM DI
HATIKU” seakan-akan memperjelas bagi orang yang memajang ini agar menjadikan
setiap museum ini selalu melekat di dalam hati. Dijadikan sebagai destinasi
wisata, tidak hanya menikmati keindahan alam, namun juga museum dijadikan
wisata sejarah.
Museum Di Hatiku |
Kaki ini berlanjut menuju ruangan
yang lainnya. Di ruangan ini terdapat banyak patung yang berjejeran di setiap
sisi. Patung-patung yang menggambarkan bagaimana saat penyekapan yang dilakukan
para pejuang Indonesia terhadap penjajah. Namun ini adalah ruangan yang paling
kecil di antara ruangan lainnya.
Keluar dari ruangan tersebut, kaki
ini menuju ruangan lain untuk melihat koleksi yang dipajang. Sampai akhirnya
aku berada di pintu paling ujung untuk keluar. Di sana ada LCD yang disediakan
untuk menulis pesan kesan kita selama di museum. Ya, ini semacam buku tamu. Aku
dan temanku pun tidak lupa mengisi tulisan serta kesan selama memasuki area
museum. Kemudian kami pun keluar untuk menuju tempat lainnya.
Mengisi buku tamu dulu |
Kenyataannya banyak sekali yang dapat
kita lakukan selama berada di Jogja, bagi kalian yang berkunjung ke Jogja dan hanya
mempunyai sedikit waktu di kota Jogja. Aku sarankan ketika kalian mengunjungi
Malioboro saat siang hari, kalian juga bisa berkunjung ke Museum Benteng
Vredeburg ini. Dari museum ini, kita bisa mendapatkan informasi dan ilmu-ilmu
lebih dalam mengenai sejarah yang berkaitan dengan tempat tersebut. Semoga ke
depannya, museum menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh
wisatawan.
Baca juga tulisan yang lainnya
Tempat wisata di Jogja emang gak ada habisnya :-bd
BalasHapusbelum pernah masuk Museum Benteng Vredebur nih
BalasHapuskapan-kapanlah mampir :)
pengen deh pergi ke museum itu, bisa melihat para pejuang zaman dulu :)
BalasHapusWah berarti, kalau seumpama ke Jogja nih. Gk perlu takut kemana-mana, kan ada mas Rullah Bisa jadi Tour Guide nya :)
BalasHapusDengan senang hati, bang :-D
Hapuswah ada permainannya juga, seru tuh
BalasHapusitu foto kedua terakhir gambar 3D apa patung mas?
BalasHapusPatung, mas :-)
HapusUdah nyobain cafe nya ??? nyaman dan murah
BalasHapusWah malah belum om, besoklah aku samperin haaaaa
HapusBerkali-kali mampir Malioboro tapi belum pernah masuk Benteng Vredeburg. Next time harus masuk pokoknya ah :D
BalasHapusWah padahal bayak loh nggak cuma malbor dan benteng, ada juga tamansari dll :-D
HapusSaya pernah ke jogja tapi waktu kecil jadi ga tahu apa-apa. Lain kali insaalloh kalau ke jogja lagi mampir ke sana.
BalasHapus