Susur Selokan Mataram – Ancol – Candi Borobudur - Nasirullah Sitam

Susur Selokan Mataram – Ancol – Candi Borobudur

Share This
“Mas Sitam libur lusa kemana?” Sebuah pesan Facebook kuterima siang kala itu. Aku langsung membalas cepat jika tanggal 24 Desember nanti tidak ada rencana. Aku sengaja ingin bersantai seraya menunggu haru sabtu, karena hari tersebut aku ke Malang. Obrolan pun mengerucut, ajakan bersepeda menyusuri Selokan Mataram – Ancol – Candi Borobudur pun kuiyakan. Mumpung masih belum ada rencana dan menambah teman baru.

Benar saja, Kamis pagi kami berkumpul di Bunderan UGM, lalu mulai menyusuri selokan sampai ke Ancol. Sepanjang perjalanan kami sering berhenti; ini buka karena capek, melainkan sengaja mengabadikan diri selama masih di Selokan Mataram. Pagi lumayan mendung, namun suasana tersebut makin membuat pagi menjadi lebih sejuk. Iringan sepeda yang berjumlah tujuh orang pun menikmati pagi seraya bercanda.
Iringan sepeda menyusuri Selokan Mataram
Iringan sepeda menyusuri Selokan Mataram
Dan lagi-lagi kami berhenti, kali ini godaan untuk berfoto bukan karena hamparan sawah atau aliran Selokan Mataram. Rombongan kami berhenti tepat di samping tiga Kerbau besar yang makan rumput. Tanpa menunggu waktu lama, hampir semua pesepeda pun tertarik berfoto bareng Kerbau.

Hemmm Kerbaunya ada yang sok cuek, tapi juga ada yang sadar kamera loh. Ternyata yang narsis bukan hanya teman-teman rombongan, Kerbau pun juga ikutan narsis. Tanpa merasa terganggu, Kerbau-kerbau tersebut kembali melahap rumput yang ada di tepi jalan.
Gangguin Kerbau dulu
Gangguin Kerbau dulu
Gangguin Kerbau dulu
Perjalanan sedikit panjang ini akhirnya sampai di Ancol. Ya, lokasi ini menjadi salah satu favorit untuk tujuan bersepeda teman-teman Jogja. Dari sini aku dapat mengabadikan Jembatan penyeberangan. Tidak jauh dari Ancol adalah Kalibawang, tempat orang-orang berburu Durian saat musim seperti ini. 

Aku pernah menyusuri Selokan Mataram sampai Kalibawang untuk berburu Durian, namun kali ini misiku berbeda. Aku ingin ke Borobudur melalui jalan selokan ini, karena dulu pernah ke Candi Borobudur melalui jalan raya. Personil yang awalnya berjumlah tujuh orang pun bertambah menjadi Sembilan orang. 

Mas Yuda dan Mas Anjat sudah menunggu kami di Ancol, kami memang janjian sebelumnya. Sejenak kami beristirahat seraya mendengarkan aliran air sungai yang melimpah. Sesekali mengabadikan diri bersama sepeda, tentu tidak lupa untuk foto bersama. Bukti kalau akhir pekan ini kami bersepeda bareng; dan tentunya bakalan kami upload di FB. *bukan pencitraan loh.
Sampai juga di Ancol
Sampai juga di Ancol
Foto bareng dulu
Foto bareng dulu
Sesuai kesepakatan, kami menyusuri jalanan dari Kalibawang. Baiklah, ada beberapa titik jalan yang cukup parah. Namun dapat kami libas (bagi yang menggunakan MTB), sementara mas Yuda yang menggunakan Roadbike pun tanpa canggung mengangkat sepeda. Memang resiko pakai roadbike jika jalan hanya bebatuan. 

Tawa canda pun menyelingi perjalanan ini. Niatnya, kami ingin makan Ikan Wader di salah satu warung yang sudah terkenal; tapi keberuntungan belum berpihak ke kami, warung tersebut tutup. Perjalanan kami lanjutkan menuju Candi Borobudur. Akhirnya kami sarapan di area Candi Mendut, di sini kami juga bertemu dengan rombongan lain yang berjumlah tiga orang. 

Di sini juga kami yang sudah janjian dengan pihak Pocari Sweat, sehingga waktu akan melanjutak perjalanan kami mengambil beberapa botol Pocari serta berfoto bareng. Rombongan ini berpisah, kami ke Borobudur sementara Mas Yuda dan rombongan lain langsung balik ke Jogja. *senang bertemu dengan keluarga baru lagi (jabat tangan).
Melewati Jembatan
Melewati Jembatan
Foto bareng dulu dengan teman baru dan pocari sweat
Foto bareng dulu dengan teman baru dan pocari sweat (dokumentasi: Mas Yuda/Jogja Gowes)
Jumlah kendaraan makin banyak, selingan antara bus pariwisata, kendaraan pribadi berbagai plat luar kota Magelang, dan rombongan sepeda kami tumpah-ruah menjadi satu. Jalanan arah Candi Borobudur tersendat, kami tidak langsung berfoto ditulisan Candi Borobudur, namum mengarahkan jalan menuju arah jalan ke Punthuk Setumbu

Dari sini kami dapat melihat Candi Borobudur dengan keramaian para pengunjungnya. Kamera ditangan ini sengaja aku zoom paling jauh, mencoba mengabadikan candi agar terlihat lebih besar. Di sini rombongan kami pun mengabadikan diri, dengan latar belakang candi.
Berfoto dengan latar belakang Candi Borobudur
Berfoto dengan latar belakang Candi Borobudur
Berfoto dengan latar belakang Candi Borobudur
Di sela-sela menikmati Candi Borobudur dari kejauhan, kami juga menikmati pemandangan Delman sepanjang jalan. Pengunjung banyak yang ingin menikmati suasana kawasan candi dengan naik Delman. Hanya setengah jam kami berpanas-panas ria di sini, dengan sigap koordinator bersepeda ini mengajak kami secepatnya baik ke area tulisan Candi Borobudur untuk berfoto. 

