Sudah beberapa pekan aku tidak
bersepeda sedikit lebih jauh. Terakhir bersepeda hanya keliling kota seraya
mengabadikan Patung-patung di Mangkubumi.
Sebelumnya, aku mengikuti rombongan ke Desa Wisata Grogol, dan jauh sebelumnya adalah awal November bareng beberapa
teman eNTe ke pantai Ngunggah.
Selebihnya, aku sok sibuk dikos, bersantai dengan laptop dan secangkir teh
maupun kopi.
Menjelang akhir pekan kemarin, aku
pun hanya santai saja. Sesekali melihat grup FB yang banyak membagikan agenda
kegiatan gowes pagi, ataupun berkomentar (senda gurau) di postingan salah satu
anggota grup. Aku pun memutuskan untuk mengikuti susur candi yang diadakan oleh
Komunitas Pitnik. Ini kali pertamanya aku bergabung dengan komunitas tersebut.
Pagi pun menyapa, aku bergegas mengayuh pedal sepeda menuju lokasi titik kumpul
depan JEC.
Foto bareng di seberang JEC |
“Sitam,”
Ucapku mengenalkan diri serambi berjabat tangan.
Sudah ada lima orang yang menunggu,
beliau ini adalah pentolan-pentolan Pitnik. Serambi menunggu yang lain, kami
pun berbincang santai. Ya, obrolan ini tidak jauh-jauh dari sekitaran sepeda.
Tidak terasa kami pun sudah berkumpul banyak orang, dan keriuahan &
keakraban pun sudah terlihat dari awal. Tidak hanya aku, ada beberapa pesepeda
lainnya yang baru pertama ikut kumpul.
Sebelum iringan sepeda ini melaju,
kami pun berdoa bersama. Mulailah rombongan ini bersepeda menyusuri jalanan
Berbah, kemudian berlanjut membelokkan arah ke area dekat Landasan Pacu Bandara. Di sini sudah banyak orang-orang yang menyaksikan atraksi pesawat TNI
AU. Bahkan terjadi sebuah musibah yang menggugurkan 2 orang, kami turut
berduka; semoga diterima disisiNYA.
Di salah satu jalan sekitar Berbah |
Entahlah, kenapa aku suka banget lihat foto ini; sepeda ontel |
Tidak lama waktu kami bersantai
disekitar landasan pacu, sepeda pun kami arahkan ke Jalan Solo; menyeberang dan
kemudian berlanjut ke arah Candi Sari.
Ini merupakan tujuan pertama rombongan kami. Tradisi foto bareng pun berjalan
dengan baik, tanpa menghabiskan banyak waktu sang koordinator pun mengomandani
untuk melanjutkan ke destinasi candi selanjutnya; Candi Kedulan, sebuah reruntuhan candi yang berada di tengah sawah.
Oya, di tengah-tengah perjalanan menuju Candi Sari, salah satu rantai sepeda anggota rombongan putus. Kami pun berhenti
saling menunggu agak lama, sayangnya rantai belum bisa terpasang, sehingga
salah satu anggota sepeda pun berinisiatif untuk memboncengkan. Salut buat
kebersamaan teman-teman Komunitas Pitnik.
Meninggalkan Candi Kedulan, rombongan
pun berlanjut menuju tujuan terakhir pagi ini. Candi Sambisari, kembali kami menyusuri jalan yang tidak terlalu ramai.
Sesekali memperlambat laju sepeda agar yang di belakang tidak tertinggal jauh.
Begitu sampai di Candi Sambisari,
rombongan memarkirkan sepeda dan mulai mauk ke candi. Hampir sebagian besar
masuk, hanya meninggalkan aku dengan salah satu teman dari Federal yang tidak
masuk ke candi. Kami berbincang santai membahas akhir pekan yang lumayan
panjang seraya menunggu rombongan selesai berfoto ria di candi.
Depan Candi Sari |
Foto bareng di depan reruntuhan candi Kedulan |
Tidak terasa, jam tangan sudah
menunjukkan pukul 10.00 wib, rombongan pun mulai bubar. Sebagian ijin pulang
lebih dahulu, sebagian masih melanjutkan perjalanan melihat atraksi pesawat,
dan aku pun ijin belok kanan pulang menyusuri Selokan Mataram. Terima kasih untuk seluruh anggota Komunitas
Pitnik atas keramahannya, juga terima kasih karena sudah diberi kalender 2016.
Kalendernya sudah terpajang di tembok kamar kos. Semoga ke depannya bisa ikut
bergabung lagi, dan dengar-dengar bulan April 2016 ulang tahun Komunitas Pitnik
ya? Semoga tetap kompak dan terus bersepeda, karena bersepeda pun juga bisa
berpiknik. *Susur candi bareng Komunitas
Pitnik pada hari Minggu, 20 Desember 2015.
Baca juga tulisan lainnya
nama komunitasnya keren yaa.. PITNIK :)
BalasHapusIya mbak, ini tujuannya untuk bersepeda dan berpiknik :-D
Hapuswah komunitasnya keren mas hehe bisa tuh di ajak pitnik sampe mekkah hehe....
BalasHapusAminnn, semoga bisa terlaksana, mas P-)
Hapus