Butuh kesabaran agar dapat berfoto di sini, banyak pengunjung yang juga ingin mengabadikan diri ditulisan Candi Borobudur. Aku menunggu giliran berfoto di posko polisi yang ada di samping tulisan. Di sini juga terdapat dua sepeda berwarna kuning dan bertuliskan “patroli”. 

Wah ada sepeda untuk polisi di sini, keren. Setelah agak lama menunggu, akhirnya giliran kami foto bareng pun tiba. Tanpa membuang banyak waktu (karena banyak yang antri), kami pun berpose dan langsung jepret-jepret.
Ketemu Delman di sini
Berkeliling naik Delman
Foto di taman Borobudur
Foto di taman Borobudur
Jam tepat menunjukkan akrah pukul 10.55 wib, kami bergegas mengayuh sepeda kembali pulang ke Jogja. Panas terik semakin terasa, walau tadi terlihat tanda-tanda akan hujan. Namun awan yang sedari tadi menutup sang mentari lambat laun bergerak terkena hembasan angin. Siang ini cukup terik, dan lumayan membuat hawa badan berubah. 

Di satu titik dekat area keluar kawasan Candi Borobudur kami berhenti, di sini kembali dari pihak Pocari Sweat menghampiri kami dan memberikan beberapa botol Pocari Sweat dingin untuk kami minum dan bekal selama perjalanan pulang. *Terima kasih untuk Pocari Sweat atas minumannya, rela dari Jogja sampai ke Borobudur dibawain beberapa kardus Pocari Sweat dingin dan Kalender 2016.
Lagi-lagi mengambil jatah Pocari Sweat
Lagi-lagi mengambil jatah Pocari Sweat
Pulang ini kami menyusuri jalan yang tadi kami lewati saat berangkat. Hanya saja, jalurnya tidak sama persis. Kami sengaja memilih jalan yan lebih bagus, perjalanan pun menyusuri Kalibawang menuju Godean. Menyeberangi jembatan Kreo dan pulang lewat Pasar Godean sampai ke Ringroad. Di beberapa titik kami berpisah dengan teman rombongan. 

Terima kasih khususnya teman-teman yang mengajakku ke Candi Borobudur pagi ini, spesial untuk Mbak Arry, Mbak Nurhastuti, Mas Imam, Mas Ito, Mas Jhoni, Mas Siroj, Mas Yuda, dan Mas Anjat; semoga nggak kapok ngajakin aku lagi kalau ada agenda bersepeda. *Bersepeda menyusuri Selokan Mataram – Ancol – Candi Borobudur pada hari Kamis, 24 Desember 2015.
Baca juga cerita bersepeda lainnya 

20 komentar:

  1. nggak sekalian ke glagah indah, calon bandara kulon progo...dekat skali dngn rumah sy :D

    BalasHapus
  2. kirain ancol jakarta, kan mantep tuh naik sepeda dari jogja ke jakarta

    BalasHapus
  3. mantap mas sitam...maksih mas ats liputanya

    BalasHapus
  4. wah liburan nya seru ya mas, tur keliling pakai sepeda, jadi kepengen ikutan hehe :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heeee, ini juga mengisi waktu libur bareng teman, mas :-D

      Hapus
  5. gowes ramai-ramai seru yah kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar, jadi makin banyak teman dan makin tambah akrab dengan yang lain :-D

      Hapus
  6. Wah mantap kang, kemarin ane juga ngetrip ke Magelang :D
    nabung dulu buat beli sepeda supaya kalau ngetrip lebih hemat dan sehat. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaaa, beli sepeda lipat aja kang. Biar mudah dibawa :-D

      Hapus
  7. asik tuh men sepedaan ke candi.. gue bisa bayangin betapa ramainya bus di sana kalau lagi suasana libur gitu. gowes terus..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haaaa benar, bunyi klaksonnya benar-benar menggelegar :-D

      Hapus
  8. Weh keren kerbaunya,,,, gemuk - gemuk. Ada yang sadar kamera, dan juga ada yang cuek,,. Lumayan jernih sepertinya airnya, cocoklah untuk bermancing ria disitu :-)

    BalasHapus
  9. mantap tuh mas liburannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mas, mumpung liburan. Jadi bisa main-main :-D

      Hapus
  10. Aku ki asline jek penasaran nyusuri selokan ke arah prambanan. Mentok e cuma ning babarsari tok selama ini :((

    Eh ke barat juga ding.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau pakai sepeda enak susur sungai, pake motor agak ribet

      Hapus

Pages